TEMPO.CO, Jakarta - Kopral Dua atau Kopda Muslimin disebut menjanjikan Rp 200 juta plus mobil Toyota Yaris kepada para pelaku penembakan istrinya, Rina Wulandari.
Agus Santoso, salah seorang pelaku penembakan istri TNI itu mengaku awalnya akan dibayar Rp 200 juta. Namun, Agus meminta nominal yang lebih tinggi. "Saya bilang kalau Rp 200 juta tidak cukup, bang," kata dia pada Rabu, 27 Juli 2022.
Kemudian Muslimin menawarkan solusi kepada Agus dan kawan-kawannya untuk merampok rumahnya sebagai tambahan bayaran. Mereka dipersilakan mengambil barang di rumahnya dengan pura-pura merampok.
Tawaran itu ditolak oleh Agus. Dia meminta tambahan bayaran berupa mobil. "Mending langsung saja, bang. Rp 200 juta dan Toyota Yaris, saya bilang begiu," kata Agus. "Dia setuju."
Setelah menjalankan aksinya pada Senin lalu, 18 Juli 2022, Muslimin memberikan uang Rp 120 juta kepada mereka. Uang diserahkan oleh Muslimin di depan toko modern tak jauh dari Rumah Sakit Hermina Banyumanik, tempat korban dirawat.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang Komisaris Besar Irwan Anwar mengatakan, uang yang dibayarkan kepada pelaku bukan milik Muslimin. Saat korban dirawat, Muslimin meminta uang Rp 120 juta kepada mertuanya dengan alasan untuk membayar biaya rumah sakit.
Uang tersebut ternyata digunakan Muslimin untuk membayar jasa orang yang mencelakai istrinya. "Ternyata Rp 120 juta itu untuk membayar para tersangka," sebut Irwan.
Kemudian, Muslimin kembali meminta uang Rp 90 juta. Dia berdalih masih ada kekurangan pembayaran biaya rumah sakit. "Uang Rp 90 juta itu digunakan untuk melarikan diri," ungkapnya.
Selain Agus, polisi juga telah menangkap tersangka lain yaitu Sugiono yang bertindak sebagai eksekutor penembakan, Ponco Aji, dan Supriyono. Kemudian Dwi Sulistyo, penyedia senjata juga telah ditahan.
Rina Wulandari ditembak orang tak dikenal pada Senin siang, 18 Juli 2022 saat korban baru pulang dari mengantar anaknya dari sekolah.
Berdasarkan rekaman kamera pengintai di sekitar lokasi, sebelum kejadian para pelaku telah menunggu korban di simpang jalan tak jauh dari rumahnya. Saat korban keluar rumah mereka membuntuti kemudian mengeluarkan tembakan.
Rina Wulandari diketahui mengalami luka di bagian perut akibat tembakan tersebut. Dia dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat, 22 Juli 2022, pukul 20.00. Kondisi Rina dikabarkan menurun dan membutuhkan perawatan dengan fasilitas yang lebih lengkap.
KASAD Jenderal Dudung Abdurrachman menjenguk Rina Wulandari di Semarang. Dudung tiba di Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi pada Senin, 25 Juli 2022, sekitar pukul 11.25 WIB.
Rina, kata Dudung, belum bisa diajak komunikasi karena masih terpasang ventilator di tubuhnya. Setelah mengalami luka tembak pada Senin lalu, 18 Juli 2022, Rina telah menjalani operasi di Rumah Sakit Hermina Banyumanik. Pada Ahad malam, 24 Juli 2022, dia kembali menjalani operasi lanjutan di RSUP dr Kariadi.
Rina masih menjalani pemulihan setelah operasi kedua. "Korban sekarang di ruang ICU," kata Erik Prabowo, dokter yang menangani Rina. Erik tak menjelaskan lebih detil luka tembak yang dialami Rina. Menurutnya, hal itu informasi pribadi pasien.
Lima orang telah ditangkap hasil pengusutan kasus penembakan istri TNI ini. Mereka adalah empat orang yang melakukan penembakan dan seorang penyedia senjata. Sepekan setelah kasus penembakan itu suami Rina yakni Kopda Muslimin, masih menghilang. Tim penyidik gabungan telah menetapkannya sebagai terduga otak aksi penembakan tersebut. "Sampai sekarang masih dalam pengejaran," sebut Dudung.
JAMAL A. NASHR