Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bantah NasDem Tak Sejalan dengan Jokowi, Gus Choi: Hanya Beda Pandangan soal Capres

image-gnews
Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Johny G. Plate (kiri), Ketua Badan Pemenangan Pemilu Nasdem Effendy Choirie beserta rombongan mendaftarkan nama bakal calon legislatif (caleg) ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, 16 Juli 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Johny G. Plate (kiri), Ketua Badan Pemenangan Pemilu Nasdem Effendy Choirie beserta rombongan mendaftarkan nama bakal calon legislatif (caleg) ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, 16 Juli 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Teritorial Pemenangan Pemilihan Umum Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi menilai desakan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat agar menteri dari partainya di-reshuffle mengada-ngada. Djarot sebelumnya menyebut kinerja menteri NasDem sudah tidak sejalan dengan visi-misi Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Menurut dia, Partai NasDem hanya berbeda pandangan soal Presiden. Dia menyebut Presiden Jokowi menginginkan Ganjar Pranowo sebagai penerusnya, sementara NasDem menginginkan Anies Baswedan.

“Itu Djarot itu ada-ada aja, ngarang itu. Kita ini sejalan, hanya beda pandangan soal calon presiden. Jokowi maunya Ganjar. NasDem maunya Anies, ya itu,” kata Gus Choi saat dihubungi, Kamis, 12 Januari 2023.

Gus Choi mengaku mendengar kabar bahwa Jokowi menginginkan Ganjar. Menurut dia, dari gelagat Presiden Jokowi, masyarakat juga bisa membaca hal tersebut.

Ia turut menegaskan bahwa partainya tetap mendukung Presiden Jokowi hingga masa jabatannya usai pada 2024. Kendati demikian, jika menteri NasDem pada akhirnya diganti, ia menyebut hal itu tidak menjadi soal.

“Tapi kalau mau reshuffle, silakan saja. Nggak ada masalah bagi NasDem,” ujarnya.

Gus Choi berharap Presiden Jokowi mengurangi gelagat mendukung sosok tertentu dan memberikan kesempatan bagi kader bangsa untuk memimpin negeri. Tujuannya, kata dia, agar Jokowi punya legacy yang baik dan mengakhiri pemerintahannya dengan husnul khotimah.

“Kita menyaranan Presiden Jokowi untuk menjadi negarawan. Nggak usah fokus dukung orang tertentu,” kata dia.

Usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden pada awal Oktober lalu, desakan terhadap NasDem agar keluar dari koalisi pendukung pemerintahan Jokowi meruak. Salah satunya dari partai pengusung Jokowi, yakni PDIP.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat melontarkan usulan agar Jokowi mengocok ulang menteri di Kabinet Indonesia Maju. Dia mengusulkan agar Jokowi mengevaluasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Djarot menjelaskan, usulan ini tidak hanya didasarkan pada kinerjanya. Menurut dia, asal partai menteri tersebut juga mempengaruhi usulan reshuffle. Adapun Menteri Syahrul dan Menteri Siti berasal dari Partai NasDem. 

“Satu kinerjanya, dua termasuk partainya. Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik untuk menteri-menterinya mengundurkan diri,” kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Januari 2023.

Dia menilai menteri NasDem tersebut agak tidak cocok dengan kebijakan Jokowi. Di sisi lain, NasDem mengusung Anies yang dinilai sebagai sosok antitesa Jokowi.

“Itu lebih gentle (mengundurkan diri). Sebab rupanya mungkin agak tidak cocok dengan kebijakan pak Jokowi, termasuk yang disampaikan adalah sosok antitesis Pak Jokowi,” kata dia.

Selain itu, berkaca dari kinerja dan kesolidan kabinet, Djarot menilai dalam jangka waktu tertentu Jokowi pasti segera melakukan reshuffle. Dia mengatakan mitra kerjanya di Komisi IV, yakni Kementerian Pertanian dan Kementerian LHK belum mampu membantu Presiden.

Djarot mencontohkan kinerja Menteri Syahrul Yasin Limpo yang belum membawa Indonesia swasembada pangan. Alih-alih berdikari, dia menyebut harga beras naik. Ditambah lagi, beras impor juga baru datang sebanyak 500 ribu ton.

“Ada beberapa alasan kenapa Menteri Pertanian dan LHK perlu dievaluasi, juga terkait dengan Partai NasDem yang sudah mendahului mendeklarasikan capresnya,” ujarnya.

Baca: Soal Cawapres Anies Baswedan, Gus Choi NasDem: Pantas Dipertimbangkan dari Kalangan NU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jokowi Foto Bersama dengan Pegawai Istana Menjelang Lengser, Begini Kesan Staf Khusus Presiden Angkie

10 menit lalu

Staf Khusus Presiden Bidang Sosial, Angkie Yudistia. (Antara/Azmi)
Jokowi Foto Bersama dengan Pegawai Istana Menjelang Lengser, Begini Kesan Staf Khusus Presiden Angkie

Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia mengatakan momen foto bersama Presiden Joko Widodo dengan keluarga besar Istana pada kamis pagi sangat berkesan.


