TEMPO.CO, Jakarta - Kementrian Kesehatan mengonfirmasi sebanyak 27.081 pasien positif Covid-19 periode 4 Oktober hingga 8 November 2022 mendapatkan perawatan di rumah sakit. Dari jumlah tersebut, hampir separuh di antaranya, atau sebanyak 10.639 pasien, memiliki gejala sedang hingga kritis, yang 74 persen di antaranya belum mendapatkan vaksin booster. "Vaksin ini sangat penting untuk melindungi kita, terutama yang usia lanjut," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulis, Rabu, 9 November 2022
Menurut Budi Gunadi, sebanyak 1.373 pasien tercatat meninggal dunia pada perioede yang sama, di mana 84 persen di antaranya belum mendapatkan vaksin booster. Adapun kematian tertinggi pada kelompok lansia, 50 persen di antaranya belum divaksin.
"Perlunya vaksinasi karena mayoritas penyebab pasien Covid-19 dengan kondisi berat, kritis hingga meninggal karena tidak divaksin atau vaksinnya belum lengkap, terutama vaksin booster," tutur Budi.
Pemerintah, kata Budi, menggenjot capaian vaksinasi untuk mengurangi kesakitan dan kematian, terutama pada kalangan kelompok lansia. Karena dari data yang ada, kelompok lansia memiliki faktor risiko kematian jauh lebih tinggi dibandingkan anak-anak.
Pemerintah mengaktifkan lagi sentra-sentra vaksinasi hingga upaya jemput bola kepada masyarakat. "Meski capaian vaksinasi dosis lengkap pada level nasional cukup menggembirakan, namun capaian vaksinasi lansia masih belum memenuhi target,” kata Budi.
Menurut dia terdapat tujuh dari 34 provinsi yang belum mencapai 70 persen target vaksinasi lansia dosis pertama. Sementara sebanyak 24 provinsi belum mencapai 70 persen target vaksinasi lansia dosis kedua. Selanjutnya baru terdapat tiga provinsi di Indonesia yang sudah memenuhi target vaksinasi sebanyak 50 persen, yakni DKI Jakarta, Bali, dan Jawa Barat.
Sedangkan delapan provinsi lainnya berada pada 30-45 persen, dan sisanya masih di bawah 30 persen capaian lansia yang sudah vaksinasi. "Sekali lagi pesan saya satu, segera vaksin booster, agar seluruh masyarakat kita terlindungi dari Covid-19” tegas Budi.
DINDA NATAYA BEGJANI
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat Pesat, Menkes: 48 Persen Pasien Meninggal Belum Divaksin