Di acara itu, Jokowi tak merespons
Setelah Eka, giliran Bahlil dan Jokowi yang berpidato. Jokowi sama sekali tidak merespons wacana yang sempat dilempar Eka. Walau begitu, Jokowi sebelumnya sudah beberapa kali menyampaikan penolakan atas wacana penundaan pemilu.
Hari ini, kepala negara memilih untuk menyampaikan seruan kepada calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bakal bersaing di 2024 untuk menjaga suasana politik tidak sampai memanas. Salah satunya, Jokowi meminta agar tidak ada satupun yang mempolitisasi agama untuk kepentingan pemilu.
"Polisasi agama, jangan! kita sudah merasakan dan itu terbawa lama," kata Jokowi.
Tak hanya politisasi agama, Jokowi meminta capres dan cawapres untuk menghindari politik SARA hingga politik identitas. "Jangan, sangat berbahaya bagi negara sebesar Indonesia yang sangat beragam," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Sebaliknya, Jokowi mengimbau agar yang muncul adalah politik gagasan. "Debat silahkan, debat gagasan, debat ide, membawa negara ini lebih baik, silahkan, tapi jangan sampai panas," ujarnya.
Seruan ini disampaikan Jokowi merespons situasi global saat ini yang sedang tidak normal. Ia kembali mengulangi pernyataannya yang sudah beberapa kali disampaikan, bahwa saat ini sudah ada 14 negara yang menjadi pasien dari International Monetary Fund atau IMF.
Jumlah ini, kata dia, lebih banyak dari masa krisis finansial 1997-1998 yang hanya ada 5 negara. Di luar 14 negara, Jokowi menyebut masih ada lagi 28 negara yang antre untuk menjadi pasien IMF. Jumlahnya pun diprediksi mencapai 66 negara.
Masalahnya, tidak semua negara ini bisa mendapatkan bantuan dari IMF. "Enggak mungkin, karena juga keterbatasan dari IMF, Bank Dunai, punya keterbatasan itu," ujarnya.
Dengan kondisi yang disebutnya rentan inilah, Jokowi meminta agar capres cawapres tetap menjaga suasana politik Indonesia. "Kita harus semua menjaga agar kondusivitas, situasi politik itu tetap adem kalau bisa, kalau ndak bisa paling banter ya anget, tapi jangan panas," ujarnya.
Bahlil pernah suarakan wacana ini
Di sisi lain, acara ini dihadiri oleh Bahlil, sosok yang juga sudah menyuarakan penundaan pemilu. Awal tahun lalu, Bahlil membeberkan adanya harapan kalangan dunia usaha agar jadwal Pemilu pada tahun 2024 diundur atau dengan kata lain ingin Jokowi diperpanjang hingga tahun 2027.
Bahlil yang juga mantan Ketua HIPMI ini menjelaskan, dari diskusi yang dilakukannya dengan para pengusaha sebelumnya, diketahui bahwa dunia usaha ingin Pilpres diundur karena mereka melihat saat ini perekonomian nasional sedang dalam masa pemulihan.
“Kalau kita mengecek dunia usaha, rata-rata mereka berpikir bagaimana proses demokrasi dalam konteks peralihan kepemimpinan, kalau memang ada ruang untuk dipertimbangkan dilakukan proses untuk dimundurkan, itu jauh lebih baik," ujar Bahlil dalam agenda temuan survei Indikator Politik, dikutip Senin, 10 Januari 2022.
Baca: Tahapan Pemilu 2024 Dimulai, Puan Maharani: Tidak Ada Penundaan