Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Juli 1927, Tonggak Sejarah Partai Politik di Indonesia

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Golongan Karya (Golkar) berkampanye dengan becak di Jakarta, 1971. [TEMPO/Ed Zoelverdi
Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Golongan Karya (Golkar) berkampanye dengan becak di Jakarta, 1971. [TEMPO/Ed Zoelverdi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Hari ini, 4 Juli 1927, merupakan salah satu hari yang bersejarah bagi dunia partai politik  Indonesia. Hal ini karena pada 4 Juli 1927 menjadi tanggal berdirinya Perserikatan Nasional Indonesia atau populer dengan sebutan PNI.

Banyak kalangan yang mengatakan bahwa PNI menjadi partai politik tertua yang ada di Indonesia.

Sejarah Berdirinya PNI

PNI didirikan oleh beberapa tokoh pergerakan, seperti Tjipto Mangunkusumo, Sartono, Iskaq Tjokrohadisuryo, dan Sunaryo. Selain itu, para pelajar yang tergabung dalam Algemeene Studie Club (ASC) yang diketuai oleh Soekarno juga bergabung bersama untuk mendirikan PNI.

Pemeilihan tanggal 4 Juli sebagai tanggal berdirinya PNI bukanlah tanpa alasan. Dalam buku Mengabdi Republik karangan Adam Malik, disebutkan bahwa pemilihan tanggal 4 Juli sebagai tanggal berdirinya PNI terinspirasi dengan hari kemerdekaan Amerika Serikat pada 4 Juli 1776.

Pada 1928, Perserikatan Nasional Indonesia berubah nama menjadi Partai Nasional Indonesia. PNI yang bersifat non-kooperatif terhadap Belanda membuatnya dicap sebagai organisasi yang radikal. PNI dianggap membahayakan Belanda dan pada 24 Desember 1929 Pemerintah Kolonial mengeluarkan penangkapan terhadap tokoh-tokoh PNI. