TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok pendukung Ganjar Pranowo maju di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo Mania atau GP Mania akhirnya membubarkan diri. Pembubaran ini diumumkan oleh Ketua Umum Jokowi Mania atau Joman Immanuel Ebenezer di Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023 lalu. Pembubaran ini berlaku secara keseluruhan baik DPP, DPD, DPC, PAC, maupun ranting.
“Berdasarkan kajian yang serius dan mendalam, DPP Joman tidak lagi mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 dan sekaligus membubarkan organisasi relawan Ganjar Pranowo Mania di seluruh Indonesia,” kata dia dalam konferensi pers.
Berikut seluk beluk GP Mania, dari berdiri hingga akhirnya bubar.
1. Kilas balik berdirinya GP Mania
Padahal, GP Mania masih gres. Bahkan baru genap tiga bulan Januari lalu. Kelompok ini didirikan tepat di hari ulang tahun Ganjar Pranowo, 28 Oktober 2022. Tanggal ini juga bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Selain itu, deklarasi juga digelar di tanah kelahiran Ganjar, di Tawangmangu, Karang Anyar, Jawa Tengah. Immanuel Ebenezer ditunjuk sebagai ketuanya.
2. Sempat adu gagasan dengan partai
Saat pendirian, GP Mania menyatakan tak akan terlibat dengan partai. Namun, dalam perjalanannya, kelompok tersebut sempat adu gagasan dengan PDIP. Keinginan GP Mania mendukung Ganjar bertentangan dengan partainya Megawati Soekarnoputri itu. Ganjar yang merupakan kader PDIP harus mendapat restu partainya jika ingin maju jadi calon presiden. Tetapi, Megawati sebagai pucuk pimpinan mungkin punya opsi kader lain.
3. Dewan Kolonel vs Dewan Kopral
Selain Ganjar, nama Puan Maharani juga wara-wiri sebagai capres usungan PDIP. Bahkan orang-orang internal PDIP di Senayan juga secara gamblang mendukung putri Megawati itu maju. Mereka bahkan membuat kelompok dukungan untuk Puan dengan nama Dewan Kolonel. Kelompok ini diinisiasi oleh Trimedya Panjaitan sebagai koordinator, Hendrawan Supratikno, Masinton Pasaribu, dan Agustina Wilujeng, serta nama lainnya. Menanggapi hal itu, GP Mania juga merencanakan untuk membuat dewan tandingan dengan nama Dewan Kopral.
4. GP Mania bubar
Terbaru, GP Mania bubar. Pembubaran itu dilakukan secara resmi Kamis lalu. Sebelum pembubaran, pihak pengurus Joman telah melakukan rapat pada 24 Januari 2023. Setelah bubar, kelompok tersebut menegaskan tak lagi mendukung Ganjar maju sebagai capres. Mereka juga menyatakan tidak bertanggung jawab secara hukum dan politik bila ada yang memakai nama GP Mania.
5. Lima alasan GP mania bubar
Sekretaris Jenderal Joman Akhmad Gojali Harahap menerangkan ada lima alasan pembubaran GP Mania. Pertama, tidak ada kepastian Ganjar akan diusung sebagai capres. Kedua, Ganjar tidak mampu meyakinkan rakyat, pendukungnya, dan partainya untuk diusung menjadi capres.
Ketiga, GP Mania menilai Ganjar tidak memiliki nilai lebih serta gagasan yang dapat ditonjolkan untuk menjadi pemimpin mendatang. Keempat, Ganjar bukan sosok yang tepat untuk melanjutkan kepemimpinan setelah pemerintahan Jokowi. Serta Kelima, Gojali menyebut Ganjar memiliki kepribadian yang berbeda saat tampil di publik maupun media sosial dengan kehidupan sehari-hari.
Pilihan Editor: Eks Relawan GP Mania Sebut Ganjar Pranowo Bukan Sosok Tepat Lanjutkan Jokowi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.