Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Catatan Ketua MPR RI: PPHN untuk Pembangunan Berkelanjutan 83.381 Desa

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL  - POKOK-pokok Halauan Negara (PPHN) mengajak dan mendorong semua elemen masyarakat peduli pada pembangunan berkelanjutan semua desa.  Selain memajukan kualitas kehidupan masyarakatnya,  tujuan strategis lain dari pembangunan berkelanjutan pada semua desa adalah mewujudkan dan memperkuat target ketahanan pangan negara-bangsa, dengan merawat dan melindungi kemurnian serta kesuburan lahan pertanian semua jenis tanaman pangan.

 
Demi mewujudkan masyarakat desa yang sejahtera, PPHN mewajibkan penyelenggara pemerintahan untuk konsisten dan mempercepat realisasi tujuan dan target yang telah disepakati dalam dokumen Tujuan  Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs). Program dan agenda TPB bagi masyarakat pedesaan pun sudah sangat  jelas.
 
Dan, untuk merawat serta melindungi kemurnian serta kesuburan lahan pertanian aneka ragam jenis tanaman pangan di semua desa, PPHN menetapkan alih fungsi lahan tanaman pangan di semua desa harus dihentikan, untuk dan demi alasan apa pun.
 
Rekomendasi atau ketetapan PPHN tentang pembangunan berkelanjutan di desa itu berpijak pada fakta bahwa perubahan iklim menghadirkan ancaman nyata berupa turunnya produktivitas lahan pertainan tanaman pangan. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pun sudah mengingatkan komunitas global akan potensi krisis pangan.  Hari-hari ini, masyarakat di beberapa negara sudahmenghadapi krisis pangan akibat gagal panen. Di dalam negeri, masyarakat pun sudah merasakan kecenderungan itu saat harga kacang kedelai melonjak akibat minimnya pasokan dari negara eksportir.
 
Memang, perubahan iklim yang cenderung destruktif terhadap sektor pertanian tanaman pangan mengharuskan dan mendorong semua negara untuk merumuskan strategi baru tentang ketahanan pangan.  Bahkan, seperti pernah diungkap Presiden Joko Widodo, sudah 22 negara yang menghentikan ekspor bahan pangan guna mengamankan kepentingan konsumsi masyarakat di dalam negerinya .
 
Dalam konteks ketahanan pangan Indonesia sekarang dan di masa depan, perhatian seluruh elemen masyarakat tentu saja harus fokus pada peran desa-desa di seluruh pelosok nusantara. Tidak hanya beras, sayuran dan buah, bahkan tanaman rempah-rempah untuk penyedap masakan pun semuanya berasal dari lahan pedesaan yang subur.  Maka, peran desa sebagai basis ketahanan pangan harus terus diperkuat.  Lebih dari itu, harus ada upaya untuk meningkatkan produktivitas desa.
 
Maka, membangun desa secara berkelanjutan menjadi konsekuensi logis untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan di desa.  Dengan pendekatan dan kebijakan seperti itu, target ketahanan pangan negara-bangsa bisa terwujud kendati perubahan iklim merusak pola tanam dan panen. Untuk mewujudkan target itu, peran manusia atau masyarakat desa yang kuat, tangguh dan cerdas tentu saja menjadi yang utama.
 
Mengingat peran masyarakat desa yang demikian strategis itu, PPHN memerintahkan penyelenggara pemerintahan, baik di pusat maupun daerah, segera dan terus bekerja keras menghapus kemiskinan di desa, mewujudkan lingkungan hidup yang sehat, memastikan tersedianya air bersih, menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau hingga menyediakan sarana pendidikan dan tenaga pengajar yang memadai.
 
Untuk mendukung kegiatan produktif, masyarakat desa tidak boleh lagi kesulitan mendapatkan energi. Bahkan desa harus dilengkapi infrastruktur yang memadai dan sesuai kebutuhan, seperti jalan, jembatan, hingga daya listrik. Semua ini sudah ditetapkan dan menjadi tujuan serta target TPB. Di era digitalisasi sekarang, semua desa pun hendaknya sudah terjangkau jaringan internet.  
 
Menurut data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, saat ini ada 83.381 desa yang tersebar di 34 provinsi. Berkat kebijakan Dana Desa, banyak desa sudah dan terus membangun. Namun, tidak sedikit pula desa yang tetap masih memerlukan perhatian.  Dalam kasus-kasus tertentu, persoalan yang mengemuka di desa bahkan tak jarang memerlukan intervensi, baik dari pemerintah povinsi/kabupaten maupun dari pusat. 
 
Contoh kasus paling relevan adalah kedatangan enam wakil warga desa Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, di Istana Merdeka pada pekan pertama Desember 2021. Membawa oleh-oleh satu truk buah jeruk, mereka datang menemui Presiden Joko Widodo untuk sekadar menyampaikan aspirasi warga yang memohon perbaikan jalan di desa mereka. 
 
