TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut kepastian pencapresannya akan dijawab dalam forum Rapimnas Gerindra pada 13 Agustus 2022. Namun, Prabowo memberi sinyal bahwa dia siap menerima mandat para kader Gerindra seandainya diminta maju kembali sebagai capres.
"Ya kita lihat hasil Rapimnas, tapi kalau memang saya dapat tugas, saya anggap tugas itu tugas yang suci untuk berbakti dan mengabdi kepada rakyat. Tentunya harus saya terima dengan baik seandainya nanti benar-benar dicalonkan," ujar Prabowo di kantor KPU, Jakarta pada Senin, 8 Agustus 2022.
Prabowo sebelumnya sudah tiga kali kalah berlaga dalam kontestasi politik tersebut. Pada Pilpres 2009, Prabowo maju bersama Megawati Sukarnoputri. Namun pasangan ini kalah dari pertahana Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.
Pada 2014, Prabowo maju lagi bersama Hatta Rajasa, tapi ia kalah dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pada Pilpres 2019, Prabowo maju kembali. Ia berpasangan dengan Sandiaga Uno. Lagi-lagi, Prabowo kalah dari Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin. Jika maju lagi, maka Pilpres 2024 akan menjadi palagan keempat bagi Prabowo.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani sebelumnya menyebut para kader masih menginginkan Prabowo maju kembali sebagai capres di Pilpres 2024.
"Adapun keinginan dan dorongan yang disuarakan oleh seluruh pengurus Partai Gerindra di tingkat ranting, PAC, DPC, DPD, DPP dan seluruh kader partai mengingankan, mengharapkan, dan memohon agar Ketua Umum Partai Gerindra H. Prabowo Subianto untuk maju dalam pemilihan Pilpres 2024. Di Rapimnas nanti, kami akan mendengarkan jawaban langsung dari Pak Prabowo terhadap permintaan tersebut," kata Muzani dalam keterangan resminya, Senin, 25 Juli 2022.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.