TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Muhammad Mardiono telah mengumumkan struktur pengurus harian terbaru di Jakarta pada Selasa, 28 Desember 2022.
"Rapat pengurus harian ke-15 dalam rangka mengumumkan hasil kerja tim revitalisasi kepengurusan baru. Tidak banyak perubahan, hanya ada penambahan yang semula 46 sekarang menjadi 49 personel," kata Mardiono di Jakarta pada Selasa pekan lalu.
Salah satu yang mendapat sorotan dari pengurus baru ini adalah masuknya nama Muhammad Romahurmuziy sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai. Romahurmuziy adalah mantan Ketua Umum PPP.
Dia sempat terjerat kasus suap di Kementerian Agama pada 2019 dan keluar dari PPP. Mahkamah Agung dalam putusan kasasinya menjatuhkan vonis satu tahun penjara untuk pria yang akrab disapa Romy itu.
Romy kemudian bebas pada 29 Maret 2020 lalu.
Lama tak terdengar dalam dunia politik, nama Romy mencuat lagi setelah terjadi gonjang-ganjing pelengseran Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. Romy disebut-sebut datang ke rumah Suharso untuk membicarakan hasil musyawarah kerja nasional atau Mukernas PPP.
Setelah kabar pelengseran dirinya, Suharso Monoarfa menggelar rapat darurat. Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha mengatakan, saat itu Suharso meminta pertimbangan pengurus harian.
Baca juga: PPP Bantah Dugaan Romahurmuzy Ikut Lengserkan Suharso Monoarfa dari Ketum PPP
Romy yang merupakan mantan Ketua Umum PPP ikut datang dalam rapat itu. Dia mengatakan ingin memediasi kubu Suharso dan Muhammad Mardiono yang ditunjuk Mukernas di Serang, Banten sebagai Pelaksana tugas Ketua Umum PPP. Romy mengatakan mendukung Mardiono.
Menurut Tamliha, Romy mengklaim telah mendapatkan sinyal dari Istana untuk menengahi konflik di partai berlambang ka’bah ini. Romy juga mengatakan telah menemui Presiden Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung untuk membicarakan konflik internal partai.
“Tapi itu hanya klaim. Apa urusannya dia menemui Presiden? Apa urusannya dia menjadi mediator dan siapa yang menunjuknya?,” kata Tamliha saat ditemui di Hotel Aston Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 6 September 2022.
Plt Ketua Umum PPP hasil mukernas, Muhammad Mardiono, menampik telah menunjuk Romy sebagai mediator. Namun, ia mengkonfirmasi jika Romy diundang ke rumah Suharso.
“Saya enggak (menunjuk Romy). Mungkin Pak Suharso kali ya, karena saya dengar ada pertemuan dengan Pak Suharso,” kata Mardiono, Rabu, 7 September 2022.
Wakil Ketua DPP PPP, Arsul Sani, turut membenarkan jika Romy sudah menemui Suharso. Dia mengatakan Romy termasuk mediator untuk menengahi kisruh internal partai. Menurutnya, Suharso kerap menganggap Romy sebagai anak sulungnya.
“Senin lalu ada pertemuan Suharso dengan Romy,” kata Arsul yang ada di kubu Mardiono.
Kini Romy kembali dalam jajaran pengurus PPP setelah Suharso lengser dan Mardiono jadi Plt Ketua Umum.
"Kuterima pinangan ini dengan bismillah. Tiada lain kecuali mengharap berkah, agar warisan ulama ini kembali merekah. Kuterima amanah ini dengan innalillah, karena di setiap jabatan itu mengintai fitnah, teriring ucapan la haula wa laa quwwata illa billah," tulis Romy dalam Instagram pribadinya @romahurmuziy saat mengunggah salinan Surat Keputusan DPP PPP tertanggal 27 Desember 2022 yang berisi susunan Majelis Pertimbangan DPP PPP.
Dalam surat itu tertulis, Romahurmuziy menjadi Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP.
Baca juga: Nama Romahurmuziy Disebut di Tengah Kisruh Pelengseran Suharso Monoarfa