INFO NASIONAL – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selalu berupaya menghadirkan kesetaraan kepada seluruh warga, termasuk untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Kabupaten Kepulauan Seribu. Sebelas pulau berpenghuni di kepulauan ini, dipastikan menikmati listrik selama 24 jam penuh.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI, Andri Yansyah, menjelaskan bahwa aliran listrik untuk sepuluh pulau menggunakan kabel laut. Sementara satu pulau, yakni Pulau Sebira, memperoleh pasokan energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Adapun sepuluh pulau yang dipasok listrik melalui kabel laut yakni Pulau Untung Jawa, Lancang Besar, Pari, Payung Besar, Tidung Besar, Panggang, Pramuka, Kelapa, Kelapa Dua, serta Harapan.
“Selain itu, di Kepulauan Seribu terdapat pulau resort yang sudah dialiri listrik melalui kabel laut, yaitu Pulau Tengah dan Kaliage. Sedangkan sumber listrik pulau resort lain pada umumnya berasal dari PLTD atau genset, seperti Pulau Bidadari, Onrust, Pantara, Pelangi, Ayer, Sepa. Namun, Pulau Macan sumber listriknya melalui PLTS,” tutur Andri Yansyah.
Ia melanjutkan, untuk sepuluh pulau yang berpenghuni telah dialiri listrik melalui kabel laut selama 24 jam penuh. Sedangkan di Pulau Sebira, selama 12 jam memakai listrik dari PLTS (pukul 07.00-19.00) dan 12 jam bersumber dari PLTD/genset (pukul 19.00-07.00).
Guna memastikan aliran listrik, melalui kabel laut maupun operasional PLTS dan PLTD aman selama 24 jam tanpa gangguan, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta menyiapkan tim teknisi berpengalaman untuk memelihara seluruh jaringan kabel laut, PLTD/genset, maupun PLTS secara berkelanjutan. Disnakertransgi DKI juga menjalin kerja sama dengan PT PLN UID Jakarta Raya, untuk menjaga ketersediaan dan keandalan daya listrik di Kepulauan Seribu.
Sementara itu, PLTS di Pulau Sebira telah beroperasi nyaris dua tahun. PLTS tersebut dibangun oleh PT PLN UID Jakarta Raya bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta yang diresmikan pada November 2020.
Dikutip dari pulauseribu.jakarta.go.id, daya yang dihasilkan PLTS di Pulau Sebira sebesar 400 kWp (kiloWatt peak) atau mampu menghasilkan energi sebesar 1.200 kWh per hari, sehingga cukup untuk sekitar 600 warga yang menghuni pulau tersebut.
Menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, keberadaan PLTS di Pulau Sebira membuktikan bahwa seluruh warga Jakarta memiliki akses yang sama atas fasilitas yang disediakan pemerintah. Mereka pun mendapat kemudahan untuk meningkatkan perekonomian.
“Kita berharap, adanya pasokan listrik yang stabil melalui PLTS bisa menjadi hulu peningkatan produktivitas masyarakat di Kepulauan Seribu. Warga ingin cold storage, sehingga hasil tangkapan bisa disimpan, dan ini hanya bisa diakses kalau ada listrik. Sehingga listrik ini akan meningkatkan taraf hidup, ekonomi, dan kesejahteraan warga,” kata Anies.
Proyek PLTS di Pulau Sebira juga semakin memantapkan langkah Pemprov DKI untuk memasifkan energi dalam sarana dan prasarana publik. Pada 2022 ini, misalnya, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi akan membangun PLTS Rooftop di Gedung SMK Negeri 61 dan SMAN 69, dengan kapasitas masing-masing sebesar 20 kWp. (*)