Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Fakta di Balik Kemenangan SBY dan JK Pada Pilpres 2004, Memicu Renggang dengan Megawati?

image-gnews
Presiden  Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wapres Jusuf Kalla usai pidato kenegaraan terkait HUT Kemerdekaan RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (14/08). Foto: AP Photo/Achmad Ibrahim
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wapres Jusuf Kalla usai pidato kenegaraan terkait HUT Kemerdekaan RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (14/08). Foto: AP Photo/Achmad Ibrahim
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini 18 tahun silam, tepatnya pada 4 Oktober 2004 merupakan hari bersejarah bagi Susilo Bambang Yudhoyono - Muhammad Jusuf Kalla atau dikenal sebagai duet SBY - JK yang terpilih menjadi presiden dan wakil presiden periode 2004-2009.

Saat itu, Pilpres 2004 diikuti lima pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni Wiranto dan Salahuddin Wahi, Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi, Amien Rais dan Siswono Yudo Husodo, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla, serta Hamzah Haz dan Agum Gumelar.

Dari hasil yang diperoleh, SBY - JK menang dan ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden setelah melakukan dua putaran pemilihan. Keduanya dilantik dalam sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 20 Oktober 2004.

Kemenangan SBY - JK 18 Tahun Lalu

Adapun beberapa fakta di balik kemenangan SBY-JK dalam Pilpres tahun 2004 ini, disarikan dari bebagai sumber. 

  1. Pilpres Pertama Dipilih Langsung Rakyat

Pada 2004 memang bukanlah pemilu yang pertama kali diadakan, tetapi kemenangan SBY - JK sekaligus menjadi momen pesta demokrasi yang rakyatnya sendiri dapat memilih langsung pasangan presiden dan wakil presiden pasca reformasi. Hal ini sesuai dengan pedoman UU 23/2003 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.

Sebelumnya, presiden dan wakilnya memang diputuskan melalui amanat DPR/MPR, sedangkan rakyatnya tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pemilihan tersebut. Sementara pada 1999 pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan terpisah.

  1. Dilakukan Dua Putaran

Seperti yang sudah disebutkan bahwa Pilpres 2004 dilaksanakan dengan melakukan dua putaran, yang diikuti oleh lima pasangan. Pada putaran pertama, SBY - JK unggul dengan perolehan suara 33,58 persen suara atau meraup sebanyak 36.070.622 pemilih. Kedua adalah Megawati - Hasyim Muzadi dengan perolehan suara 28.186.780 atau 26,24 persen.

Namun karena kelima pasangan tidak ada yang meraih suara lebih dari 50 persen, maka dilakukan putaran kedua yang diselenggarakan pada 20 September 2004. Pasangan yang dapat mengikuti putaran kedua ini adalah dua pasangan dengan nilai suara teratas.

Alhasil, putaran kedua ini semakin membuat SBY - JK menang telak dengan suara 69.266.350 atau 60,62 persen, sedangkan pesaingnya Megawati-Hasyim mendapat suara 44.990.704 atau 39,38 persen. 

Dengan demikian, Partai Demokrat mencetak rekor baru sebagai partai baru yang berhasil mendapat 8.455.225 suara atau 7,45 persen dari total 113.462.414 suara sah. Sementara, posisi lainnya ditempati Partai Golongan Karya, PDI Perjuangan, PKB, dan PPP.

  1. Pelantikan Dihadiri Berbagai Pemimpin Negara

Fakta ketiga adalah sidang pelantikan SBY-JK yang turut dihadiri berbagai pimpinan negara sahabat. Acara ini diselenggarakan lewat Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat di Gedung DPR/MPR pada 20 Oktober 2004.

Para pemimpin yang datang di antaranya adalah Sultan Brunei Sultan Hassanal Bolkiah; Perdana Menteri Australia, John Howard; PM Timor Leste, Mari Bin Amude; PM Malaysia, Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi; PM Singapura Lee Hsien Loong dan beberapa utusan khusus dari negara sahabat yakni Jepang, Korea Selatan, Belanda, Philipina, Thailand dan Vietnam.

  1. Sofyan Wanandi di Balik Ide Pencalonan SBY
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fakta selanjutnya adalah awal cerita dari pencalonan SBY - JK menjadi calon presiden. Dikutip dari Historia berdasarkan data dari buku biografi berjudul Sofjan Wanandi dan Tujuh Presiden karya Robert Adhi Ksp, pencalonan tersebut tidak terlepas dari ide Sofjan Wanandi selaku ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo

Sofyan Wanandi dikenal sebagai kawan lama SBY sejak menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada 1999. Sementara pengusulan capres sendiri bermula ketika ia menjadi pembicara bersama SBY dalam dalam Musyawarah Nasional Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) di Hotel Hard Rock, Bali, pada tahun 2003.

