TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Presiden Moeldoko menyebut pemerintah sudah menyiapkan intensif khusus untuk masyarakat yang akan menggunakan kendaraan listrik. Intensif diberikan untuk mempercepat pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.
“Kita rapat terus menerus tentang pengembangan mobil listrik ini. Satu bagaimana memikirkan tentang insentif. Agar kita (Indonesia) nanti jangan menjadi market di kawasan Asia, karena Thailand dan Vietnam bagus itu insentifnya. Kita menuju kepada penyesuaian lingkungan itu,” kata Moeldoko melalui keterangan tertulis, Rabu, 9 November 2022.
Moeldoko menyebut insentif bakal diberikan agar transisi dan konversi baik untuk sepeda motor, mobil, ataupun angkutan umum dapat segera berjalan. Mengenai besaran intensifnya, Moeldoko mengklaim pihaknya sudah memiliki nilai yang pas untuk hal tersebut.
"Insentifnya berapa yang pas untuk memberikan subsidi. Angkanya sudah ketemu tapi belum bisa diumumkan karena harus melalui Menteri Keuangan,” kata Moeldoko.
Sebagai bentuk kampanye penggunaan kendaraan listrik, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengadakan side event G20 berupa Flag Off Touring Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) dari Jakarta menuju Bali. Dalam acara ini, sejumlah kendaraan listrik bakal menempuh jarak 1.250 kilometer.
Moeldoko menyebut tur kendaraan listrik ini menjadi pembuktian bagi masyarakat yang masih meragukan performa kendaraan listrik.
“Event ini sangat berani. Karena berani menjawab pertanyaan di masyarakat. Pertama, bisa nggak sih motor listrik itu jarak jauh, ini bisa nih. Chargingnya bisa nggak sih, bisa itu nggak ada masalah, kebakaran nggak sih, kesetrum nggak sih? Nanti kita lihat apakah ada yang kesetrum,” ujar Moeldoko.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut acara ini menjadi pertunjukan kapabilitas kendaraan berbasis listrik dan menarik investasi maupun ide kreatif untuk memajukan otomotif berbasis baterai di Indonesia.
“Jadi kendaraan listrik itu convenient, tidak bersuara sama sekali. Jangan hanya berhenti di touring ini. Mari kita mulai migrasi besar untuk bangsa menuju konversi tenaga listrik,” kata Budi Karya.
Baca juga: SPKLU Bandara Soekarno-Hatta Resmi Beroperasi, Bisa Tampung 5 Kendaraan Listrik
M JULNIS FIRMANSYAH