TEMPO.CO, Jakarta - Partai Bulan Bintang menyatakan akan kembali mengusung Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Pemilu 2024 jika diperbolehkan oleh undang-undang. Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Noor menyatakan bahwa mereka menilai saat ini hanya mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu yang cocok untuk memimpin Indonesia.
Afriansyah menyampaikan hal itu dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PBB yang digelar di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara hari ini, Rabu, 11 Januari 2023. Afriansyah menyatakan bahwa calon-calon presiden yang ada saat ini hanya bisa berbicara atau ngomong doang alias omdo.
"Yang paling cocok memimpin kita saat ini hanya Bapak Joko Widodo. Selebihnya belum ada, karena kami belum putuskan siapa. Tapi kalau UU ini bisa secara konstitusi, pasti PBB akan kembali memilih Bapak Joko Widodo. Karena apa? Semua calon presiden yang disebutkan ini omdo," ujar Afriansyah.
Mendengar ucapan Afriansyah tersebut, Jokowi terlihat hanya tertawa dan menggelengkan kepala. Terlihat Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra turut duduk mendampingi Jokowi di sebelahnya.
PBB akhirnya lolos menjadi peserta Pemilu 2024
Lebih lanjut, Afriansyah menyebut selama ini PBB selalu gagal dalam proses verifikasi faktual partai. Bahkan, pihaknya sampai mengajukan gugatan hingga dua kali karena selalu gagal mengikuti pemilu.
"Pak Yusril sampai bilang, jangan sampai kita tiga kali gugat. Tapi alhamdulillah pada Desember 2022, PBB dapat nomor urut 13," kata Afriansyah.
Meskipun dalam survei nasional elektabilitas PBB di bawah 1 persen, Afriansyah optimistis pada Pemilu 2024 partainya bisa meraih angka 4 persen atau lolos parliamentary threshold.
"PBB survei nasional itu 0, persen. Tapi survei internal saat sekarang itu kita masih 1,7 persen. Memang masih kurang 2,3 persen tapi dengan didukung oleh Presiden Jokowi kita akan lolos," kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan itu.
Terakhir, Afriansyah juga menggoda Jokowi untuk mendukung Yusril Ihza Mahendra sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2024. Menurut dia, Yusril pernah menjadi capres pada tahun 1999 namun gagal. Kini setelah 20 tahun berlalu, Afriansyah berharap Yusril setidaknya bisa menjadi cawapres.
"Di 2024 semoga menjadi cawapres, karena didukung Pak Jokowi, beliau King Maker," kata Afriansyah.