Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

60 Tahun TNI Wara, Kisah Terbentuknya TNI Wanita Angkatan Udara

Herdini (tengah) dan Lulu Lugiyati (kanan) dilantik menjadi penerbang perempuan pertama di TNI AU oleh Komandan Wing saat itu. Hanya dua dari tiga calon penerbang perempuan yang lulus di masa itu dan selanjutnya bertugas sebagai penerbang solo dengan pesawat ringan Piper Cub. Foto : Arsip Keluarga Herdini
Herdini (tengah) dan Lulu Lugiyati (kanan) dilantik menjadi penerbang perempuan pertama di TNI AU oleh Komandan Wing saat itu. Hanya dua dari tiga calon penerbang perempuan yang lulus di masa itu dan selanjutnya bertugas sebagai penerbang solo dengan pesawat ringan Piper Cub. Foto : Arsip Keluarga Herdini
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 12 Agustus 2022, merupakan Hari Ulang Tahun atau HUT ke-60 Tentara Nasional Indonesia Wanita Angkatan Udara atau TNI Wara. Lalu, mengapa tiap 12 Agustus diperingati sebagai HUT TNI Wara?

Terbentuknya TNI Wara

TNI Wara merupakan personel tentara wanita dari marka TNI AU. TNI Wara memiliki slogan “Kanya Bhakti Sakti Sejati”. Artinya, prajurit wanita yang mengabdikan diri kepada bangsa dan negara dengan keahlian dan kemahiran yang dimilikinya. Motto tersebut diharapkan memotivasi Wara agar selalu mengasah diri untuk dapat meraih kesempatan lebih luas lagi.

Pada masa perang kemerdekaan, kaum wanita ikut berjuang di beberapa pangkalan Angkatan Udara Republik Indonesia atau AURI, kini TNI AU. Antara lain di Yogyakarta dan Bukittinggi. Mereka bertugas di bidang kesehatan, administrasi, penerangan, pelipat payung, pemandu lalu lintas udara, pemandu radio perhubungan atau PHB serta dapur umum. Para pejuang wanita inilah yang kemudian menjadi cikal bakal Wanita Angkatan Udara.

Pasca Proklamasi Kemerdekaan, peran serta kaum wanita dalam perjuangan bangsa Indonesia tersebut tak dapat diabaikan begitu saja. Untuk mewadahi peran serta kaum wanita dalam perjuangan AURI, maka pada 12 Agustus 1962, Deputy Menteri atau Panglima Angkatan Udara Urusan Administrasi Laksamana Muda Udara Suharnoko Harbani kemudian membentuk Wara. Kemudian tanggal tersebut diperingati sebagai hari jadi TNI Wara, dikutip dari laman tni-au.mil.id.

Sejalan dengan pembentukan Wara, saat itu diputuskan pula bahwa Wara bukan merupakan korps tersendiri. Tetapi diintegrasikan dalam korps yang berlaku di lingkungan TNI AU, sama dengan anggota militer lainnya. Pendidikan Wara pertama dibuka pada 10 Juni 1963 di Kaliurang, di lereng pegunungan Plawangan, Yogyakarta, dengan kepala sekolah Letnan Kolonel Penerbang Sumitro. Pendidikan diikuti oleh 30 orang wanita.

Mereka mengikuti Pendidikan Dasar Militer selama tiga bulan di Lanuma Adisutjipto. Kemudian dilantik menjadi Perwira Wanita Angkatan Udara Angkatan Pertama pada 12 Agustus 1963. Lalu, sejak 1975, pendidikan Perwira Wara dilaksanakan di Pusat Pendidikan Korps Wanita Angkatan Darat (Pusdikowad) Lembang bersama korps wanita TNI lainnya. Seiring dengan perkembangan organisasi, pendidikan Wara berikutnya tak harus dari sarjana. Lulusan SLTA juga diberikan kesempatan untuk dididik menjadi seorang Bintara Wara.

