Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penjabat Bupati Lembata Resmikan Patung Anto Enga Tifaona

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Patung Brigjen Pol. (Purn) Antonius Stephanus Enga Tifaona yang dibuat oleh seniman Dolorsa Sinaga telah berdiri gagah di Monumen Anton Enga Tifaona yang berada di Simpang Lima Wangatoa, Kecamatan Nubatukan, Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Foto dok: Yayasan Anton Tifaona
Patung Brigjen Pol. (Purn) Antonius Stephanus Enga Tifaona yang dibuat oleh seniman Dolorsa Sinaga telah berdiri gagah di Monumen Anton Enga Tifaona yang berada di Simpang Lima Wangatoa, Kecamatan Nubatukan, Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Foto dok: Yayasan Anton Tifaona
Iklan

TEMPO.CO, Lewoleba - Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, meresmikan Patung Anton Enga Tifaona di Jalan Anton Enga Tifaona, simpang lima Wangatoa, Lewoleba, NTT, Jumat, 27 Januari 2023.

Acara peresmian patung Anton Enga Tifaona ditandai dengan penandatangan berita acara dan sirene. Pada kesempatan itu, keluarga Anton Enga Tifaona meyerahkan sertifikat lahan, dimana patung berada untuk dikelola selanjutnya. 

Ketua Yayasan Anton Enga Tifaona, Bernard Tifaona mengatakan pembangunan patung Anton Enga Tifaona mulai dilakukan pada 10 November 2022, dan sesuai jadwal selesai pada Desember 2022. Namun terkendala, sehingga baru selesai pada Januari 2023. 

"Patung ini dipersembahkan Yayasan Anton Enga Tifaona kepada masyarakat Lembata," katanya. 

Dia berharap pemerintah daerah bisa mengelola patung ini dengan baik. Patung yang dibangun juga sevagai salah satu syarat menjadikan Anton Enga Tifaona sebagai pahlawan nasional. 

"Pembangunan patung ini menghabiskan anggaran Rp2 miliar termasuk lahan. Terima kasih kepada donatur yang telah menyumbang untuk pembangunan patung  ini," ujarnya. 

Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa mengatakan patung Anto Enga Tifaona ini akan dijadikan ikon warga Kota Loweleba, karena menjadi tempat bersejarah bagi Lembata. 

"Kami terima pengelolaan patung Anton Enga Tifaona dengan senang hati, karena akan menjadi sejarah Kabupaten Lembata dan ikon Kota Lewoleba," katanya. 

Anton Enga Tifaona ini, menurut dia, harus dijadikan sebagai tokoh inspirasi bagi anak muda dan menjadi teladan. "Anton Enga sudah mendedikasikan hidupnya untuk negara. Ini harus jadi inspirasi masyarakat Lembata," katanya. 

Pada kesempatan itu, Ketua Forum Pahlawan Nasional (Forpolnas) Lembata, Joni Tifaona mengatakan pihaknya sedang memperjuangkan agar Anton Enga Tifaona bisa dijadikan pahlawan nasional. "Sudah ada 700 pernyataan dukungan yang sudah diserahkan ke pemprov dan Pemerintah pusat," katanya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Syarat menjadi seorang pahlawan nasional yakni harus adanya nama jalan, pernyataan dukungan masyarakat dan patung. Juga harus dilakukan seminar. "Seminar sudah dilakukan di tingkat kabupaten dan provisni. Diharapkan hari ini juga dilakukan di nasional," katanya. 

Kesaksian Anak Buah

Pada kesempatan itu juga mantan staf Anton Enga Tifaona, Brigjen (Purn)  Parasian Simanungkalit mengisahkan tentang mantan atasannya, Anton Enga Tifaona, saat masih bertugas di Banjarmasin. 

Dia mengisahkan Anton Enga Tifaona merupakan polisi yang tegas. Parasian pernah menangkap sebuah kapal nelayan yang hendak menyeludup kayu ke Malaysia.  

Setelah ditangkap, Anto Enga Tifaona meminta untuk menyerahkan ke kejaksaan dan bea cukai untuk diproses. Saat itu datang pemilik kayu ke ruang Anto Enga Tifaona guna menyelesaikan masalah itu secara danai. Namun Anton Enga Tìfaona enggan menerimanya dan mengusir mereka.

