TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan percaya diri dengan elektabilitas yang dimiliki partainya. Oleh sebab itu, dia menargetkan PKB bisa minimal mengajukan calon wakil presiden (Cawapres) dalam ajang kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti.
"Ya saya sering melihat PKB di hasil-hasil survey termasuk survey internal, selalu masuk ke dalam empat besar. Ini menjadi modalitas penting bagi kita di pemilu 2024 nanti," ujarnya usai acara Ijtima Ulama Nusantara yang diadakan PKB di Hotel Millenium, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jum'at 13 Januari 2023.
Pria yang biasa dikenal dengan Cak Imin itu juga mengatakan kekuatan utama yang dimiliki oleh PKB adalah dukungan ulama dan kyai Nahdlatul Ulama. Bahkan, kata dia, PKB memiliki sejarah dapat menjadikan kadernya menjadi presiden maupun wakilnya.
"Seperti kata Pak Wapres Kyai Ma'ruf Amin, minimal target kita bisa mengajukan kader jadi wapres," ujarnya.
Soal Cawapres masih dimatangkan bersama Gerindra
Saat ditanyai apakah target mengajukan Cawapres sudah dikomunikasikan dengan Partai Gerindra, Cak Imin irit bicara. Ia menyebut hal tersebut masih terus dimatangkan di dalam internal koalisi PKB dan Gerindra.
"Nanti tunggu saja tanggal mainnya, ini masih dalam pematangan," kata dia.
PKB saat ini telah bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya bersama Partai Gerindra. Pembentukan koalisi ini terjadi setelah Cak Imin bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada 18 Juni 2022. Gabungan kedua partai itu dipastikan sudah memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.
Gerindra di satu sisi telah mendeklarasikan Prabowo, sebagai calon presiden. Sementara PKB sebelumnya juga telah mendeklarasikan Muhaimin sebagai calon presiden.
Sejumlah lembaga survei menyebutkan bahwa Prabowo Subianto memiliki modal elektabilitas yang tinggi untuk kembali bertarung. Dia disebut sebagai satu dari tiga tokoh dengan elektabilitas tertinggi. Prabowo bersaing dengan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sementara elektabilitas Muhaimin Iskandar, dalam sejumlah survei, disebut masih sangat rendah. Muhaimin bahkan disebut kalah bersaing dalam bursa cawapres yang diisi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.