TEMPO.CO, Jakarta - Ferdy Sambo untuk pertama kali berhadapan langsung dengan orang tua Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari ini.
Pandangan Ferdy Sambo mengarah sesekali ke orang tua Nofriansyah Yosua Hutabarat. Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak seperti enggan menoleh ke arah terdakwa sebelah kanan sejak duduk di hadapan majelis hakim sebagai saksi.
Rosti, memakai atasan putih dan celana panjang hitam, juga melipatkan kain ulos hitam merah putih di kepala. Suaminya, Samuel, memakai kemeja putih dan celana panjang hitam. Keduanya membawa dokumen dalam map.
Sebelumnya, sekitar pukul 10.15 WIB para saksi masuk ke ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pasukan Brimob bersenjata Steyr AUG laras panjang berjaga. Sigap. Berdiri di jalan kecil samping taman dekat taman.
Keduabelas saksi disumpah, berdiri. Ferdy Sambo, hari ini tampil berkemeja hitam. Dari arah kanan posisi kursi saksi dia melirik dengan tatapan kosong. Sesekali ia memakai kacamata baca, menulis sesuatu pada sebuah kertas dalam map. Kembali, ayah dan ibu Yosua tidak menoleh ke kanan atau ke arah Ferdy Sambo dan para penasihat hukumnya..
Hari ini Jaksa Penuntut Umum menghadirkan 12 saksi. Selain orang tua Yosua, kuasa hukum keluarga Kamaruddin Simanjuntak dan kekasih Yosua, Vera Simanjuntak juga hadir. 12 saksi ini juga yang dihadirkan selama persidangan terdakwa Richard Eliezer.
Sebelum sidang dimulai, kusa hukum keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak, mengatakan ia membawa sandal terakhir yang dipakai Yosua saat dieksekusi.
Kamaruddin mengatakan sandal itu diduga dicuci oleh Putri Candrawathi atau asisten rumah tangganya dikirim ke Sungai Bahar. Kamaruddin menduga alas kaki sandal inilah yang dipakai Yosua saat dieksekusi.
“Inilah yang diduga dipakai almarhum pada saat pembantaian. Ini darahnya,” kata Kamaruddin.
Kamaruddin mengatakan sandal ini akan diserahkan ke majelis hakim dan Jaksa Penuntut Umum. Ia menuturkan sandal ini terekam dalam CCTV pada pukul 15.49 WIB. Dalam waktu yang sama ia juga memakai sepatu.
“Jadi pada pukul 15.49 WIB dia pakai sepatu, dia juga pakai sandal ini. Kami tanya sepatunya di mana, sandalnya di mana. Sepatunya dikirim ke Sungai Bahar. Yang masih berdarah sandal ini,” kata Kamaruddin.
Kamaruddin menunjukkan sandal yang dibungkus plastik bening dengan noda darah pada sol bawah. Ia mengatakan tidak membawa sepatu Yosua karena sudah bersih dari darah ketika dikirim.