INFO NASIONAL – Kebangkitan adat di wilayah adat Tabi khususnya Kabupaten Jayapura terus menggema ke berbagai penjuru. Tanggal 24 Oktober, merupakan peringatan hari Kebangkitan Masyarakat Adat (KMA) ke-9 di Kabupaten Jayapura di bawah kepemimpinan Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE,.M.Si.
KMA kali ini bakal diperingati sekaligus dengan pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI (KMAN VI) di wilayah adat Tabi. Untuk menjabarkan agenda acara sekaligus meminta dukungan berbagai pihak, Seksi acara panitia KMAN VI mengadakan pertemuan Forum Komunikasi Lintas Kerukunan Nusantara Provinsi Papua di Suny Garden Hotel, Senin, 17 Oktober 2022.
Dalam pertemuan itu, Prof. Dr. R. Partino, M.Si selaku Penasehat Himpunan Keluarga Jawa Madura (HKJM) Provinsi Papua, memandang acara adat ini begitu besar dan unik. "Ini adalah ikon yang sangat besar, sangat monumental dan juga sangat luar biasa. Jadi, harus di rekorkan (daftarkan) dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Karena kebangkitan masyarakat adat dan Kongres Masyarakat Adat Nusantara yang ada di tanah Tabi ini tidak akan terulang lima atau sepuluh tahun mendatang," ujar Partino.
Menurutnya, pelaksanaan kongres masyarakat adat nusantara ini harus digaungkan ke seluruh Nusantara. "Inilah contoh-contoh persatuan adat Nusantara di Indonesia yang ada berkumpul di tanah Tabi. Hal ini harus semua mendukung dan juga menjadi mercusuar di tanah Papua hingga nanti ke dunia," tutur Guru Besar Universitas Cenderawasih (Uncen) tersebut.
Karena itu, ia melanjutkan, kegiatan ini tidak boleh dilewatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Inilah kesempatan untuk menyaksikan sebuah kegiatan yang menjadi contoh persatuan. “Masyarakat adat yang begitu ramah dari tanah Tabi ini menerima masyarakat adat dari seluruh Nusantara, (sambutan) begitu baik, jadi jangan sampai seperti di luar sana yang pada ribut sendiri-sendiri. Sementara kita di tanah Tabi ini merupakan tanah damai, yang tetap harus memberikan contoh untuk seluruh Nusantara. Bahkan di dunia, kita memberikan contoh yang nyata," tuturnya.
KMAN VI juga dipastikan jadi momen yang meriah. Panita telah mempersiapkan tas noken raksasa sebagai monumen yang bisa jadi obyek pariwisata. Ada pula dapur nusantara yang menyajikan beragam menu khas Indonesia.
"Inikan nginapnya juga semua selama tiga hari di rumah-rumah penduduk, jadi akan bersatu dengan penduduk setempat dan masyarakat adat Tabi. Seluruh masyarakat adat Nusantara yang akan datang ribuan disini. Ini spektakuler dan monumental, maka itu panitia yang bertugas itu harus segera menghubungi MURI," katanya menegaskan.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE,.M.Si. menyambut baik karena hajatan masyarakat adat ini benar-benar asli dan kesan ini pulalah sekaligus menunjukan kedamaian dan keakraban sesama anak bangsa. “MURI bukan hanya volumenya, besar atau luas, tetapi nilainya. Di sinilah nilai-nilai adat dan budaya yang asli itu nampak,” katanya. (*)