TEMPO.CO, Jakarta -Setiap tanggal 24 Agustus diperingati sebagai hari Televisi Nasional, ditandai Televisi Republik Indonesia atau TVRI secara menayangkan siaran perdananya pada hari ini di tahun 1962.
Langkah pendirian stasiun televisi pertama akhirnya mulai terwujud ketika pada tahun 1961, seperti dikutip dari laman tvri.go.id, pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV.
Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2TV). Lembaga ini diketuai oleh R.M. Soetarto, kepala Direktorat Perfilman Negara.
Persiapan Siaran TV Perdana
Selain Soetarto, ada juga wakilnya yaitu R.M. Soenarjo dan 7 orang anggota panitia, dan mereka bekerja bersama-sama dengan Departemen Penerangan untuk mempersiapkan siaran televisi Indonesia, Untuk mempelajari lebih dalam tentang pertelevisian, Presiden kemudian mengirim Soetarto ke New York dan Atlanta, Amerika Serikat.
Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina, Australia mengirimkan teleks kepada Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi dengan target sebagai berikut:
- Membangun studio di menempati lokasi tersebut, lokasi lain yang sempat dikaji sebagai tempat studio TVRI meliputi Gedung PFN Jatinegara, Gedung Jawatan Topografi, pemancar RRI di Kebayoran, dan beberapa tempat lainnya.
- Membangun dua pemancar: 100W dan 10 kW dengan menara setinggi 80m. Dibangun di dalam kompleks TVRI Senayan, awalnya menara ini sempat direncanakan berada di atas Hotel Indonesia atau eks Gedung Perfini. Pemancar kedua selesai dibangun pada 22 Agustus 1962 dan siap untuk dioperasikan beberapa jam sebelum Asian Games IV dimulai.
- Mempersiapkan perangkat lunak (program dan tenaga). Khusus suplai perangkatnya berasal dari NEC Jepang, setelah melalui seleksi dari penyedia lain, seperti Semens Jerman Barat, Amerika Serikat dan Marconi Ingris. Selain dari NEC, perusahaan Jepang lain yang terlibat dalam persiapan TVRI adalah NHK yang melatih calon pegawai-pegawai dan memberikan bantuan teknis bagi penyiaran stasiun televisi baru ini. Pelatihan ini dilakukan bagi pegawai-pegawai TVRI yang umumnya saat itu belum berpengalaman dalam pertelevisian, karena berasal dari RRI,PFN, maupun mahasiswa ITB. .
Siaran Televisi Swasta
Pada tahun 1987, stasiun televisi swasta pertama, RCTI secara resmi mengudara. Disusul kemudian oleh SCTV yang mengudara pada tahun 1990. Kedua stasiun siaran komersil ini lahir pada tanggal yang sama 24 Agustus. Setelah itu, dunia siaran televisi di Indonesia semakin marak dengan hadirnya stasiun televisi dengan target penonton masing-masing.
Sebelumnya TVRI berstatus sebagai Lembaga Penyiaran Publik bersama Radio Republik Indonesi (RRI), yang ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2020 Tentang Penyiaran. TVRI merupakan jaringan televisi pertama di Indonesia, mulai mengudara pada tanggal 24 Agustus 1962. TVRI memonopoli siaran televisi di Indonesia hingga tahun 1989, ketika televsi swasa pertama didirikan.
TVRI saat ini mengudara di seluruh wilayah Indonesia dengan sistem siarn analog dan siaran digital. TVRI menjalankan 3 saluran televisi berskala nasional (dengan 2 di antaranya hanya bersiaran digital) dan 32 stasiun televisi daerah serta didukung 361 stasiun transmisi (termasuk 129 stasiun transmisi digital) di seluruh provinsi Indonesia. Selain di televisi konvensional, siaran TVRI juga dapat ditonton melalui siaran streaming di situs resmi, aplikasi TVRI Klik, dan layanan OTT lainnya.
Mengutip laman digital.kominfo.go.id, pada tahun 2021, jumlah stasiun televisi yang bersiaran secara analog di Indonesia mencapai 701. Diharapkan pada November 2022, Indonesia sepenuhnya akan menerapkan sistem penyiaran TV Digital.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan modernisasi siaran televisi Indonesia dengan beralih dari siaran analog menjadi digital. Rencana semula, tahap awal Analog Switch Off (ASO) atau penghentian siaran TV analog dimulai pada 17 Agustus 2021.
Dengan beberapa pertimbangan, rencana itu diundur hingga April 2022. Pertimbangan yang mendasari penundaan antara lain Indonesia masih fokus pada penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi, serta tahapan persiapan lebih lanjut. Nantinya, masyarakat Indonesia bisa tetap menikmati siaran televisi digital gratis untuk mendapatkan kualitas gambar yang sangat jelas, suara jernih, dan teknologi canggih
Dalam perjalanan hampir 60 tahun siaran televisi Indonesia, yang diawali TVRI, ada harapan program-program televisi Indonesia bisa menjangkau dunia. Indonesia punya kekuatan untuk itu. Keragaman seni, budaya, adat istiadat dan pesona alam Indonesia bisa menjadi daya tarik program televisi bagi masyarakat dunia. Jika hal itu terwujud, potensi sumber daya alam dan manusia, yang dipadu dengan teknologi digital, bukan tak mungkin, kelak, program televisi Indonesia yang disajikan dengan menarik akan dinikmati oleh masyarakat dunia.
IDRIS BOUFAKAR
Baca : Moeldoko Ingatkan Lembaga Penyiaran Publik Suarakan Kinerja Pemerintah
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.