INFO NASIONAL - Indonesia terus mengambil peran secara proaktif dalam berbagai forum kerja sama internasional, meski kondisi geopolitik global masih dibayangi dengan ketidakpastian. Peran ini tergambar jelas dalam Presidensi G20 Indonesia yang berupaya menyajikan solusi konkret, berkelanjutan, serta inklusif dengan menginisiasi pendekatan baru dalam menghasilkan concrete deliverables sebagai manfaat yang nyata.
Ada tiga isu utama yang diangkat Indonesia, yakni penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digitalisasi, serta transisi energi yang adil dan terjangkau. Presidensi G20 Indonesia berkomitmen menetapkan arah strategis dalam memastikan solusi bagi berbagai tantangan global, salah satunya terkait penjaminan ketersediaan konektivitas dan rantai pasok global yang akan berdampak pada peningkatan perekonomian nasional berkelanjutan.
“Sebagai forum ekonomi global utama, G20 di bawah Presidensi Indonesia juga akan terus berupaya mendorong semua pihak untuk berkolaborasi dalam mengatasi berbagai masalah ekonomi dan keuangan saat ini, serta memastikan capaian global SDGs tahun 2030 tetap on track dan no one left behind,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keynote speech dalam acara Seminar Nasional Program Pendidikan Reguler Angkaran (PPRA) LXIV Lemhanas RI Tahun 2022, Selasa, 11 Oktober 2022.
Selain berperan dalam menjamin rantai pasok global melalui Presidensi G20 Indonesia, Menko Airlangga turut menjelaskan bahwa Pemerintah berupaya menjaga konektivitas logistik dan rantai pasok nasional dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur Proyek Strategis Nasional yang menjamin ketahanan rantai pasok, mengembangkan KEK untuk meningkatkan konektivitas antar pemangku kepentingan logistik, mengembangkan sistem terintegrasi melalui National Logistics Ecosystem (NLE), hingga mendorong peningkatan logistik e-commerce dan inisiatif startup untuk berkolaborasi dalam logistik marketplace.
Melalui implementasi berbagai kebijakan tersebut, Menko Airlangga menuturkan bahwa kinerja perekonomian nasional saat ini kian menunjukkan penguatan. Terlihat dari pertumbuhan ekonomi pada Q2-2022 sebesar 5,44 persen dibarengi dengan tingkat inflasi yang relatif moderat, serta neraca perdagangan yang terus menunjukkan kondisi surplus selama 28 bulan berturut.
Menko Airlangga juga menekankan perlu adanya dukungan serta sinergi berbagai pihak baik dari Pemerintah maupun masyarakat guna mendorong peran aktif Presidensi G20 Indonesia.
“Pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan terkait termasuk lembaga leadership seperti Lemhanas perlu bersinergi lebih erat agar ketiga prioritas utama Presidensi G20 Indonesia dapat memberikan manfaat nyata untuk masyarakat Indonesia dan dunia,” ujarnya.
Selain disaksikan seluruh peserta PPRA LXIV, kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, Duta Besar Indonesia untuk Filipina, Rektor Universitas Indonesia, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Periode 2011-2016, serta Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional. (*)