Boyamin mengatakan bahwa seorang perwira polisi sangat tidak wajar jika menumpangi jet pribadi. Dia menyebut anggaran polisi sangat terbatas untuk menyewa jet pribadi. Karena itu dia menduga penggunaan jet pribadi tersebut masuk dalam ranah gratifikasi.
"Maka ya kalau dugaan sih saya menduga itu gratifikasi, karena bisa aja menyewa murah dapat diskon atau bahkan gratis. Atau dibayar belakangan. Itu aja kan juga sudah termasuk fasilitas," kata Boyamin pada keterangannya, Kamis 22 September 2022.
Boyamin mengungkapkan sangat tak wajar jika Polri memiliki anggaran besar untuk menyewa jet pribadi.
"Ya tidak wajar karena kan anggaran polisi itu terbatas. Kalau anggaran pribadi rasanya juga susah. Duitnya juga bisa-bisa sampai Rp 500 juta, antara Rp 250 juga sampai Rp 500 juta, harga sewanya aja, ke sana kemari," kata Boyamin.
5. Masuk Materi Tim Khusus
Menurut Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo, isu Hendra terbang ke Jambi untuk ke rumah keluarga Brigadir J dengan menggunakan pesawat jet pribadi sudah masuk materi yang diperiksa tim khusus bentukan Kapolri.
"Itu sudah bagian dari TImsus," kata Dedi kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 22 September 2022.
Dedi menegaskan masalah isu penggunaan jet pribadi Brigjen Hendra Kurniawan tidak perlu dipertanyakan lagi.
Baca juga: Dimutasi Jadi Yanma Polri, Ini Profil Brigjen Hendra Kurniawan