Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anies Baswedan Cerita Neneknya, Barkah Ganis dan Pejuang Perempuan Tegal Hadang Kereta Belanda

image-gnews
Potret Anies Baswedan bersama neneknya. Facebook/Anies Baswedan
Potret Anies Baswedan bersama neneknya. Facebook/Anies Baswedan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kongres Perempuan Indonesia pertama pada 1928 menjadi tonggak kelahiran peringatan Hari Ibu Nasional. Tujuannya diselenggarakan ialah untuk menyatukan perempuan-perempuan Indonesia dalam satu Perhimpunan Perempuan Indonesia. Ternyata salah satu wanita yang turut andil dalam kegiatan tersebut ialah nenek Anies Baswedan.

Diceritakan Anies melalui media sosialnya miliknya, sang nenek yang bernama Barkah Ganis kelahiran Tegal, Jawa Tengah itu merupakan seorang pegiat pergerakan perempuan sejak pra-kemerdekaan. Ia menjadi salah satu peserta Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta, pada 22 Desember 1928.

Saat itu menjelang Kongres, neneknya berangkat sebagai utusan dari Tegal bersama para pegiat perempuan lainnya. Mereka sudah siap dengan tiket kereta ke Jogja.

Namun di Stasiun Tegal, mereka sempat dihalau dan dilarang naik kereta oleh petugas-petugas Belanda. Petugas Belanda sempat mencegah para perempuan utusan untuk bisa berangkat ke Kongres Perempuan.

Tentunya perempuan-perempuan tangguh itu tidak menyerah dan tidak pulang ke rumah. Mereka melawan, mereka menantang. Setelah berdebat dan tak juga tembus, para perempuan itu menuju ke depan lokomotif kereta yang sudah siap jalan. Mereka semua berbaring di atas rel kereta, berjejer para perempuan itu memaparkan badan. Dibawah terik matahari, di depan moncong lokomotif mereka pasang badan, mereka tawarkan nyawa: berangkatkan kami atau matikan kami. Itulah harga mati yang senyatanya.

Digambarkannya, saat itu Stasiun Tegal gempar, aksi tersebut membuat Belanda gentar. Akhirnya mereka diizinkan naik kereta. Berangkatlah mereka ke Yogyakarta. Berkongres dan ikut membangun pondasi perjuangan perempuan dan perjuangan kemerdekaan.

"Semua itu dituturkan Nenek saat itu dengan penuh semangat. Tiap Hari Ibu diperingati, Beliau selalu teringat masa-masa perjuangan itu," tulis Anies dalam unggahnnya di Facebook.

Nenek Barkah dikaruniai umur panjang. Meski di masa tuanya harus duduk di kursi roda, Nenek tetap baca koran tiap hari, mengikuti perkembangan dan tetap ajak diskusi siapapun yang berkunjung hingga menjelang wafatnya di usia 93 tahun. Badannya memang telah menua tapi pikiran dan semangatnya selalu muda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anies mengaku bersyukur menjadi cucu neneknya yang tinggal serumah sejak bayi. Sehari-hari mereka bersama di Jogja, hingga akhirnya Anies harus berangkat melanjutkan kuliah ke Amerika.

"Sejak masa kecil, nenek sering ajak ikut hadir berbagai pertemuan organisasi perempuan. Selama bersama di Jogja itu pula, berderet kisah perjuangan dan hikmah hidup yg diceritakannya, termasuk kisahnya tentang keberangkatan ke Kongres Perempuan itu," kenang Anies.

Di akhir ceritanya tersebut, Anies Baswedan mengingat Hari Ibu di Indonesia tiap 22 Desember bukan hanya mengingat ibu yang melahirkan dan membesarkan, tapi juga mengingat pergerakan kaum perempuan menuju kemerdekaan dan kemajuan bangsa. 

ANNISA FIRDAUSI 

Baca juga: Hari Ibu 22 Desember, Kapan Diperingati Pertama Kali?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

8 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024. Dalam sambutannya, Prabowo memuji kesetiaan PAN atas dukungannya. Setidaknya PAN sudah mendukung Prabowo selama 15 tahun. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

Prabowo menyatakan bakal memberi makan untuk semua anak-anak Indonesia dari daerah mana pun.


KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang

8 jam lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang

KPU Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak akan terwujud.


Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

11 jam lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.


Prabowo Bertekad Tak Akan Tinggalkan Masyarakat Aceh dan Sumbar, Kenapa?

12 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024. Dalam sambutannya, Prabowo memuji kesetiaan PAN atas dukungannya. Setidaknya PAN sudah mendukung Prabowo selama 15 tahun. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Prabowo Bertekad Tak Akan Tinggalkan Masyarakat Aceh dan Sumbar, Kenapa?

Prabowo bertekad untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia, termasuk masyarakat di Aceh dan Sumbar.


Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

14 jam lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana


Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

1 hari lalu

Tugu Yogyakarta, pada awal dibangun pada era Sultan HB I sempat setinggi 25 meter. Dok. Pemkot Yogyakarta.
Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.


Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

1 hari lalu

Moses Gatotkaca. Cuplikan video AP
Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?


Cara Mengurangi Kesedihan buat yang Baru Kehilangan Ibu

2 hari lalu

Ilustrasi ibu dan anak. Freepik.com
Cara Mengurangi Kesedihan buat yang Baru Kehilangan Ibu

Untuk yang baru saja kehilangan ibu, berikut lima tips pakar untuk mengatasi emosi yang sulit sekaligus menyambut Hari Ibu Internasional pada 12 Mei.


Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

2 hari lalu

Mantan capres nomor urut 01 di pilpres 2024 Anies Baswedan usai halal bihalal dan pembubaran Timnas AMIN di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa, 30 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Kata Pengamat soal Kemungkinan Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta

Nama Anies dan Ahok belakangan ramai disandingkan untuk berduet dalam laga pilkada 27 November mendatang. Apakah memungkinkan terjadi?


Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

2 hari lalu

Mantan capres nomor urut 01 di pilpres 2024 Anies Baswedan usai halal bihalal dan pembubaran Timnas AMIN di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa, 30 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Wacana Anies dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024, Menimbang Fase hingga Tanggapan Partai

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai Anies dan Ahok sulit bersanding di Pilkada DKI Jakarta 2024