TEMPO.CO, Jakarta - Usulan untuk penundaan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 kembali mencuat. Kali ini, wacana ini disampaikan langsung di depan Presiden Joko Widodo atau Jokowi oleh Pelaksana Tugas Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau Munas HIPMI Eka Sastra dalam Musyawarah Nasional organisasi di Solo, Jawa Tengah.
"Apakah Februari 2024 adalah waktu yang tepat untuk melaksanakan pemilu?" kata Eka dalam acara hari ini, Senin, 21 November 2022. Pernyataan Eka ini sontak membuat peserta Munas bergemuruh.
Meski demikian, Eka menyebut pihaknya hanya sebatas mempertanyakan kemungkinan tersebut. "Jangan sampai. Waktunya tepat, kita laksanakan pemilu, kalau tidak ya kita coba cari solusi keluar yang sesuai peraturan perundang-undangan," ujarnya.
Sejumlah peserta bertepuk tangan
Mendengar hal tersebut, beberapa peserta bertepuk tangan. Di antaranya Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Ketua MPR Bambang Soesatyo. Sementara Jokowi yang duduk di barisan yang sama tampak diam saja. "Yang jelas HIPMI hanya mengusulkan, kami serahkan ke elit politik," kata Eka.
Pertanyaan ini dilontarkan Eka saat berbicara tentang kondisi perekonomian Indonesia, yang berdasarkan data HIPMI tumbuh poisitif. Tapi tahun depan, resesi diperkirakan melanda dunia.
Situasi inilah, kata Eka, yang membuat HIPMI mengumpulkan seluruh ketua BPD mereka. Mereka membahas cara agar prestasi hari ini terus berlanjut dan tekanan ekonomi bisa dilewati. "Jangan sampai kesejahteraan bermasalah akibat huru hara politik yang sudah mulai terasa hari ini," ujarnya.
HIPMI, kata dia, berharap kesejahteraan yang saat ini semakin membaik tidak terganggu turbulensi yang akan datang. Tak hanya dengan ketua BPD, Eka menyebut wacana ini juga dibahas bersama Bambang Soesatyo dan Ketua DPR Puan Maharani yang ikut dalam acara ini.
Selanjutnya: respons Jokowi...