TEMPO.CO, Jakarta - Rumah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Cempaka Residence, Dusun Saragan, Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah kemarin didatangi tim khusus Polri.
Di rumah Ferdy Sambo itu terjadi peristiwa yang diduga menjadi pemicu amarah Ferdy Sambo hingga akhirnya membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Tim khusus datang dengan mengendarai beberapa mobil memasuki perumahan itu sekitar pukul 15.30 WIB dan meninggalkan lokasi sekitar pukul 19.00 WIB.
Ketua RT 07/RW 08 Dusun Saragan, Desa Banyurojo, Mertoyudan, Joko Sutarman mengatakan dia diminta datang untuk menyaksikan penyelidikan di rumah Irjen Ferdy Sambo itu.
"Saya diundang untuk masuk ke rumah tersebut oleh tim dari Mabes Polri," kata pria 70 tahun itu.
Tim khusus memeriksa rumah itu untuk mencari tambahan data dalam peristiwa pembunuhan Brigadir J.
Joko mengisahkan, tim mencari data di ruangan-ruangan, baik di lantai satu maupun lantai dua.
Dia mengatakan, penyelidikan itu selesai pada Senin malam.
Berdasarkan keterangan sumber Tempo, di rumah Ferdy Sambo di Magelang ini terjadi peristiwa yang membuat murka Ferdy Sambo.
Berdasarkan keterangan istri Sambo, Putri Candrawathi, terjadi ketegangan antara Brigadir J dengan asistennya Kuwat Maruf.
Ketegangan dipicu ketika Kuwat melihat Brigadir J tengah berduaan dengan Putri. Brigadir Kepala Ricky Rizal yang ada di lokasi kemudian melucuti senjata milik Yosua.
Rombongan Putri itu datang ke Magelang setelah sebelumnya dia dan sang suami menjenguk anaknya yang bersekolah di SMA Taruna Nusantara. Saat itu Ferdy Sambo memilih pulang lebih dulu.
Setelah peristiwa itu, rombongan Putri dan para ajudan pulang ke Jakarta lewat jalan darat. Saat itu Brigadir J yang biasa menyopiri Putri diminta untuk naik mobil lain bersama Bripka Ricky.
Baca juga: Rangkaian Cerita Pembunuhan Brigadir J, Dipicu Peristiwa di Magelang