Sejalan dengan perkembangan TNI AU, perjalanan Wara juga terus berkembang. Pelaksanaan tugas yang memerlukan keahlian khusus tidak lagi merupakan monopoli kaum pria, seperti penerbang, teknisi maupun penerjun. Tetapi turut menyertakan anggota Wara yang berpotensi. Pada 1964, dua anggota Wara, Letnan Dua Lulu Lugiarti dan Letnan Dua Herdani, meraih Wing Penerbang Kelas lll. Mereka menjadi penerbang militer pertama di lingkungan korps wanita TNl.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 1982, TNI AU juga mencetak penerbang wanita yang berasal dari Bintara Wara yaitu Sertu Hermuntarsih dan Serda Sulastri Baso. Pada 1985, Wara juga mencetak penerbang dari bintara yakni Serda Veronika Tig, Serda Hendrika, Serda Martini, Serda lnana Musailimah, dan Serda Ratih. Setelah 22 tahun berselang, tepatnya pada 2007, TNI AU mencetak dua penerbang Wara, yaitu Serda Sekti Ambarwati dan Serda Fariana Dewi.

Mulai pada 1990, TNI AU memberikan kesempatan bagi Wara untuk mengikuti pendidikan olahraga terjun payung dan terbang layang. Karenanya prestasi Wara dalam bidang olahraga kian meningkat. Tak hanya olahraga dirgantara, wara juga berhasil mengukir prestasi di bidang olahraga lainnya. Beberapa medali emas dan perak pernah berhasil di raih, di antaranya dari cabang olahraga terjun payung, terbang layang, menembak, tinju, bola voli, tenis lapangan dan Yongmudo.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Kisah Heroik Duo Penerbang Wanita Pertama TNI AU, Herdini dan Lulu Lugiyati

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Meriahnya Karnaval Pelajar SD Sampai Mahasiswa di Titik Nol Yogyakarta Rayakan Puncak Hardiknas

2 jam lalu

Karnaval dengan peserta kalangan pelajar di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Ahad petang, 28 Mei 2023. Dok. Istimewa
Meriahnya Karnaval Pelajar SD Sampai Mahasiswa di Titik Nol Yogyakarta Rayakan Puncak Hardiknas

Karnaval itu terbagi menjadi tiga kategori dengan penampilan atraksi yang berbeda dan membawa keunikan masing-masing.


Sandiaga Uno Pakai Blangkon Hijau saat Kunjungan ke Yogya, Jadi Gabung PPP?

20 jam lalu

Menparekraf Sandiaga Uno menyambangi kawasan Bantul, Yogyakarta Minggu 28 Mei 2023. Dok.istimewa
Sandiaga Uno Pakai Blangkon Hijau saat Kunjungan ke Yogya, Jadi Gabung PPP?

Dalam kunjungan di Wukirsari, Sandiaga Uno tampak mengenakan blangkon berwarna hijau gelap pada Minggu 28 Mei 2023.


Sultan Hamengkubuwono IX PNS Pertama di Indonesia, Begini Kisah Pemilikan NIP PNS 010000001

1 hari lalu

Sri Sultan Hamengkubuwono IX. dok TEMPO/Herry Komar
Sultan Hamengkubuwono IX PNS Pertama di Indonesia, Begini Kisah Pemilikan NIP PNS 010000001

Ada satu cerita menarik dari Sultan Hamengkubuwono IX yang ditetapkan sebagai PNS pertama dan tertua di Indonesia dengan NIP 010000001.


Pramuwisata Yogyakarta Bakal Diberi Penghargaan Berbasis Rating

1 hari lalu

Pramuwisata sedang menjelaskan koleksi Museum History of Java. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Pramuwisata Yogyakarta Bakal Diberi Penghargaan Berbasis Rating

Singgih mengatakan penghargaan bagi pramuwisata itu dinilai penting karena merekalah ujung tombak pelayanan dalam promosi wisata.


