Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selain Ning Imaz, KH Said Aqil Siradj pun Alumnus Pondok Pesantren Lirboyo

image-gnews
KH. Said Agil Siradj. TEMPO/Tony Hartawan
KH. Said Agil Siradj. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Belakangan, Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri mendapat perhatian lebih dari masyarakat karena ustazahnya, Ning Imaz dihina pegiat sosial Eko Kuntadhi.

Pondok Pesantren Lirboyo ini merupakan salah satau ponpes terpandang di Jawa Timur. Didirikan KH Abdul Karim pada 1910. Dalam sejarahnya, Ponpes Lirboyo ini ikut berperan dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang, seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.

Ponpes Lirboyo telah membuktikan kualitasnya dengan menghasilkan alumni yang terpandang, bukan saja sebagai cendekiawan muslim, dai, hingga pengusaha. Selain Ning Imaz, berikut tokoh alumnus Lirboyo.

1. Said Aqil Siradj

Di antara alumnus terkenal dari Pondok Pesantren Lirboyo ini adalah KH Said Aqil Siradj, mantan Ketua Umum PBNU. Saat remaja, Said pernah belajar di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur yang didirikan oleh KH. Abdul Karim atau Mbah Manab tersebut. Di Lirboyo, ia belajar dengan para ustadz dan kiai yang merawat santri, seperti KH Mahrus Aly, KH Marzuqi Dahlan, dan juga Kiai Muzajjad Nganjuk.

Pasca  menyelesaikan pendidikan di tingkatan SLTA lebih tepatnya Aliyah, ia melanjutkan kuliah di Institut Agama Islam Tribakti yang lokasinya masih dekat dengan Pesantren Lirboyo. Namun kemudian ia pindah menuju Kota Mataram, menuju Ngayogyokarta Hadiningrat.

Di Yogyakarta, Said Aqil Siradj belajar di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak dibawah bimbingan KH Ali Maksum (Rais Aam PBNU 1981-1984). Selain mengaji di pesantren Krapyak, ia juga belajar di IAIN Sunan Kalijaga, yang ketika itu KH Ali Maksum menjadi Guru Besar di kampus yang saat ini sudah bertransformasi menjadi UIN itu.

2. KH Mahrus Aly

Lahir di tanah Pasundan, Gedongan, KH Mahrus Aly kecil hidup di Lingkungan Pesantren dengan lincah, rajin, taat, pandai. Kehidupannya yang tak jauh dari pesantren tersebut yang juga membuatnya melanglang buana dari pesantren satu ke pesantren lainnya.

Kharisma ketokohannya mulai terasa tatkala di Pondok Pesantren Kasingan Rembang di bawah asuhan KH Kholil Harun. Di sana sembari nyantri Yai Mahrus juga menjadi pengajar. Setelah lima tahun di Kasingan, Yai Mahrus sebenarnya sudah bisa dianggap mapan secara intelektual maupun spiritual, namun ia tetap lanjut mondok lagi ke Pondok Pesantren Lirboyo, yang waktu itu masih di bawah asuhan KH Abdul Karim.

3. Mohammad Amirudin

Mohammad Amirudin merupakan alumni Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Lirboyo, Kediri. Ia nyantri rentang 1992-1998. Saat ini Pak Amir sapaan akrabnya, memiliki usaha sepatu rumahan yang omsetnya perbulan telah mencapai setengah miliar lebih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Amir menceritakan bahwa saat awal merintis usahanya berbekal pesan Pengasuh Pesantren Lirboyo KH Anwar Mansur. Bahwa santri Lirboyo  kalau sudah di rumah harus tetap mengaji. Sebagai santri, Amir melaksanakan pesan Kiai Anwar secara serius dengan tetap mengajar diniyah di kediamannya, tepatnya di Dusun Pesantren RT 12 RW 05 Desa Medali Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto.

Berkat keuletan dan ketaatannya pada kiai tersebut, kini Pak Amir berhasil menjual 150 kodi sepatu per pekan hasil produksi 40 lebih pekerja. Harga per kodi sebesar Rp 1 juta. Jadi satu bulan omset masuk Rp 600 jutaan.

Ning Imaz Lirboyo. Foto : NU

4. Ning Imaz

Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra atau lebih dikenal dengan sebutan Ning Imaz merupakan putri Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al Ihsan Lirboyo, KH Abdul Khaliq Ridwan dan Nyai Hj Eeng Sukaenah.

Istri Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikmah Kaliwungu Kendal Gus Rifqil Muslim Suyuthi ini telah menekuni bidang fikih sejak duduk di bangku Sanawiah atau setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dia aktif dalam diskusi bersama ahli keilmuan Islam, terutama terkait fikih di forum bahtsul masail.

Kakeknya adalah pengarang kitab Siraj ath-Thalibin, Syekh Ihsan Muhammad Dahlan Al-Jampasy. Ilmu yang diembannya dari ayah dan kakeknya inilah yang mengantarkan pendakwah yang aktif di media sosial ini menjadi seorang hafizah dan ahli fikih. Itu adalah forum diskusi di lingkungan pesantren yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).

Mengutip laman NU Online, Ning Imaz yang alumnus Institut Agama Islam Tribakti Lirboyo Kediri ini juga menjadi pengisi kajian tetap “Suara Muslimah” di kanal Youtube NU Online.

