INFO NASIONAL - Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Arief Mulyadi menyampaikan tiga jurus dalam mengelola kelompok usaha ultramikro agar mampu bertahan.
"Kami memiliki tagline tumbuh, peduli, dan menginspirasi. Semoga usaha ultramikro bisa berkelanjutan," kata Arief kepada Tempo di kantornya, Kamis, 18 Agustus 2022.
Jurus pertama, tumbuh, merupakan tekad dalam membentuk kelompok dan mengembangkan usaha. "Usaha ultramikro dapat bertahan dan bertumbuh dengan berbekal peduli serta menginspirasi."
Jurus Kepedulian, berlaku kepada sesama karyawan dan nasabah. Setelah bertumbuh dan saling peduli, maka muncul inspirasi (jurus ketiga) agar lebih baik lagi dan terlecut untuk mengembangkan usaha. "Ini semua fondasi supaya menjadi kuat bersama-sama," ujarnya.
Keinginan bertumbuh muncul sejak nasabah bergabung dalam kelompok yang terdiri atas 10 sampai 30 orang. Setiap kelompok memiliki komitmen yang sama, yakni mau berusaha, melakukan pertemuan rutin, dan bersedia menanggung satu sama lain dalam kelompok. Adapun jenis usaha boleh heterogen. Saat ini terdapat sebanyak 697 ribu kelompok dengan 12,5 juta nasabah PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) yang seluruh anggotanya adalah perempuan.
Setelah semangat untuk tumbuh, kemudian ada rasa peduli. "Ada empati atas usaha teman-teman dalam kelompok," kata Arief. Bukti nyata ada pada semangat tanggung-renteng yang memaksa mereka agar memperhatikan usaha temannya. Contoh, ketika ada usaha anggota kelompok yang sedang turun, sehingga membuat dia tidak mampu memenuhi kewajiban angsuran, maka temannya akan membantu menjualkan produknya.
"Kalau semua itu sudah mandarah daging, mereka akan semakin besar dan bukan tidak mungkin melakukan hilirasasi produk sendiri. Semua harus bersinergi," katanya seraya menyebutkan contoh di Tasikmalaya tentang nasabah PNM Unit Layanan Modal Mikro (ULAMM) yang memiliki usaha bordir. Mereka dapat menyerap tenaga kerja ke nasabah Mekaar.
Arief juga mengingatkan, pembiayaan PNM hanya digunakan untuk hal-hal yang bersifat produktif. Jumlah pinjamannya juga dimulai pada angka Rp 2 juta per nasabah. Apabila usaha nasabah terus bertumbuh dan membutuhkan modal kerja, maka jumlah pembiayaan yang diajukan dapat menyesuaikan. (*)