TEMPO.CO, Jakarta - Fakta menarik terungkap terkait perjanjian politik yang pernah dibuat oleh Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Sandiaga Uno. Kali ini ada nama Fadli Zon dan perannya dalam pusaran perjanjian jelang pemilihan Gubernu DKI Jakarta 2017 silam.
Kabar ini diungkapkan Sandiaga Uno yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pariwisata. Sandiaga Uno mengungkapkan lebih detail perihal perjanjian politik yang pernah dibuat lalu diteken oleh dirinya, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sandi Mengaku perjanjian tersebut disusun dan ditulis tangan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon. "Setahu saya sekarang juga dipegang oleh Pak Dasco (Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad), jadi mungkin Pak Dasco atau Pak Fadli yang bisa memberikan keterangan, karena itu menyangkut, ada sisi Pak Prabowo dan Pak Anies," kata dia.
Sandi menuturkan bahwa perjanjian itu terkait dengan Pilgub DKI Jakarta 2017. Anies dan Sandi saat itu resmi diusung oleh Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). "Malam itu kami tanda tangan sebelum kami mendaftar ke KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah), 2016, bulan September," kata dia.
Namun untuk isi dari perjanjian, Sandi menyerahkan kepada pihak yang memegang salinannya agar lebih etis. Sandi mengklaim dirinya tidak memegang salinan perjanjian tersebut.
Sandi hanya menyebut perjanjian waktu itu dibutuhkan karena harus ada kesepakatan antar pihak soal arah ke depan, soal mengatur koalisi Gerindra dan PKS berikut pasangan yang diusung yaitu Anies Sandi. "Saya rasa lebih etis untuk disampaikan oleh, mungkin bisa ditanyakan ke Pak Fadli atau Pak Dasco," ujar dia.
Sandi menolak menyampaikan isi perjanjian karena dia dan Prabowo sekarang ada di pemerintahan sehingga perlu pihak netral yang menyampaikan agar tidak bias. Sandi juga tetap menyerahkan kepada 'pihak netral' itu untuk menjawab ketika ia ditanya apakah perjanjian itu menyangkut kesepakatan agar Anies tidak maju sebagai capres.
Soal apakah Anies Baswedan maupun Prabowo Subianto masih berkomitmen atas perjanjian tersebut, Sandiaga Uno menyerahkan kepada kedua tokoh itu. Sandi hanya menegaskan kalau dirinya masih berkomitmen atas perjanjian tersebut sampai hari ini. "Mungkin yang lain bisa ditanyakan," ujar Sandiaga Uno.
Legalitas Perjanjian Politik Prabowo Subianto dan Anies Baswedan
Salah satu detail penting terkait perjanjian antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan tersebut adalah terkait legalitas. “Perjanjian ini legal. Ditandangani bertiga dan seingat saya ada materai," kata Sandiaga Uno.
Kabar soal perjanjian ini mencuat dalam podcast Akbar Faizal Uncensored. Terungkap dari jawaban Sandiaga Uno ketika ditanya soal beredarnya potongan video Anies Baswedan tak maju pilpres bila Prabowo maju.
Pernyataan dalam podcast tersebut pun kembali ditegaskan oleh Sandiaga Uno."Perjanjian ditandatangani tiga pihak, saya, Pak Prabowo, dan Pak Anies," kata Sandi saat ditemui usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin, 30 Januari 2023.
Hingga berita ini diturunkan, Tempo masih berupaya untuk meminta penjelasan dari Fadli Zon dan Sufmi Dasco.
Fajar Pebrianto
Baca: Sandiaga Uno Ungkap Legalitas Perjanjian Politik Prabowo dan Anies Baswedan