Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini 4 Alasan Indonesia Dinobatkan sebagai Negara Paling Dermawan di Dunia 5 Tahun Berturut-turut

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Youtuber Brando Franco Windah atau Windah Basudara menggelar siaran langsung selama tiga jam untuk mengumpulkan donasi pendidikan bagi Rahmat alias Amat
Youtuber Brando Franco Windah atau Windah Basudara menggelar siaran langsung selama tiga jam untuk mengumpulkan donasi pendidikan bagi Rahmat alias Amat "Okky Boy" bocah yang viral di media sosial, Selasa, 11 Oktober 2022. Rahmat diketahui termasuk anak berkebutuhan khusus dan putus sekolah. Foto: YouTube/Windah Basudara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak 2018, Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia. Penghargaan ini dinobatkan oleh Charities Aid Foundation atau CAF berdasarkan World Giving Index (WGI). Dalam indeks tersebut, Indonesia meraih nilai total sebanyak 68 persen. Angka ini jauh lebih tinggi daripada rata-rata kedermawanan global sebesar 62 persen. 

Persentase tersebut setidaknya didapatkan melalui tiga dimensi, yaitu persentase pemberian bantuan terhadap orang asing, tingkat beramal atau donasi, dan persentase kegiatan kerelawanan. Secara keseluruhan, ketiga dimensi ini di Indonesia memiliki nilai yang lebih tinggi daripada rata-rata global.

Dari daftar 10 negara paling dermawan di dunia, hanya empat negara yang termasuk sebagai negara dengan penghasilan tinggi, yaitu Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, dan Kanada. Sementara enam negara lain merupakan negara dengan penghasilan menengah dan rendah, yaitu Indonesia, Kenya, Myanmar, Sierra Leone, Zambia, dan Ukraina.

Kenapa Indonesia Ditetapkan sebagai Negara Paling Dermawan?

Dikutip dari situs filantropi.or.id, Direktur Filantropi Indonesia, Hamid Abidin, menyampaikan bahwa setidaknya terdapat empat alasan Indonesia mampu bertahan sebagai negara paling dermawan selama lima tahun berturut-turut.

Pertama, Hamid menyebut bahwa tingkat kedermawanan di Indonesia berhubungan erat dengan pengaruh ajaran agama dan tradisi lokal terkait kegiatan memberi dan membantu sesama. Bahkan CAF turut menuliskan bahwa sumbangan berbasis agama, seperti zakat, infak, dan sedekah menjadi pendorong utama kegiatan kedermawanan di Indonesia. 

Kedua, walaupun sempat diwarnai oleh kelakar sejumlah pejabat pada masa awal pandemi, Hamid menyebut bahwa Indonesia tergolong memiliki kebijakan penanganan COVID-19 yang cukup baik. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal ini juga disoroti oleh CAF dalam laporannya yang menggarisbawahi bahwa negara dengan kebijakan pandemi yang kurang akurat memiliki hubungan dengan posisi yang lebih rendah di WGI dan begitu pula sebaliknya.

Ketiga, Hamid melihat bahwa pelaku filantropi di Indonesia berhasil mendorong transformasi kegiatan kedermawanan dari kegiatan konvensional menjadi digital. Ia turut menyampaikan bahwa pada sejumlah organisasi filantropi, terdapat peningkatan donasi pada platform digital daripada konvensional.

Keempat, peningkatan peran dan keterlibatan pemuda dalam kegiatan filantropi juga diperkirakan menjadi salah satu faktor pendorong tingkat kedermawanan di Indonesia. Setidaknya, Hamid menyebut bahwa keterlibatan ini dapat memopulerkan aksi-aksi kedermawanan melalui media sosial sehingga menjangkau lebih banyak audiens. 

Dalam laporan tahunannya, CAF juga menegaskan bahwa generasi muda di Indonesia memiliki minat dan dukungan signifikan terhadap kegiatan-kegiatan kedermawanan. Keterlibatan tersebut juga dinilai membantu proses berdonasi menjadi lebih cepat, aman, dan mudah.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca juga: Indonesia Negara Paling Dermawan, Jadi Sumber Kebahagiaan

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komisi IX Tegaskan Komitmen Indonesia Akhiri TBC

16 jam lalu

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena.
Komisi IX Tegaskan Komitmen Indonesia Akhiri TBC

Di Pertemuan Tingkat Tinggi PBB, Pimpinan Komisi IX DPR Tegaskan Kembali Komitmen Indonesia Akhiri TBC


Asian Games 2023: Indonesia Raih Medali Pertama Perunggu yang Disumbang Pedayung Chelsea/Mutiara

2 hari lalu

Ilustrasi - Cabang olahraga dayung Asian Games 2022 Hangzhou. ANTARA
Asian Games 2023: Indonesia Raih Medali Pertama Perunggu yang Disumbang Pedayung Chelsea/Mutiara

Medali pertama yang diraih Indonesia di Asian Games 2023 berasal dari cabang dayung, lewat pasangan Chelsea/Mutiara.


