TEMPO.CO, Banyuwangi - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi, Senin malam, 9 Januari 2023. Presiden RI Joko Widodo hadir dalam acara yang dihelat dalam rangka Harlah Satu Abad NU ini.
Puluhan ribu santri yang berada di Stadion Diponegoro, tempat berlangsungnya acara, menyambut kehadiran presiden yang didampingi sejumlah anggota kabinetnya.
Beragam tradisi islami yang mewarnai kehidupan santri di Tanah Air ditampilkan dalam festival tersebut. Mulai dari Lalaran Alfiyah yang ditampilkan secara kolosal oleh 500 santri dan santriwati se-nusantara yang mondok di berbagai pondok pesantren di Banyuwangi hingga pagelaran hadrah yang berkolaborasi dengan seni tari rodat syiiran. Busana tradisional dari beragam latar belakang budaya nusantara juga turut menyemarakkan acara ini.
Jokowi begitu menikmati dan beberapa kali tampak menggoyangkan tangannya sambil mengikuti iringan musik. Goyangan tangan Jokowi tersebut disambut riuh puluhan ribu santri yang memadati stadion.
Presiden Jokowi mengaku bersyukur tanah air Indonesia merupakan zamrud katulistiwa berbagai suku, bahasa, dan budaya yang beragam yang Berbhineka Tunggal Ika.
"Saling akulturasi berasimilasi beradaptasi dan saling bersilang budaya tanpa kehilangan jati diri serta rukun dan bersatu. Apa yang kita lihat malam ini adalah apa yang baru saja saya sampaikan," kata Jokowi.
Lalaran alfiyah merupakan tembang yang berasal dari lirik yang bersumber dari Kitab Alfiyah Ibnu Malik, sebuah kitab nahwu shorof yang berisi nadhom atau syair terdiri dari 1000 bait, sehingga disebut Alfiyah yang berarti seribu.
Kitab Alfiyah Ibnu Malik banyak dipelajari oleh para santri di pondok pesantren. Kini Lalaran Alfiyah ngetren di media sosial.
Dalam sambutannya, secara khusus presiden memanggil pelantun utama Lalaran Alfiyah yang menurutnya memiliki suara yang indah. Bahkan Jokowi meminta dia untuk membacanya sekali lagi. "Bagus sekali suaranya," kata Jokowi.
Selain Lalaran Alfiyah, Jokowi juga dihibur dengan penampilan hadrah berkolaborasi dengan seni tari rodat syiiran. Pagelaran hadrah ini dibawakan oleh 800 personel gabungan Ansor, Banser, IPNU, IPPNU, Pagar Nusa, dan kader NU.
"Seni dan budaya bukan hanya tontonan tetapi juga mengandung pesan tuntunan hidup untuk selalu mengingat keagungan Allah SWT. Mengajak amar makruf nahi mungkar, menghaluskan rasa, memperkuat toleransi, moderasi menjaga keharmonisan serta memperkuat sistem sosial dalam masyarakat kita nusantara," jelas Jokowi.
Festival ini juga menghadirkan konser sholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf.
Sejumlah anggota kabinet Presiden Jokowi antara lain Menko Polhukam Mahfud MD, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas. Turut mendampingi juga, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Sementara dari jajaran pengurus PBNU yang hadir antara lain Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Bendahara Umum PBNU Gudfan Arif Ghofurs, dan Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU Yenny Wahid serta jajaran PBNU lainnya.
DAVID PRIYASIDHARTA
Baca: Ketua PBNU Dukung Pemilu dan Pilkada Serentak: untuk Kurangi Ketegangan Antarkompetitor