TEMPO.CO, Jakarta - Bekas anggota Satuan Intel dan Keamanan Polres Samarinda Ajun Inspektur Satu Ismail Bolong tak kunjung hadir memenuhi panggilan Direktorat Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal Mabes Polri hingga Selasa siang, 29 November 2022, untuk diperiksa kasus dugaan pemberian gratifikasi. Ismail yang belakangan mencuat karena testimoninya sebagai beking tambang ilegal di Kalimantan Timur dan setoran kepada anggota hingga pejabat Polri itu memiliki banyak aset.
Pada pertengahan November lalu, Tempo sempat menyambangi kediaman Ismail di Kota Samarinda dan di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara. Di ibu kota Kalimantan Timur itu, rumah Ismail terletak di Jalan Rajawali Dalam I, Kecamatan Sungai Pinang. Rumah satu lantai berkelir putih itu tertutup rapat. Luasnya sekitar 10 x 12 meter persegi. Di garasi terparkir satu mobil dan dua unit motor. Menembus ke belakang, terdapat jemuran baju.
Suasana rumah Ismail Bolong di Muara Badak, Kutai Kartanegara, Minggu, 13 November 2022. Tempo/Linda Trianita
Pria yang menjadi anggota polisi sejak 1997 itu juga memiliki aset lain di Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara. Rumah tersebut tidak jauh dengan pelabuhan khusus yang diduga sebagai tempat Ismail untuk menangkut batu bara hasil tambang ilegal di Kecamatan Marangkayu dan tempat lainnya. Ketua RT 8 Desa Tanjung Limau, Muara Badak, Qur’an, mengatakan Ismail baru sekitar lima tahunan memiliki aset-aset di sana. “Sekitar 2018. Dia jarang ke sini. Istrinya orang Marangkayu,” ujar Qur’an pada pertengahan November lalu.
Baca: Kasus Ismail Bolong, YLBHI: Polisi Jadi Pelindung Pelaku Kejahatan
Berbeda dengan kediaman di Kota Samarinda yang bergaya modern, rumah Ismail di Muara Badak mayoritas terbuat dari kayu. Bentuknya rumah panggung. Di bagian bawah dibiarkan tanpa sekat dan ada beberapa bangku serta meja. “Biasanya terparkir tiga jetski di situ. Tapi setelah video viral, jetskinya tidak ada,” ujar Qur’an.
Rumah sarang burung walet dan kolam ikan Ismail Bolong di Muara Badak, Kutai Kartanegara. Tempo/Linda Trianita
Menghadap jalan utama jalur Muara Badak, rumah itu tak jauh dari pantai. Di seberang jalan, terdapat kolam ikan luas yang disebut milik Ismail Bolong juga. Di sekitar kolam berdiri bangunan menjulang berupa rumah sarang burung walet sekitar lima lantai. “Pantai di sana juga milik Pak Ismail. Orang-orang kalau duduk di gazebo, harus bayar,” ucapnya.
Suasana rumah Ismail di Muara Badak terpantau sepi pada Minggu, 13 November 2022. Seorang pria membawa jerigen semprotan, Ilyas, mengatakan sang pemilik rumah tak ada di tempat. “Saya tidak tahu di mana,” ujar Ilyas. Dia mengaku belum lama bekerja di tempat itu sehingga tak tahu sepak terjang Ismail Bolong. “Saya hanya nyemprot sawi di kebun belakang,” ucapnya. Selain di dua tempat itu, Ismail juga diduga memiliki beberapa rumah di kompleks terbaru di Kota Samarinda.
LINDA TRIANITA
Baca: Kapolri Perintahkan Tangkap Ismail Bolong, Pengamat: Siapa yang Akan Memeriksa?