TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, menegaskan safari politik Anies Baswedan ke Aceh bakal tetap berjalan. Anies dijadwalkan menyambangi Aceh pada 2-3 Desember 2022, namun izin penggunaan tempat di salah satu taman tiba-tiba dicabut.
Ali menjelaskan, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Aceh Partai NasDem merupakan tuan rumah safari politik Anies. Menurut dia, partainya dan Anies bakal mengikuti keputusan masyarakat Aceh.
“Kami dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sebagai tamu, yang jadi tuan rumah DPW Aceh. Kami akan mengikuti keputusan masyarakat Aceh,” kata Ali saat dihubungi, Rabu, 30 November 2022.
Ali menyebut animo masyarakat Aceh dalam menyambut Anies sangat tinggi. Jika safari dibatalkan, kata dia, dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena itu, Ali menyebut safari politik Anies tetap digelar. Namun, dia belum tahu format apa yang bakal digunakan untuk kegiatan safari Anies.
Baca: NasDem Ungkap Hambatan Safari Anies Baswedan: Izin Dicabut Tanpa Alasan Jelas
“Kalau itu ditiadakan, takutnya itu menjadi hal-hal yang justru tidak kami inginkan. Jadi DPW tetap akan menyelenggarakan silaturahmi dalam format yang kami belum tahu seperti apa nanti,” kata dia.
Ali berharap pencabutan izin penggunaan tempat untuk kegiatan safari politik Anies Baswedan tidak behubungan dengan politik. Dia menjelaskan, mulanya Pemerintah Daerah telah mengizinkan salah satu taman di Aceh untuk digunakan sebagai tempat kegiatan safari. Namun, kata dia, tiba-tiba izin dicabut tanpa konfirmasi.
“Informasi yang saya terima tadi bahwa izin penggunaan taman awalnya sudah dikeluarkan Pemda, terus kemudian tiba-tiba tanpa konfirmasi dicabut izin penggunaannya,” kata Ali.
Dia menyayangkan pencabutan izin yang sekonyong-konyong ini. Menurut Ali, kebebasan untuk berkumpul merupakan hak warga negara. Ia berharap pencabutan izin ini tidak bermuatan politis.
Jika berhubungan dengan politik, Ali menyebut hal ini sangat menyakiti rakyat Indonesia. Khususnya, masyarakat Serambi Mekkah yang ingin bersilaturahmi dengan Anies.
Dia berharap Pemda bisa menjelaskan secara rinci duduk perkara di balik pencabutan izin ini. Sehingga, kata Ali, masyarakat tidak menafsirkan peristiwa ini sebagai suatu upaya menghalangi masyarakat bertemu Anies Baswedan. “Sampai sekarang kita belum mendapat penjelasan itu, yang baru kita dapatkan info pencabutan izin,” ujarnya.
Baca: Anies Baswedan Ungkap 3 Kriteria Sosok Cawapresnnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.