SBY yang saat itu menjabat sebagai menteri koordinator politik dan keamanan (Menkopolkam) pun meragukan dan menanyakan keseriusannya. Lalu Sofyan pun membenarkan dengan syarat wakil presiden dari kalangan pengusaha.

Sofyan lantas menawarkan dua nama pengusaha. Pertama, Aburizal Bakrie yang kala itu menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), dan kedua Menteri Koordonator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) yang saat itu dijabat oleh Jusuf Kalla. Singkatnya, Kalla yang terpilih menemani SBY untuk maju ke dalam pesta demokrasi tersebut.

  1. Hubungan Megawati dan SBY Renggang

Naiknya SBY sebagai kontestan pilpres pun membuat hubungan renggang dengan Megawati selaku mantan bos yang kemudian menjadi rival politiknya. Megawati menyayangkan sikap SBY yang seharusnya meminta izin dan konfirmasi kepada dirinya terlebih dahulu sebelum maju capres.

Bahkan efek hubungan tak sehati ini terasa ketika ia menjabat sebagia presiden. Suatu kali, SBY menghadiri pesta kesenian Bali di Denpasar, beberapa bulan setelah terpilih menjadi presiden pada 2004. Acara Presiden itu diboikot oleh sejumlah bupati yang berasal dari PDIP. Padahal menurut SBY, para bupati wajib loyal serta mendukung pemimpinnya siapa pun presidennya.

Dalam artikel Tempo berjudul Curhat SBY Soal Hubungannya dengan Mega, SBY mengaku telah mencoba memulihkan keadaan hubungannya dengan Megawati, namun beberapa kali juga tak membuahkan hasil. Keduanya pernah beberapa kali bertemu, antara lain saat wafatnya Taufik Kiemas dan di pemakaman Ani Yudhoyono.

FATHUR RACHMAN 

Baca: Megawati Disebut Masih Penasaran Terhadap SBY

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

11 jam lalu

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat menghadiri acara Temu Kangen dan Silaturahmi dengan senior partai di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu 17 Desember 2022.  Para senior PDIP yang hadir itu antara lain, Panda Nababan, Tumbu Saraswati, Rahmat Hidayat, Rudi Harsa, Emir Moeis, Dewi Jakse, Andreas Pareira, Firman Djaya Daeli, Jacob Tobing, Teras Narang, Idham Samawi, Agnita Singedekane, Pataniari Siahaan, Bambang Praswanto, HM. Sukira, Sirmadji, Daryatmo Mardiyanto. ANTARA/HO-DPP PDI Perjuangan
Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.


Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

23 jam lalu

Tim Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto tiba di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Sabtu 23 Maret 2024. Kedatangan Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud mengajukan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa pemilu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

Rakernas PDIP yang berlangsung pada 24 sampai 26 April itu akan memutuskan target di Pilkada 2024.


PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

1 hari lalu

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjawab kesiapan Megawati jadi saksi di MK saat ditemui media di Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

Sekjen PDIP, Hasto, mengatakan kondisi demokrasi Indonesia sedang terguncang akibat pragmatisme politik berlebihan di pemilu 2024.


Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.


3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

1 hari lalu

Tangkapan layar - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat membuka
3 Pesan Penting Megawati untuk Kader PDIP, Salah Satunya Jangan Pernah Bohong

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah petuah kepada kadernya. Menekankan kadernya jangan bohong. Apa petuah lainnya?


Pesan Megawati untuk Kader yang akan Maju Pilkada 2024: Perkuat Kedisiplinan dan Kejujuran

1 hari lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik dalam perayaan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024. PDI Perjuangan menggelar perayaan HUT ke-51 dengan mengusung tema 'Satyam Eva Jayate' alias kebenaran pasti menang yang dilaksanakan secara sederhana. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pesan Megawati untuk Kader yang akan Maju Pilkada 2024: Perkuat Kedisiplinan dan Kejujuran

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memimpin rapat konsolidasi menjelang Pilkada 2024 yang diikuti sejumlah kader.


Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

1 hari lalu

BFI Finance. Istimewa
Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.


Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

1 hari lalu

Ganjar Pranowo bersepeda santai di rumahnya di Sleman, Yogyakarta, Rabu, 24 April 2024. Foto: Istimewa.
Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.


Megawati Pimpin Konsolidasi PDIP Hadapi Pilkada Serentak 2024

2 hari lalu

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPR RI Puan Maharani berjalan ke tempat pemungutan suara (TPS) 053 diiringi tarian Betawi di Kelurahan Kebagusan, Jakarta Selatan, 15 Februari 2023 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Megawati Pimpin Konsolidasi PDIP Hadapi Pilkada Serentak 2024

Hasto menyebutkan, atas perintah Megawati, proses kehidupan demokrasi harus terus berjalan.


Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

2 hari lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.