TEMPO.CO, Sukoharjo - Achmad Dahlan Rais yang bertindak sebagai Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) Muktamar Muhammadiyah ke-48 memastikan pelaksanaan pemilihan calon anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara e-voting telah memenuhi azas Luber alias langsung, umum, bebas, dan rahasia.
"Syaratnya terpenuhi, langsung, umum, bebas, rahasia, dan ditambah jur alias jujur, karena mesin tidak bisa berbohong. Jadi insya Allah hasil ini bisa dipertanggungjawabkan karena memenuhi persyaratan yang ada," kata Dahlan Rais saat digelar konferensi pers seusai pelaksanaan Tanwir Muktamar Muhammadiyah di Auditorium Djazman Al Kindi, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Dalam penyelenggaraan Tanwir, seharusnya ada 202 peserta yang melakukan pemilihan calon tetap Pengurus Pusat Muhammadiyah Periode 2022-2027. Namun dijelaskan Dahlan Rais, dari jumlah itu ada 5 orang yang tidak dapat memilih, 3 di antaranya sakit, dan 1 tidak berangkat. Sehingga tercatat hanya ada sebanyak 197 peserta yang melakukan pemilihan.
"Alhamdulillah dengan demikian tugas Panitia Pemilih untuk sidang Tanwir sudah selesai. Dan besok masih ada pemilihan pimpinan tetap di persidangan Muktamar yang melibatkan 20 kali lipat karena akan melibatkan 2.600. Angka 39 ini akan dibawa ke Sidang Muktamar untuk dipilih 13 pimpinan tetap," kata dia.
Pakta Integritas PP Muhammadiyah
Anggota Panlih, Muchlas, menambahkan hasil e-voting dipastikan 100 persen sah. Keyakinan Muchlas ditopang dua hal mencakup level akurasi mesin e-voting dan pakta integritas dari panitia pemilihan yang mengurus data. Muchlas menjelaskan dari sisi mesin e-voting, telah menjalani serangkaian tes dari sisi white box dan black box.
"Ini kan aplikasi kita dalam membangunnya menjalani beberapa tes, pertama dari sisi white box-nya yaitu dari sisi speed-nya itu sendiri sudah kita lakukan pengujian, kemudian yang kedua dari black box testnya, jadi misalnya menguji kesesuaian yang dimasukkan dengan output-nya. Jadi ini didampingi oleh seluruh tim panitia pemilihan, jadi pemasukan data-datanya, relasi data dengan yang ada di screen, itu semua sudah kita cek ada disisi black box testnya,” tutur Muchlas.
Selanjutnya, Muchlas mengatakan meski akurasi mesin e-voting berstatus zero error dengan akurasi 100 persen, hal ini diperkuat dengan adanya pakta integritas panlih sehingga keterjaminan akurasi data melebihi angka 100 persen.
"Tentu karena di Muhammadiyah juga menjunjung tinggi moralitas sehingga Pimpinan Pusat Muhammadiyah mempercayakan kepada panitia pemilihan ini yang semuanya itu dilakukan dengan cara memberikan pakta integritas. Jadi di sana ada integritas yang tinggi dari pantitia pemilihan yang melakukan testing tersebut,” kata Muchlas.
Dari sisi validasi kontennya, kesesuaian antara yang dipilih dengan apa yang tampil di layar itu sangat verified. Bahkan kalau kita bilang black box test itu sudah 100 persen, validitasnya 100 persen. Kita berani mengatakan seperti itu,” ucapnya lagi.
Baca Juga: Muktamar Muhammadiyah ke-48: Agenda, Tema, Tanwir hingga Soal Pengurus Pusat