TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga sipil tewas saat Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB pimpinan Plato Marini menyerang patroli polisi di Kampung Tindaret, Distrik Yapen Utara, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua.
Menurut Kapolres Yapen Ajun Komisaris Besar Herzoni Saragih mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa, 13 Februari 2022. Insiden itu berawal saat anggota polisi menuju lokasi pemalangan di Kampung Tindaret. Namun belum sampai di lokasi, rombongan polisi sudah ditembaki dari ketinggian.
KKB pimpinan Plato Marini juga membentangkan kayu di belakang kendaraan yang digunakan mengangkut personel polisi.
Baca juga: Terdakwa Pelanggar HAM Paniai Divonis Bebas, Tim Advokasi Papua: Sejak Awal Sudah Salah
"Akibat pemalangan tersebut kendaraan tidak bisa maju atau mundur dan saat hendak dipotong tukang gergaji yang dibawa dari Serui ditembak dari ketinggian," ujar Saragih.
Dia mengatakan, rombongan polisi baru mengetahui jika warga sipil bernama Yeferson Sayuri itu tewas ditembak setelah kondisi aman dan para personel keluar dari lokasi berlindung mereka di bawah tebing.
Rombongan polisi itu, kata Saragih, dipimpin Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan Ajun Komisaris Frits B Arera dan Kabag Ops AKP Lintong Simanjuntak.
Selain menewaskan seorang warga sipil, KKB membakar empat unit kendaraan milik Polres Kepulauan Yapen yang digunakan saat itu.
"Sempat terjadi kontak senjata selama sekitar satu jam sebelum personel mundur dengan berjalan kaki ke lokasi yang dianggap aman, " kata AKBP Herzoni Saragih.
Dia mengatakan, KKB pimpinan Plato Marini itu diperkirakan menggunakan tiga atau empat pucuk senjata serta bom molotov.
"Tidak diketahui dengan pasti berapa banyak kekuatan mereka karena saat penghadangan terjadi ada sekitar delapan hingga 10 anggota KKB yang terlihat dan beberapa orang di antaranya memegang senjata, " jelas Saragih.
Ia meminta warga untuk sementara diminta tidak melintas di jalan tersebut dan bila ingin ke Distrik Yapen Utara disarankan melalui laut.
"Untuk sementara kami sarankan masyarakat tidak melintas di jalan tersebut guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, " harap AKBP Saragih.
Serangan dari KKB sebelumnya juga terjadi di Distrik Oksem, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Dua orang tewas dalam peristiwa itu, yaitu La Aman dan La Usu yang merupakan tukang ojek.
Merujuk pada keterangan saksi bernama La Sambo yang berprofesi sebagai tukang ojek, sekitar pukul 12.00 WIT saat menuju pangkalan kali Okse, Distrik Oksebang. Saksi sempat singgah di SMP Bulangkop, dan terlihat La Ati mendahului menuju pangkalan kali Okse.
Sekitar pukul 14.00 WIT sekitar 20 meter dari pangkalan kali Digoel yang bersangkutan bertemu kelompok bersenjata yang membawa dua pucuk senjata laras panjang sehingga saksi memutar balik motornya.
"Tak lama terdengar bunyi tembakan tiga kali hingga saksi langsung menuju ke Oksibil untuk melaporkan insiden itu ke Polres," kata dia.
Baca juga: KKB Serang Iring-iringan Polisi di Yapen, 3 Mobil Dibakar