Semua KRL Prameks Berangkat dan Berhenti di Stasiun Palur Karanganyar Mulai 1 Juni

2 hari lalu

Kereta api Prambanan Ekspres atau Pramek dicat dengan warna putih agar seragam. Foto: Muh Syaifullah
Semua KRL Prameks Berangkat dan Berhenti di Stasiun Palur Karanganyar Mulai 1 Juni

Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba mengatakan KRL Prameks telah mengangkut pengguna 331.186 orang selama Mei 2023.


35 Tahun Kla Project Hadirkan Lagu Nostalgia dari Tentang Kita Sampai Yogyakarta

2 hari lalu

Vokalis KLa Project, Katon Bagaskara tampil dalam konser bertajuk Reminingscing, di Bengkel Space, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Mei 2023. KLa Project menghibur penonton dengan membawakan sejumlah lagu-lagu yang pernah populer di era tahun 90an seperti Yogyakarta, Tentang Kita, Menjemput Impian, hingga Tak Bisa ke Lain Hati. TEMPO/ Febri Angga Palguna
35 Tahun Kla Project Hadirkan Lagu Nostalgia dari Tentang Kita Sampai Yogyakarta

Menuju ulang tahun ke-35, Kla Project hadirkan lagu-lagu nostalgia dalam konser Reminiscing. Mulai Tentang Kita sampai Yogyakarta.


Penjualan Mobil Melonjak, Daihatsu Urban Fest Ditutup di Yogyakarta

3 hari lalu

Perhelatan Daihatsu Urban Fest di Yogyakarta dihelat pada 25 hingga 28 Mei 2023, di Main Atrium Ambarrukmo Plaza. FOTO: TEMPO/Pribadi Wicaksono
Penjualan Mobil Melonjak, Daihatsu Urban Fest Ditutup di Yogyakarta

Pameran mobil Daihatsu di Yogyakarta pada 25-28 Mei 2023 tersebut disertai panggung hiburan hingga photo installation .


Dari Membuat Beragam Batik, Sekolah ini Ajak Siswa Kenali Potensi Utama Wisata Yogyakarta

3 hari lalu

Beragam jenis batik dipelajari, dibuat dan dipamerkan di sekolah dasar Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Dari Membuat Beragam Batik, Sekolah ini Ajak Siswa Kenali Potensi Utama Wisata Yogyakarta

Sejak dini para siswa diajak mengenali potensi utama wisata Yogyakarta berupa batik.


Pemilu 2024, PHRI Yogyakarta: Kampanye Parpol Bisa Dikemas Jadi Event Budaya

4 hari lalu

Ilustrasi bendera partai politik. ANTARA
Pemilu 2024, PHRI Yogyakarta: Kampanye Parpol Bisa Dikemas Jadi Event Budaya

Pemahaman soal pesta demokrasi Pemilu 2024 agar berjalan aman dan damai semestinya mulai gencar disosialisasikan sejak dini.


Dosen Hukum UGM Sebut Kasus Klitih Gedongkuning Bukti Absennya Pendekatan Humanis Aparat

5 hari lalu

Konferensi pers perwakilan dari terdakwa orangtua keluarga Korban salah tangkap dan rekayasa oleh aparat polda Yogjakarta, di kantor kontraS kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Maret 2023. Jalan panjang perjuangan membebaskan korban praktik dugaan rekayasa kasus disertai dengan penyiksaan peristiwa kejahatan jalanan (klitih) yang terjadi pada 3 April 2022 lalu semakin menemukan titik terang, bahwa proses penyidikan dalam perkara ini diwarnai dengan rangkaian tindakan kekerasan. Hal ini dibuktikan melalui temuan Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan (LAHP) Ombudsman Perwakilan Yogyakarta serta surat rekomendasi Komnas HAM. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Dosen Hukum UGM Sebut Kasus Klitih Gedongkuning Bukti Absennya Pendekatan Humanis Aparat

Dosen Hukum Tata Negara UGM Herlambang P. Wiratraman sebut kasus salah tangkap klitih Gedongkuning buktikan tak ada pendekatan humanis aparat.