Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dewan Adat Papua Tolak Pemekaran Papua, Bagaimana Terbentuknya DAP dan Siapa Anggotanya?

image-gnews
Tarian adat 'Tumbuk Tanah' oleh warga Papua di halaman kantor Dewan Adat Papua wilayah III Doberai sebelum melakukan kampanye damai tolak rasisme di Indonesia. (Tempo/Hans Arnold Kapisa)
Tarian adat 'Tumbuk Tanah' oleh warga Papua di halaman kantor Dewan Adat Papua wilayah III Doberai sebelum melakukan kampanye damai tolak rasisme di Indonesia. (Tempo/Hans Arnold Kapisa)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Adat Papua atau DAP versi Kongres Luar Biasa, Dominikus Surabut menyatakan DAP tetap menolak pemekaran Papua dan pembentukan tiga provinsi hasil pemekaran tersebut.

“Masayarakat adat Papua sedang diobrak-abrik. Jadi, masyarakat adat sudah tidak punya masa depan (dengan hadirnya pemekaran),” ujar Surabut dalam seminar yang diadakan di Aula Kampus USTJ, Kota Jayapura, pada Rabu, 27 Juli 2022. dikutip dari jubi.co.id mitra Teras.id.

Menurutnya, pemekaran Papua tidak memberikan manfaat bagi masyarakat di wilayah Papua. Yang ada justru membuat masyarakat adat Papua terancam tersingkirkan dari keputusan tersebut.

Berdirinya Dewan Adat Papua

Dewan Adat Papua sendiri dibentuk sesuai dengan hasil Kongres Rakyat pada tahun 2000. Namun jauh sebelum itu, Theys Eluay awalnya mendirikan organisasi ini di rezim Soeharto dengan nama pertama Lembaga Musyawarah Adat (LMA) yang berubah namanya menjadi DAP.

Selain Theys yang merupakan tokoh langsung dari suku Sentani, tokoh lain yang memprakarsai organisasi ini seperti Oktavianus Rumbekwan dari suku Biak dan Dan Habel Wanda dari suku Waropen. Mereka membentuk beberapa pertemuan yang mulai dilakukan pada 2 Juli 1984.

Berdasarkan jurnal yang  terbit pada tahun 2017, LMA dibentuk sebagai Lembaga pengawasan adat untuk mendukung aktivitas masyarakat di kawasan Papua. Dewan Adat Papua juga memiliki misi untuk memperjuangkan adat hak sekaligus sinkronisasi demi membantu pelaksanaan kebijakan pembangunan dan meminimalkan konflik kepentingan.

Namun pada tahun 1993, Eluay mengubah sistem organisasi yang dikenal sebagai pendukung pemerintah menjadi alat penentang pemerintah. Jatuhnya Soeharto pun memperkuat LMA sebagai organisasi pro-kemerdekaan di Papua. Dengan demikian, LMA menjadi garda terdepan politik gerakan dan berhasil memegang Kongres Papua Kedua pada tahun 2000 untuk mendukung kemerdekaan Papua

Sementara perubahan nama sendiri terjadi setelah Theys Eluay dibunuh pada November 2001. Hal ini membuat LMA yang berubah menjadi DAP semakin menguatkan diri untuk menjalankan tujuan kemerdekaan rakyat Papua.

Salah satu tujuannya seperti melindungi dan mengadvokasi berbagai hak orang Papua melalui penerapan khusus otonomi. Undang-undang Otonomi Khusus ini nantinya akan menciptakan peluang baru bagi penentuan masyarakat Papua dalam konteks serikat pekerja Indonesia.

Sejak didirikan pada 8 Februari 2002, organsisasi ini diklaim membawahi lebih dari 300 suku di daerah Papua. Hanya saja banyak juga anggota organisasi yang mulai menjadi anggota PDP saat itu. Bahkan Wakil Ketua DAP, Tom Beanal menjabat juga sebagai Wakil Ketua DPD.

Melihat hal tersebut, Tom Beanal yang menjabat di kedua organisasi tersebut mencoba  mengakomodasi struktur adat, struktur organisasi DAP diikuti pembagian wilayah adat agar tidak adanya tumpang tindih. Hal ini sesuai dengan misi DAP yang bertujuan untuk merevitalisasi lembaga adat, yang dilegitimasi oleh Orang Papua Kedua Kongres Rakyat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sayangnya, DAP tidak mendapat pengakuan oleh pemerintahan pusat. Hal ini dibuktikan ketika tidak disetujuinya pendaftaran mereka sebagai organisasi masyarakat ke kantor Kesatuan Politik dan Negara. Terdapat kecurigaan dari pusat pemerintah setempat atas DAP dengan mudahnya memobilisasi orang Papua dalam melewan pemerintahan Indonesia.

Alhasil mereka berhasil mendapat pengakuan setelah berhasil memobilisasi orang Papua di Kongres Papua Kedua. Pada rapat tersebut melahirkan RUU tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat (RUU PMHA) tahun 2009. Isi dari RUU tersebut untuk memastikan bahwa pemerintah tidak lupa kepada keberadaan Lembaga adat perwakilan masyarakat.

Dalam menjalankan keorganisasiannya, DAP memiliki susunan organisasi seperti pada organisasi sosial-politik umumnya. Disebutkan dalam jurnal berjudul Eksistensi Sosial-Politik Dewan Adat Papua dalam Pemberdayaan Masyarakat, susunan organisasi tersebut seperti struktur organisasi, kriteria keanggotaan, kriteria kepemimpinan, dan pendanaan, serta memiliki mekanisme persidangan yang rutin setiap tahun.

