TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu Presiden Joko Widodo alias Jokowi di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis sore, 26 Januari 2023. Sejumlah pengamat menyebut persamuhan keduanya merupakan pertanda bahwa hubungan mereka masih baik-baik saja.
Pasalnya, usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024, hubungan Surya Paloh dan Jokowi disebut-sebut merenggang. Anies disebut-sebut sebagai antitesa Jokowi yang dikhawatirkan tidak akan melanjutkan kebijakan RI 1 tersebut.
Berikut panas-dingin hubungan Paloh dengan Jokowi usai mendeklarasikan Anies sebagai capres 2024.
Paloh Bilang Sudah Komunikasi dengan Jokowi untuk Mengusung Anies
Partai NasDem resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024 pada 3 Oktober 2022. Paloh mengatakan Anies menjadi kandidat terbaik dari yang terbaik.
Surya mengatakan sebelum mendeklarasikan Anies, ia bertemu dengan Presiden Jokowi. Persamuhan ini terjadi 10 hari sebelum pendeklarasian Anies. Jokowi, kata dia, menyambut baik kala Surya menerangkan jika partainya bakal mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
“Ketika ditanya apakah sudah dibicarakan? Apa tanggapan beliau (Jokowi) soal pencalonan Bung Anies? Beliau ucapkan ya baik, bagus. Saya menghargai itu, saya pikir ini lebih dari cukup,” ujarnya.
Sinyal Jokowi Reshuffle Menteri Usai NasDem Deklarasikan Anies Baswedan
Presiden Jokowi berkomentar soal kemungkinan adanya reshuffle atau pergantian menteri di kabinet. Jokowi tidak membantah ketika ditanya media soal apakah ada rencana reshuffle usai Partai NasDem mengumumkan Anies Baswedan calon presiden.
"Rencana selalu ada," kata Jokowi saat meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis, 13 Oktober 2022.
"Pelaksanaan nanti diputuskan," kata mantan Wali Kota Solo ini. Walau demikian, Jokowi tidak merinci lebih lanjut soal rencana tersebut akan menyasar menteri mana dan partai apa.