Sri Mulyani Lapor Pelaksanaan APBN ke Jokowi sebelum Pergantian Pimpinan ke Prabowo

21 menit lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 10 Oktober2024. TEMPO/Daniel A. Fajr
Sri Mulyani Lapor Pelaksanaan APBN ke Jokowi sebelum Pergantian Pimpinan ke Prabowo

Menteri Keuangan Sri Mulyani akan memberikan keterangan lebih detail mengenai APBN ini dalam beberapa hari ke depan.


Terkini Bisnis: Cara Mencairkan Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan, Jokowi Tiba-tiba Panggil Sri Mulyani ke Istana

37 menit lalu

Aplikasi Jamsostek Mobile (JMO). Dok. BPJS Ketenagakerjaan
Terkini Bisnis: Cara Mencairkan Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan, Jokowi Tiba-tiba Panggil Sri Mulyani ke Istana

BPJS Ketenagakerjaan adalah lembaga yang memberikan perlindungan bagi para pekerja di Indonesia, salah satunya melalui program Jaminan Hari Tua (JHT).


Jokowi Lakukan Kunker Sebelum Lengser, Salah Satunya ke IKN Besok

1 jam lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan di Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timor, Rabu, 2 Oktober 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Lakukan Kunker Sebelum Lengser, Salah Satunya ke IKN Besok

Presiden Joko Widodo akan tetap bertugas ke daerah sebelum lengser pada 20 Oktober 2024.


Prabowo Sebut Presiden Jokowi Ikut Bantu dalam Proses Transisi Pemerintahan

1 jam lalu

Presiden terpilih yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto  memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di kediaman Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2024. Surya Paloh mengatakan telah bersepakat untuk bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dan bertekad melakukan segala upaya untuk menyukseskan pemerintahan ke depan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo Sebut Presiden Jokowi Ikut Bantu dalam Proses Transisi Pemerintahan

Presiden terpilih Prabowo Subianto menyebut mendapat bantuan dan dukungan dari Presiden Joko Widodo dalam melakukan transisi pemerintahan ke depan


Jokowi Tiba-tiba Panggil Sri Mulyani ke Istana, Bahas APBN?

2 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani mendatangi Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 22 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Tiba-tiba Panggil Sri Mulyani ke Istana, Bahas APBN?

Presiden Jokowi memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis.


Jokowi - Iriana Foto Bersama dengan Pegawai Istana Menjelang 10 Hari Lengser

3 jam lalu

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana berfoto bersama pegawai Istana Kepresidenan di Istana Merdeka Jakarta pada Kamis, 10 Oktober 2024. Foto Sekretariat Presiden
Jokowi - Iriana Foto Bersama dengan Pegawai Istana Menjelang 10 Hari Lengser

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana melakukan foto bersama ratusan staf dan pegawai Istana Kepresidenan


Prabowo Tak Menampik Kabinetnya Bakal Dihuni Menteri-menteri Jokowi

3 jam lalu

Presiden Terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidato politik saat Apel Kader Partai Gerindra di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2024. Dalam kegiatan tersebut, beberapa tokoh partai dan menteri terlihat hadir, di antaranya Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Menparekraf Sandiaga Uno, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, serta sejumlah pemimpin dan petinggi partai politik lainnya. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Prabowo Tak Menampik Kabinetnya Bakal Dihuni Menteri-menteri Jokowi

Prabowo Subianto memberi sinyal ihwal susunan kabinet menterinya bahwa ada sejumlah menteri era Jokowi yang masuk kembali


PBHI: Ada 518 Vonis Hukuman Mati di Era Jokowi, Setengahnya Dijatuhkan terhadap Kasus Narkotika

3 jam lalu

Ilustrasi eksekusi mati dengan suntik. filcatholic.org
PBHI: Ada 518 Vonis Hukuman Mati di Era Jokowi, Setengahnya Dijatuhkan terhadap Kasus Narkotika

Sebanyak 260 vonis hukuman mati yang dijatuhkan selama dua periode kepemimpinan Jokowi merupakan kasus tindak pidana narkotika.


Peluang Tetap jadi Kepala Sekretariat Presiden di Era Prabowo, Heru Budi: Insyaallah

3 jam lalu

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mendatangi ruang pers Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 10 Oktober 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Peluang Tetap jadi Kepala Sekretariat Presiden di Era Prabowo, Heru Budi: Insyaallah

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono berbicara mengenai peluangnya tetap menjabat di masa pemerintahan Prabowo Subianto.