"Mereka datang bawa koper, katanya hadiah untuk Pak Anton. Namun bapak menolak dan mengancam mereka gunakan pistol," kisahnya. 

Walapolda NTT, Heri Sulistiayantoterkait mengisahkan pernah betermu dengan Anton Tifaona pada 2008, setelah pensiun dan mempelajari tentangnya saat bertugas menjadi Kapolres di Ngada.  "Saya pernah bertemu dengan pak Anton, sekitar tahun 1988, hanya satu tahun saja," jelasnya. 

Dia mengaku mengetahui Anto Enga Tifaona dari rekan-rekan dan seniornya bahwa Anton Enga Tifaona mempunyai disiplin tinggi, tegas, dan percaya diri. Di samping itu, dia rendah hati dan merendahkan di hadapan Tuhan. 

Terkait usulan menjadi pahlawan nasional, diakuinya sangat sulit, apalagi putra daerah. Namun dia mengaku pihaknya sangat mendukung dan berjuang hingga hal itu tercapai. "Kita harus berjuang tingkat tinggi untuk menjadikan Anton Enga Tifaona sebagai pahlawan nasional," tegasnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

1 hari lalu

Kantor Imigrasi Surabaya melakukan konferensi Pers bersama Polda NTT terkait penangkapan WNA Bangladesh yang diduga terlibat penyelundupan manusia. Foto: Dok Kanim Imigrasi Surabaya
Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

Seorang Warga Negara Bangladesh berinisial HR yang jadi DPO kasus penyelundupan manusia ditangkap Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya.


Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

4 hari lalu

Wali Kota Tangerang Selatan duduk bareng bersama Mahasiswa Katolik Unpam, warga Babakan dan tokoh terkait. Mereka membahas permasalahan intoleran yang sempat viral. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

Setelah sempat gaduh soal pembubaran doa rosario yang dilakukan mahasiswa Katolik Unpam, Wali Kota Tangerang Selatan gelar pertemuan.


15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

5 hari lalu

Ruhana Kuddus. Wikipedia
15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

15 tokoh Sumbar dinobatkan sebagai pahlawan nasional, antara lain Proklamator Mohamad Hatta, Imam Bonjol, Rohana Kudus, Rasuna Said, hingga AK Gani.


BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

10 hari lalu

Suasana danau yang tampak mengering di kawasan Kupang, NTT saat diambil dari atas Pesawat, 2 September 2015. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat kekeringan di daerah ini meluas. TEMPO/Aditia Noviansyah
BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

BMKG ingatkan masyarakat NTT soal potensi kebakaran lahan akibat angin kencang yang bersifat kering hingga 13 Mei 2024.


3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

16 hari lalu

Sejumlah siswa meliha foto pahlawan Cut Nyak Dhien saat bermain di sekolah yang terbengkalai di SDN 01 Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, 27 Agustus 2015. Tempo/M IQBAL ICHSAN
3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.


Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

16 hari lalu

Cut Nyak Dien. peeepl.com
Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.


Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

16 hari lalu

Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri Yogyakarta Tony Spontana menaburkan bunga di nisan Nyi Hadjar Dewantara dalam peringatan hari pendidikan nasional di Taman Makam Wijaya Brata, Yogyakarta, 2 Mei 2016. Upacara dan ziarah makam tersebut dihadiri ratusan siswa/i serta keluarga besar Ki Hadjar Dewantara. TEMPO/Pius Erlangga
Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.


Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

22 hari lalu

Karya Dzikra Afifah berjudul Fragilization by Landscape(Kathe Kollwitz Appropriation) berukuran 33 x 35 x 27 cm. (Dok.Orbital).
Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

Pada kekaryaan pameran ini menurut Rifky, keduanya menemukan nilai artistik melalui kerja bersama di studio.


AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

26 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax


Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

26 hari lalu

Patung Raja Ramses II terlihat dalam perjalanan ke Museum Agung Mesir di Kairo, Mesir 25 Januari 2018. REUTERS
Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri