TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya bakal menjadikan hasil kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi bahan untuk kampanye di Pemilu 2024. Menurut Hasto, dengan memamerkan kinerja para kadernya, Pemilu 2024 dapat menjadi ajang adu prestasi.
Pernyataan ini Hasto Kristiyanto sampaikan karena maraknya para menteri di kabinet yang mulai gencar berkoalisi melalui partainya masing-masing.
"Pak Jokowi baru saja melakukan hibah ke tiga negara dan mendapat respons positif, baik itu ke Tiongkok, Jepang, atau ke Korea Selatan. Itu kan sesuatu yang sangat positif. Hal itu lah yang seharusnya kita dorong. Setiap menteri juga mendorong prestasinya masing-masing, sehingga pemilu jadi orkestrasi dari prestasi," ujar Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Ahad, 31 Juli 2022.
Lebih lanjut, Hasto memandang positif dengan banyak partai yang mulai berkoalisi saat ini. Ia bahkan berharap dalam Pemilu 2024 bakal ada lebih dari dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Tentu paling ideal itu dua paslon atau tiga paslon paling banyak. Sehingga hal-hal seperti itu yang terus menerus kami simulasikan, tergantung konteks sosial dan politik yang tidak terlepas dari dinamika politik internasional," kata Hasto.
Hasto menyebut PDI Perjuangan juga bakal koalisi dengan partai lain untuk memenangkan Pemilu 2024. Namun, ia memastikan hal itu tidak akan diumumkan saat ini. Hasto mengklaim PDI Perjuangan tidak pernah ada masalah untuk bekerja sama dengan partai lain.
"Kan sekarang kami sudah kerja sama, dengan Golkar, Gerindra, PPP, NasDem, dengan PAN terakhir. Jadi nggak ada persoalan kerja sama dari PDIP," kata Hasto.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.