Eks Direktur Eksekutif Bung Hatta Award itu pun tak terima dengan keputusan rapat internal pada 1 Januari 2022 yang mendesak dia menghentikan Dapur Umum beserta semua kanal donasinya karena harus ada evaluasi dan laporan pertanggung jawaban keuangan.
"Saya walk out di tengah rapat yang berjalan tidak sehat dan mirip persekusi," kata dia.
Menurutnya, tidak ada urgensi menghentikan Dapur Umum yang berjalan lancar sesuai kebutuhan buruh gendong. Dia justru menuding eks-relawan Dapur Umum tidak aktif membantunya. Gerakan relawan itu dia tuduh bagian dari pembunuhan karakter pribadi dan mengancam keberlangsungan kegiatan Dapur Umum.
Tapi, karena desakan para relawan itu, Berkah akhirnya menutup semua kanal donasi pada 4 Januari 2022. Berkah kemudian membuat surat pada 8 Januari 2022 yang berisi penolakan keputusan rapat yang memintanya menghentikan kegiatan Dapur Umum. Ia tetap melanjutkan kegiatan Dapur Umum hingga Maret 2022.
Menurut dia, sejumlah relawan Dapur Umum yang masih bergabung langsung melanjutkan kegiatan sosial serupa dengan nama Dapur Keliling-Emergency Foodtruck pada 1 April 2022.
Selain tetap memberi makan gratis untuk buruh gendong di 4 pasar Jogja, Dapur Keliling juga membantu dapur umum di lokasi-lokasi pengungsian bencana alam. Selama lebih dari 3 bulan beroperasi (April-Juli 2022), Dapur Keliling telah menyalurkan 4.141 porsi makanan gratis, termasuk untuk korban banjir rob di Semarang dan
Pati, Jawa Tengah.
Ihwal status mobil, menurut Berkah, Kitabisa melakukan optimasi donasi untuk Dapur Umum di internal channel mereka pada Oktober-September 2021. Kitabisa pada 22 September 2021 mendapatkan Rp 100 juta. Tim Kitabisa mempersilakan Dapur Umum mengalokasikan dana tersebut untuk pembelian mobil operasional untuk distribusi makanan.
Dia mengatakan, dapur Umum lalu membeli satu unit mobil bekas merk Daihatsu Xenia Tahun 2011 seharga Rp 87 juta. Pajak mobil tersebut akan habis pada September 2022 sehingga perlu ada orang yang bertanggung jawab atas penggunaan mobil operasional itu. Berkah kemudian melakukan proses balik nama BPKB mobil atas nama dirinya.
Selain alasan pembayaran pajak, Berkah juga menuduh sejumlah eks relawan Dapur Umum pernah menggunakan mobil tersrbut selama 65 hari dan tidak mengembalikannya. Dia menyebut, eks relawan itu menyimpan STNK mobil tersebut.
Baca juga: KPK: Korupsi Pembangunan Stadion Mandala Krida Rugikan Negara Rp 31 Miliar
SHINTA MAHARANI