DAP dbentuk oleh Dewan Adat Suku dan Dewan Adat Wilayah. Jika di seluruh wilayah Papua telah berhasil dibentuk, maka DAP akan berjumlah mencapai 250-253 anggota. Saat ini DAP menjadi bentuk organisasi tertinggi dalam pemerintahaan adat.

Jika dalam aturan pemerintahan adat, DAP memegang kekuasaan legislative dan yudikatif. Namun posisi eksekutif dikembalikan kepada Pemerintahan Adat Papua yang dibentuk oleh Dewan Adat Papua

Adapula landasan hukum lembaga ketiga, lembaga tersebut yang dasarnya tertuang dalam UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua. Dengan demikian, berbagai penyelesaian hukum di Papua perlu dilihat bukan hanya pendekatan politis saja, melainkan juga lebih proporsional.

FATHUR RACHMAN 

Baca: Pemekaran Papua, Ini Rincian 3 Provinsi Baru

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

12 jam lalu

Aparat gabungan TNI-Polri bersiaga saat terjadi baku tembak dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, pada Jumat, 10 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

Polda Papua membantah warga di Kampung Pogapa mengungsi akibat kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB.


Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

19 jam lalu

Aparat gabungan TNI-Polri bersiaga saat terjadi baku tembak dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, pada Jumat, 10 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

Polisi sebut keberadaan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa yang justru membuat warga terpaksa meninggalkan kampung halaman.


Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

1 hari lalu

Asap api tampak membubung dari bangunan Sekolah Dasar Negeri Inpres Pogapa di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu, 1 Mei 2024. Bangunan itu dibakar TPNPB-OPM setelah penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo pada 30 April lalu. Dok. Istimewa
Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

Kelompok bersenjata dilaporkan melakukan penyerangan dan dan perampasan barang milik jemaat gereja di Distrik Borme, Papua.


Bantah Libatkan Warga Sipil, TPNPB-OPM: Kami Punya Pengalaman Wamena Berdarah

1 hari lalu

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.
Bantah Libatkan Warga Sipil, TPNPB-OPM: Kami Punya Pengalaman Wamena Berdarah

Juru bicara TPNPB-OPM menyinggung kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu, seperti peristiwa Wamena Berdarah.


Aparat Gabungan TNI Halau Serangan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa Intan Jaya

1 hari lalu

Aparat gabungan TNI-Polri bersiaga saat terjadi baku tembak dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, pada Jumat, 10 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Aparat Gabungan TNI Halau Serangan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa Intan Jaya

Dalam pengejaran kelompok TPNPB-OPM ini, aparat gabungan menemukan senjata anak panah dan busur, senter, beberapa foto.


Mobil Dinas Brimob Polda Papua Dicuri di Bandara Sentani, Polisi Lumpuhkan Pelaku

1 hari lalu

Ilustrasi Pencurian Mobil. thecarconnection.com
Mobil Dinas Brimob Polda Papua Dicuri di Bandara Sentani, Polisi Lumpuhkan Pelaku

Pencuri mobil dinas Brimob Polda Papua itu dilumpuhkan di dekat batas kota.


Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

1 hari lalu

Anan Nawipa terduga pelaku pembunuhan Danramil 1703-4/Aradide Lettu (Anumerta) Oktovianus Sogalrey. Foto: Satgas Damai Cartenz
Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

Satgas Damai Cartenz menangkap terduga pembunuh Danramil Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey itu pada Sabtu, 11 Mei 2024, sekitar pukul 10.40 WIT.


Jaringan Komunikasi di Pogapa Terputus, TPNPB-OPM Sebut Warga Mengungsi

2 hari lalu

Pasukan TNI-Polri mengevakuasi jenazah Alexsander Parapak pada Sabtu, 4 Mei 2024, di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah. Dia dibunuh kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan markas Polsek Homeyo. Dokumen: Humas Polda Papua
Jaringan Komunikasi di Pogapa Terputus, TPNPB-OPM Sebut Warga Mengungsi

Warga Nabire tak bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Pogapa setelah TNI-Polri datang menggunakan tiga helikopter menjemput jenazah Alexsander.


TPNPB-OPM Tuding Serangan Udara Bakar 3 Rumah Warga Sipil di Kampung Pogapa, Ini Kata TNI

2 hari lalu

Asap api tampak membubung dari bangunan Sekolah Dasar Negeri Inpres Pogapa di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, yang dibakar TPNPB-OPM, Rabu, 1 Mei 2024. Dok. Istimewa
TPNPB-OPM Tuding Serangan Udara Bakar 3 Rumah Warga Sipil di Kampung Pogapa, Ini Kata TNI

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas pembakaran tiga rumah warga sipil di Kampung Pogapa itu.


Aktivis Papua Apresiasi Pangdam Cenderawasih dan Kapolda Berhasil Pertahankan Situasi Kondusif

2 hari lalu

Suasana aparat gabungan TNI-Polri dari Brimob dan Kopassus diturunkan ke Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) setelah pembakaran sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Aktivis Papua Apresiasi Pangdam Cenderawasih dan Kapolda Berhasil Pertahankan Situasi Kondusif

Aktivis itu berharap kerja sama masyarakat dan aparat keamanan terus ditingkatkan guna menciptakan lingkungan aman dan damai bagi semua warga Papua.