Menlu Retno Minta Dukungan Belanda bagi Keanggotaan Indonesia di OECD

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kiri) berjabat tangan dengan Menlu Belanda Menlu Belanda Hanke Bruins Slot (kanan) di sela-sela Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, AS, pada Jumat (22/9/2023). (ANTARA/HO-Kemlu RI)
Menlu Retno Minta Dukungan Belanda bagi Keanggotaan Indonesia di OECD

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta dukungan Belanda pada rencana keanggotaan Indonesia di OECD


Perusahaan dan Organisasi Filantropi Indonesia Menyumbang Ratusan Miliar Rupiah untuk Philanthropy Asia Alliance

4 hari lalu

Perwakilan organisasi filantrofi dan perusahaan dalam panel Voice of Alliance di Philanthropy Asia Summit 2023. Dok. Philanthropy Asia Alliance
Perusahaan dan Organisasi Filantropi Indonesia Menyumbang Ratusan Miliar Rupiah untuk Philanthropy Asia Alliance

Apa alasan organisasi filantropi ini menyumbang ratusan miliar rupiah?


Organisasi Filantropi Bentuk Philanthropy Asia Alliance, Kumpulkan Dana Rp 11 Triliun

4 hari lalu

Lim Boon Heng, Chairman PAA dan Chairman Temasek Holdings, menyampaikan pidato sambutan di Philanthropy Asia Summit 2023. Dok. Philanthropy Asia Alliance
Organisasi Filantropi Bentuk Philanthropy Asia Alliance, Kumpulkan Dana Rp 11 Triliun

Philanthropy Asia Alliance mengumpulkan dana lebih dari Sing$ 1 miliar atau lebih dari Rp 11 triliun dari 80 organisasi filantropi.


Meski Mobilnya Bermasalah, Tim Indonesia Naik Podium di MSF Enduro Malaysia

5 hari lalu

Pembalap tim asal Indonesia Redme Banteng Motorsport x KDRT di MSF Enduro 88 Lap Malaysia. (Foto: KDRT)
Meski Mobilnya Bermasalah, Tim Indonesia Naik Podium di MSF Enduro Malaysia

Tim balap asal Indonesia Redme Banteng Motorsport x Kurang Dana Racing Team (KDRT) mampu naik podium di MSF Enduro 88 Lap Malaysia.


Peserta Pertukaran Muslim Australia-Indonesia Kunjungan Kerja ke Jakarta

5 hari lalu

Sebanyak 14 peserta AIMEP Australia pada Kamis, 21 September 2023, memulai kunjungan selama seminggu ke Indonesia. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Peserta Pertukaran Muslim Australia-Indonesia Kunjungan Kerja ke Jakarta

Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia bertujuan menghapus stereotipe, mendorong kolaborasi dan hubungan yang langgeng.


Indonesia Kembali Jadi Tuan Rumah Simposium Kebijakan Publik Internasional

5 hari lalu

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas di acara Town Hall Meeting Transformasi Riset dan Inovasi Menuju Indonesia Emas 2024 di Auditorium Gedung BJ Habibie, Jakarta, Selasa, 5 September 2023.Foto: Maria Fransisca Lahur
Indonesia Kembali Jadi Tuan Rumah Simposium Kebijakan Publik Internasional

Indonesia kembali menjadi tuan rumah simposium kebijakan publik internasional. Simposium ini diwadahi oleh Kemenpan RB.


Fliantrop Howard Buffett Khawatir Perhatian Masyarakat ke Ukraina Turun Tahun Depan

5 hari lalu

Howard Buffett, seorang pengusaha dan dermawan, berbicara saat wawancara dengan Reuters, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 20 September 2023. REUTERS/Yurii Kovalenko
Fliantrop Howard Buffett Khawatir Perhatian Masyarakat ke Ukraina Turun Tahun Depan

Filantrop Howard Buffett khawatir perhatian masyarakat Barat terhadap perang di Ukraina bisa berkurang pada tahun mendatang.


Menlu Retno: Kanselir Jerman Olaf Scholz akan Kunjungi Indonesia

6 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz. REUTERS/Annegret Hilse
Menlu Retno: Kanselir Jerman Olaf Scholz akan Kunjungi Indonesia

Kanselir Jerman Olaf Scholz akan mengunjungi Indonesia, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai bertemu dengan delegasi Jerman