Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

McDonald's Solo Disegel Demonstran Anti Globalisasi

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Solo: Kampanye anti sidang Perdagangan Bebas (WTO) juga terjadi di Solo, Sabtu (13/9). Sekitar 30 mahasiswa dari berbagai organisasi kemahasiswaan berunjuk rasa menentang pengaturan sistem perdagangan bebas oleh WTO. Massa yang menamakan diri Gerakan Mahasiswa Anti Neoliberalisme (Gaman) tersebut juga menyegel restoran waralaba McDonald's di Jalan Radjiman, Coyudan, Solo. Mereka sebelumnya menggelar orasi di Bunderan Gladag, Pasar Kliwon. Organisasi kemhasaiswaan yang terlibat dalam aksi ini diantaranya adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Solo, BEM Universitas Muhammadiyah Surakarta. Unjuk rasa ini sebagai bentuk penolakan atas sidang WTO ke-5 yang tengah berlangsung di Meksiko antara 10 – 14 September 2003. Sambil membawa sejumlah poster dan spanduk, massa bergerak menuju McDonald's Coyudan yang berjarak sekitar 3 kilometer. Di sepanjang jalan mereka menyerukan yel-yel antiglobalisasi ekonomi dan membagikan selebaran kepada pengguna jalan. Dalam pernyataan sikapnya, mereka juga menolak segala intervensi asing yang menyetir kebijakan ekonomi Indonesia melalui lembaga-lembaga keuangan internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia dan Negara-Negara anggota Perdagangan Bebas, WTO. "Kami menuntut pembubabaran lembaga-lembaga keuangan internasional tersebut," ujar Yosep Hariyanto, koordinator aksi. Sesampai di depan restoran McDonald's, massa menggelar orasi di pinggir jalan. Aksi itu membuat macet Jalan Dr Radjiman yang sehari-harinya cukup padat. Sebelum mengakhiri aksi mereka kemudian menyegel tempat tersebut dengan sebuah papan bertuliskan "Tempat Ini Disegel". Mereka menilai restoran ini sebagai bukti dampak perdagangan bebas. Aparat keamanan yang sejak awal berjaga-jaga membiarkan saja tindakan penyegelan tersebut. Kedatangan kelompok massa sempat membuat para pengunjung di restoran itu kaget. Mereka yang hendak masuk mengurungkan niatnya sementara yang sudah berada di dalam terlihat cepat-cepat meninggalkan tempat itu. Selama aksi berlangsung, restoran tersebut kosong. Anas Syahirul - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Merkel Peringatkan Trump yang anti Globalisme, Mengapa?

1 Oktober 2018

Presiden AS, Donald Trump, dan Kanselir Jerman, Angela Merkel, dalam pertemuan bilateral mereka saat KTT NATO, Rabu, 11 Juli 2018 di Brussels, Belgia. [AP Photo / Pablo Martinez Monsivais]
Merkel Peringatkan Trump yang anti Globalisme, Mengapa?

Kanselir Jerman, Angela Merkel memperingatkan Donald Trump karena pidatonya yang menolak multilateralisme dan globalisme akan menghancurkan PBB.


Cina Didesak Bebaskan Aktivis Anti-WTO

9 Januari 2006

Cina Didesak Bebaskan Aktivis Anti-WTO

Mereka terancam dituntut dengan pasal permufakatan yang melawan hukum.


Lokalisme

2 November 1985

Lokalisme

Lahirnya pelbagai bangsa yang kemudian membentuk negara masing-masing, pada akhirnya menimbulkan pertentangan. Kepentingan nasional bentrok dengan kepentingan negara lain. Internasionalisme padam. (ctp)


Anti barat

23 Juli 1983

Anti barat

Kebudayaan barat yang diimpor jepang telah memisahkan kelas atas dan bawah dengan cara yang belum pernah ada. jepang lalu membenci barat. restorasi meiji yang membawa modernisasi punya sisi malapetaka.