TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Partai Demokrat dan PKS angkat suara soal batalnya deklarasi koalisi dengan Partai Nasdem di Pilpres 2024. Mulanya, deklarasi yang menamakan Koalisi Perubahan itu dijadwalkan dilakukan pada Kamis, 10 November 2022.
“Demokrat tetap lanjut dan tetap solid merangkai koalisi dengan teman-teman NasDem dan PKS. Malah kami semakin lengket dan semakin intens berkomunikasi," ujar juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra saat dihubungi Tempo, Sabtu, 12 November 2022.
Baca Juga:
Dia menambahkan, langkah mewujudkan koalisi perubahan pun semakin dekat. Sudah semakin banyak yang dicapai kesepakatan.
Sementara itu, juru bicara PKS Muhammad Kholid menyatakan agenda itu batal dilakukan karena adanya ketidaksesuaian yang membuat deklarasi belum dapat dilaksanakan. “Nah 10 November kemarin itu usulan murni dari NasDem. Namun di tim kecil, baik PKS maupun Demokrat belum sepakat. Karena masih ada hal-hal yang belum tuntas,” kata Kholid.
Baca: PKB Bertekad Bikin Pilpres 2024 Diisi 3 Pasangan Calon
Kholid menambahkan, untuk mencapai keputusan, terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui, yaitu proses pembahasan di tim kecil, serta proses pengambilan keputusan di internal partai masing-masing.
Perihal penjadwalan ulang deklarasi koalisi, baik Demokrat maupun PKS belum dapat memberikan keterangan pasti. “Masih dalam proses. Karena banyak faktor yang sedang kami kalkulasi. Lawan juga masih belum jelas,” ujar Herzaky. Sementara itu, Kholid menyampaikan, PKS berikhtiar tahun ini dapat menuntaskan pembahasan di tim kecil.
Tertundanya deklarasi koalisi ini pun menyebabkan belum adanya kesepakatan dari usungan nama-nama untuk bakal cawapres 2024. Adapun Partai Demokrat mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan PKS usung mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
ALFITRIA NEFI PRATIWI
Baca: Kerap Dikritik Keras PDIP Pasca-deklarasi Anies, NasDem Pilih Tidak Bereaksi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.