Brigadir Yosua tewas di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022. Awalnya, Sambo membuat skenario ajudannya itu tewas setelah terlibat baku tembak dengan Richard Eliezer, ajudannya yang lain.
Yosua disebut sempat melecehkan Putri Candrawathi yang kemudian berteriak. Teriakan Putri terdengar oleh RIchard Eliezer yang berada di lantai dua. Turun ke lantai satu, menurut skenario palsu itu, Richard lantas disambut tembakan oleh Yosua yang keluar dari kamar Putri. Yosua pun tewas setelah terlibat baku tembak.
Pihak Sambo sempat membuat pengaduan ke LPSK terkait tudingan pelecehan seksual terhadap Putri. Mereka meminta LPSK agar melindungi Putri sebagai korban.
Akan tetapi, Putri disebut terus menolak asesmen yang dilakukan oleh LPSK. Mereka pun akhirnya menolak permohonan tersebut setelah skenario palsu Sambo terungkap melalui pengakuan Richard.
Richard sempat mengaku bahwa dirinya menembak Yosua atas perintah Ferdy Sambo. Dia juga menyatakan bahwa Sambo sempat melepaskan satu tembakan ke arah kepala Brigadir Yosua.
Putri ungkap alasan menolak asesmen oleh LPSK
Dalam persidangan Rabu kemarin, 11 Januari 2022, Putri Candrawathi mengungkapkan alasan kenapa dia menolak asesmen oleh LPSK. Menurut dia, saat itu, psikolog yang dibawa oleh LPSK langsung menanyakan soal apakah dirinya memiliki hubungan khusus dengan Brigadir Yosua.
Soal hubungan khusus Putri Candrawathi dengan Brigadir Yosua tersebut juga sempat diungkap dalam sidang dengan saksi ahli poligraf. Putri disebut sempat ditanya soal apakah dia berselinguh dengan Yosua pada 7 Juli 2022 di Magelang. Saat itu, Putri menjawab tidak dan dinyatakan berbohong.
M JULNIS FIRMANSYAH I EKA YUDHA SAPUTRA