Selain  masih bermasalah dengan minimnya infrastruktur  jalan, jembatan, ketiadaan daya listrik hingga jaringan internet, sejumlah kajian oleh para akademisi maupun pakar juga melaporkan bahwa banyak desa belum dapat mewujudkan lingkungan hidup yang bersih dan sehat yang tentu saja berdampak buruk pada aspek kesehatan warga.
 
Aspek lain yang tentu saja tak boleh luput dari perhatian adalah kemiskinan. Menurut BPS, penduduk miskin desa masih di  kisaran 13,10 persen atau sekitar 15,37 juta orang pada Maret 2021.
 
Akhir-akhir ini, banyak warga aktif mempromosikan potensi desanya. Tentu saja semua pihak berharap aktivitas itu bisa dicontoh dan memotivasi desa-desa lainnya. Namun, pada saat bersamaan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), diharapkan mulai memberi perhatian lebih pada desa-desa yang masih bermasalah dengan minimnya infrastruktur  jalan, jembatan, ketiadaan daya listrik hingga jaringan internet, serta desa-desa yang belum dapat mewujudkan lingkungan hidup yang bersih dan sehat.
 
Kementerian Desa PDTT didorong untuk semakin agresif mempercepat realisasi target program yang telah disepakati dalam dokumen TPB bagi semua desa di tanah air. Perubahan iklim yang destruktif secara tidak langsung telah mengingatkan dan mendorong semua elemen bangsa untuk terus merawat dan memperkuat kontribusi dan peran desa sebagai basis ketahanan pangan.
 
Mewujudkan masyarakat desa yang kuat, tangguh dan cerdas akan meningkatkan produktivitas desa menyediakan aneka ragam bahan pangan. Pun, sangat ideal jika Kementerian Desa PDTT dapat menghadirkan daya tarik desa produktif. Sebab, daya tarik desa produktif diyakini dapat memanggil pulang angkatan kerja pedesaan ke kampung halaman mereka untuk membangun food estate.
 
Dalam konteks itu, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) juga diharapkan semakin pro aktif dalam menjaga dan melindungi lahan pertanian tanaman pangan di semua desa. Dalam tahun-tahun terakhir ini, berbagai kalangan sudah menyuarakan kecemasan pada kecenderungan meningkatnya alih fungsi lahan pertanian tanaman pangan.
 
Menurut Badan Pertanahan Nasional (BPN), kalau pada era 1990-an alih fungsi lahan pertanian masih sekitar 30 ribu hektar per tahun, kecenderungannya melonjak pada 2011 menjadi 110.000 hektar. Dan, pada 2019, alih fungsi lahan pertanian mencapai 150.000 hektar.(*)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

3 jam lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.


PNM Mekaar Mendukung Penuh Karir dan Bakat Pegawainya

3 jam lalu

PNM Mekaar Mendukung Penuh Karir dan Bakat Pegawainya

PNM Mekaar beri dukungan pengembangan karir dan bakat bagi semua insan PNM.


Bamsoet Dorong Pembentukan Kembali Dewan Pertimbangan Agung

6 jam lalu

Bamsoet Dorong Pembentukan Kembali Dewan Pertimbangan Agung

Di Indonesia jika presiden terpilih Prabowo Subianto setuju bisa diformalkan melalui Dewan Pertimbangan Agung (DPA) Presiden.


Rayakan HUT Ke-105 Damkar, Bupati Sukabumi:Tingkatkan Layanan

7 jam lalu

Rayakan HUT Ke-105 Damkar, Bupati Sukabumi:Tingkatkan Layanan

Sepanjang 2023 DPKP mengatasi 579 kebakaran dan 517 non-kebakaran 517.


Bupati Sukabumi Minta Semua Pihak Teruskan Pembentukan Karakter Siswa

7 jam lalu

Bupati Sukabumi Minta Semua Pihak Teruskan Pembentukan Karakter Siswa

Pembentukan karakter juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, termasuk orang tua.


Safitri Malik Soulisa Hadiri Undangan Taaruf dengan Ketua Umum DPP PKB

8 jam lalu

Safitri Malik Soulisa Hadiri Undangan Taaruf dengan Ketua Umum DPP PKB

Bakal calon Bupati Buru Selatan, Safitri Malik Soulisa, menghadiri Acara Taaruf dengan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusan Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) untuk Sulawesi, Maluku, dan Papua.


Satu Kenangan, Kopi Nusantara Bergaya Italian Roast

10 jam lalu

Satu Kenangan, Kopi Nusantara Bergaya Italian Roast

Satu Kenangan merupakan produk dari Kenangan Brands. Membuka kesempatan masyarakat menjadi mitra.


Bank Mandiri Imbau Nasabah Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian

12 jam lalu

Gedung Bank Mandiri di Jakarta
Bank Mandiri Imbau Nasabah Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian

Bank Mandiri mengimbau kepada para nasabah untuk mewaspadai kejahatan pembobolan rekening dengan modus penipuan berkedok undian berhadiah yang mengatasnamakan Bank Mandiri.


Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

13 jam lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.


PLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine

14 jam lalu

PLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine

PT PLN (Persero) menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) lewat program Electrifiying Marine kepada nelayan di Desa Suak Gual.