TEMPO.CO, Jakarta - Kabar terbaru dari Suharso Monoarfa selama polemik amplop kiai, ia berkata masih menjabat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP. “Iya, masih (ketua umum),” kata dia saat ditemui di Hotel Redtop, Pecenongan, Jakarta Pusat, Selasa, 6 September 2022.
Suharso menghadiri acara Bimbingan Teknis DPRD Fraksi PPP se-Indonesia. Dalam pidatonya, Suharso berulang kali menegaskan jika dirinya Ketua Umum PPP. Ia juga menampik isu soal pemberhentian dirinya dari PPP.
Fakta tentang Suharso Monoarfa
1. Pelaksana tugas
Sebelum menjadi Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa merupakan pelaksana tugas pada Sabtu, 16 Maret 2019. Keputusan itu diambil setelah Ketua Umum PPP Romahurmuziy ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus korupsi. Sebelum diangkat menjadi Pelaksana tugas, Suharso Monoarfa pernah menjabat Menteri Perumahan Rakyat pada periode kedua Presiden SBY.
2. Sempat ingin mengundurkan diri
Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP, Usman M. Tokan mengatakan Suharso Monoarfa ingin mengundurkan diri sebelum diberhentikan dari jabatan Ketua Umum PPP. Ia menyebut konfirmasi perihal pengunduran diri Suharso dinantikan dalam forum musyawarah kerja nasional PPP di Hotel Swiss Belinn Modern Cikande, Serang, Banten, Minggu, 4 September 2022.
Informasi ihwal pengunduran diri Suharso disebut Usman telah beredar di internal partai. Nihilnya konfirmasi dari Suharso, kata Usman, membuat forum musyawarah bersikeras mengangkat pelaksana tugas Ketua Umum PPP.
3. Mempengaruhi elektabilitas PPP
Menurut Usman M. Tokan kegaduhan akibat pernyataan Suharso Monoarfa soal amplop kiai mempengaruni turunnya elektabilitas PPP. Dalam survei terbaru dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), elektabilitas PPP memiliki hasil 2,7 persen. Padahal batas ambang parlemen (parliamentary threshold) memiliki standar, yakni 4 persen. Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 5 Agustus hingga 13 Agustus 2022.
Survei Poltracking Indonesia juga menyebutkan, elektabilitas PPP berada di bawah ambang batas parlemen, yaitu 3,1 persen. Adapun Survei Poltracking Indonesia dilakukan pada 1 Agustus hingga 7 Agustus 2022 yang dilakukan terkait elektabilitas partai politik menjelang pemilihan umum atau Pemilu 2024.
4. Telah digantikan
Muhammad Mardiono resmi ditunjuk sebagai pelaksana tugas Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa. Pria kelahiran Yogyakarta, 11 Juli 1957 ini dikenal sebagai politikus dan pengusaha. Sebagai politikus, saat ini Mardiono merupakan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2019-2024.
Sebagai seorang pengusaha, Mardiono dikenal sebagai CEO dan owner dari beberapa perusahaan seperti PT Buana Centra Swakarsa (BCS), PT. Cipta Niaga Internasional, PT. Serang Asri Hotel, PT. Bahari Caraka Sarana, PT. Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Muámalah Cilegon, Serang dan Tangerang, PT. Albantani Cipta Niaga, dan PT. Walle Jasa Pratama.
Baca: Tampik soal Pemberhentiannya, Suharso Monoarfa: Saya Ketua Umum PPP
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.