TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Rabu, 28 September 2022.
Dalam pertemuan itu, Prabowo mengatakan Indonesia membutuhkan TNI dan Polri yang kuat dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.
"Saya tadi banyak bicara kita butuh kepolisian yang kuat dan tangguh. Kita perlu TNI yang kuat, Polri yang kuat. Saya Menhan juga akan mendukung pembangunan kepolisian yang kuat," kata dia dalam keterangan persnya, Kamis, 29 September 2022.
Dalam pertemuan itu, Prabowo memberikan cenderamata kepada tuan rumah berupa pistol G2 Elite berwarna perak dan hitam buatan industri pertahanan dalam negeri, PT Pindad.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategi Kepolisian Indonesia atau Lemkapi Edi Hasibuan menyebut pertemuan Prabowo dan Listyo Sigit Prabowo punya makna membangun sinergi TNI dan Polri.
"Kami melihat pertemuan yang disertai dengan pemberian cendera mata pistol G2 Elite memiliki makna penting dalam membangun sinergi antara Polri dan TNI yang semakin kuat," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Menurut pemerhati kepolisian tersebut, saat ini antara Polri dan TNI terus meningkatkan kerja sama, koordinasi, dan saling mendukung menghadapi Pemilu 2024.
"Kami melihat sinergi Polri dan TNI selama ini bagus. Kerja sama ini tentu membuat masyarakat nyaman," kata pengajar di Universitas Bhayangkara Jakarta ini.
Menurutnya, sinergi Polri dan TNI akan berdampak terhadap kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah bahwa kebijakan keamanan Presiden Joko Widodo dalam mengelola keamanan di negeri ini sangat baik.
"Polri dan TNI memang harus kuat untuk menjaga NKRI," katanya.
Baca juga: Prabowo Dukung Andika Turunkan Syarat Tinggi Badan Calon Taruna Akmil