SDA  I  DANAR TRIVASYA FIKRI 

Baca: Setelah Ning Imaz Dihina Eko Kuntadhi, Muncul 6 Kesepakatan di Ponpes Lirboyo, Begini Bunyinya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kecam Santri Disiram Air Cabai, KPAI Minta Pesantren Gunakan Pendekatan Disiplin Positif

2 hari lalu

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati Solihah (kedua dari kiri), saat memberikan pidato pada konferensi pers Laporan Akhir Tahun KPAI 2023, di Jakarta, Senin (22 Januari 2024). (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Kecam Santri Disiram Air Cabai, KPAI Minta Pesantren Gunakan Pendekatan Disiplin Positif

Polres Aceh Barat menangkap istri salah satu pimpinan pondok pesantren yang diduga menyiram santri dengan air cabai


KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

5 hari lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

KPAI mengkritik keras tindakan istri pimpinan salah satu pesantren di Aceh Barat, NN (40), yang menyiram seorang santri karena dianggap salah.


Berkas Kasus Penganiayaan Santri hingga Berujung Kematian di Sukoharjo Dilimpahkan ke Pengadilan

6 hari lalu

Perwakilan Tim Hotman 911, Thomas (dua dari kanan), koordinator tim kuasa hukum keluarga AKPW, santri tewas diduga dianiaya seniornya, memberikan pernyataan kepada wartawan saat konferensi pers di Kota Solo, Jawa Tengah, Senin, 23 September 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Berkas Kasus Penganiayaan Santri hingga Berujung Kematian di Sukoharjo Dilimpahkan ke Pengadilan

Dalam menangani kasus santri meninggal dianiaya ini, kepolisian menggandeng Balai Pemasyarakatan karena korban maupun pelaku masih di bawah umur.


Peran Keramik dalam Perdagangan Maritim, Dosen FIB Unair Ungkap Sejarah Peradaban Jawa Timur

8 hari lalu

Petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan menunjukkan Terakota (sejenis artefak dari tanah liat) yang biasanya diletakkan di tempat pemujaan tantra pada  era Kerajaan Majapahit, yang ditemukan saat penggalian situs Semen, di Kecamatan Pagu, Kabuapten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/11). ANTARA/Rudi Mulya
Peran Keramik dalam Perdagangan Maritim, Dosen FIB Unair Ungkap Sejarah Peradaban Jawa Timur

Sejarah kemunculan keramik di Jawa Timur tidak lepas dari peran penting perdagangan maritim. Dosen FIB Unair beri penjelasan.


Mas Dhito Buka Lelang Hasil Bumi di Perayaan Undhuh-Undhuh GKJW Segaran

11 hari lalu

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat membuka acara lelangan hari raya undhuh-undhuh yang digelar jemaat Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Segaran, Ahad, 8 September 2024. Dok. Pemkab Kediri
Mas Dhito Buka Lelang Hasil Bumi di Perayaan Undhuh-Undhuh GKJW Segaran

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, atau yang akrab disapa Mas Dhito, meresmikan acara lelang tradisional dalam perayaan Undhuh-Undhuh yang diadakan oleh jemaat Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Segaran


Tim Hotman Paris Tangani Kasus Santri Tewas Dianiaya di Pondok Pesantren Kabupaten Sukoharjo

16 hari lalu

Perwakilan Tim Hotman 911, Thomas (dua dari kanan), koordinator tim kuasa hukum keluarga AKPW, santri tewas diduga dianiaya seniornya, memberikan pernyataan kepada wartawan saat konferensi pers di Kota Solo, Jawa Tengah, Senin, 23 September 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Tim Hotman Paris Tangani Kasus Santri Tewas Dianiaya di Pondok Pesantren Kabupaten Sukoharjo

Keluarga korban AKPW, santri 13 tahun yang meninggal karena dianiaya kakak kelas, minta tim Hotman Paris jadi kuasa hukum.


Penganiayaan Santri Pondok Pesantren di Sukoharjo, KPPPA Dorong Keluarga Korban Ajukan Ganti Rugi

18 hari lalu

Penganiayaan Santri Pondok Pesantren di Sukoharjo, KPPPA Dorong Keluarga Korban Ajukan Ganti Rugi

KPAI mendatangi pondok pesantren untuk mencari langsung fakta-fakta seputar penganiayaan itu.


Pondok Pesantren Rizieq Shihab Pecat Santri Pelaku Penganiayaan ke Santri Lainnya

20 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan
Pondok Pesantren Rizieq Shihab Pecat Santri Pelaku Penganiayaan ke Santri Lainnya

Pondok pesantren yang diasuh oleh Rizieq Shihab menyesalkan terjadinya penganiayaan tersebut.


Airin Siapkan Beasiswa Santri dan Program Wirausaha Pesantren di Banten

20 hari lalu

Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Banten, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi, mengumumkan program prioritas pendidikan pesantren seperti Santri Inovator dan beasiswa, terutama untuk penghafal Alquran, saat menerima dukungan ulama di Pandeglang, Kamis,19 September 2024. Dok. Pribadi
Airin Siapkan Beasiswa Santri dan Program Wirausaha Pesantren di Banten

Airin menyiapkan program beasiswa santri dan pemberdayaan pesantren, termasuk inovasi teknologi, kewirausahaan, serta dukungan ekonomi bagi pesantren di Banten.


Santri di Sukoharjo Meninggal Dunia, Diduga Dapat Kekerasan dari Senior

21 hari lalu

Ilustrasi Pemukulan. shutterstock.com
Santri di Sukoharjo Meninggal Dunia, Diduga Dapat Kekerasan dari Senior

Aksi kekerasan antar santri kembali terjadi. Kali ini, seorang santri tewas diduga karena penganiayaan oleh seniornya.