TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan ada 325 kasus gagal ginjal akut di seluruh Indonesia per Selasa, 1 November 2022. Dia menyebut ada konsentrasi di provinsi tertentu seperti Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Budi menerangkan kasus gagal ginjal akut paling tinggi ada di DKI Jakarta. Adapun dari 325 kasus yang melanda anak usia 0-5 tahun ini, 178 anak meninggal dunia.
“Data per kemarin, ada 325 kasus gagal ginjal di seluruh Indonesia. DKI Jakarta paling tinggi. Kita juga melihat ada 178 yang meninggal dari 325,” kata Menkes Budi dalam rapat kerja bersama DPR Komisi IX di Gedung Parlemen Jakarta, Selasa, 2 November 2022.
Kasus menurun
Budi mengklaim kasus gagal ginjal akut menurun 54 persen dari kondisi sebelumnya yang mencapai 60 persen. Setelah mengeluarkan kebijakan larangan penggunaan obat sirup, kata dia, jumlah kasus gagal ginjal akut menurun drastis.
“Kami juga lakukan monitoring di rumah sakit, yang tadinya masuk tiap hari tinggi, sekarang tidak ada yang masuk ke sini,” kata dia.
Adapun obat Fomepizole disebut Budi efektif menurunkan angka kasus gagal ginjal akut. “Sejak Fomepizole kita coba tangga 18 Oktober, jumlah kematian menurun drastis. Jumlah kasus baru maupun kematian menurun. Ini terjadi setelah kita melarang penyebaran obat cair dan ditemukannya Fomepizole,” ujarnya.
Budi mengaku baru melihat ada lonjakan kasus pada akhir Agustus lalu. Setelah berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pihaknya mulai bergerak untuk mengambil sample.
Rilis Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 5 Oktober menggerakkan Kementerian Kesehatan untuk beralih dari uji patologi ke uji toksikologi. Hasilnya, ada senyawa kimia terlarang di dalam obat yang dikonsumsi oleh balita.
“Kita uji darah terhadap semua pasien dan itu terkonfirmasi sama dengan laporan WHO bahwa ada cairan kimia di darah mereka. Langkah berikutnya kita datangi semua pasien, ambil obatnya, lalu kita tes. Terkonfirmasi ada senyawa kimia terlarang dari obat yang diambil ke rumah,” kata dia.
Budi menyebut saat ini suplai Fometizole sudah mencukupi untuk didistribusikan ke rumah sakit yang memiliki pasien gagal ginjal akut pada anak. Dia menyebut juga memaparkan tata laksana perawatan kepada dokter anak di seluruh Indonesia.
“Setelah kami coba di RSCM hasilnya positif, kami langsung distribusikan ke seluruh RS yang punya pasien ini. Tata laksana kita tulis dan video conference minggu lalu untuk pastikan dokter anak tahu,” kata Budi.
Baca: Kasus Gagal Ginjal Akut, Bareskrim Periksa Produsen Farmasi PT Afi Farma di Kediri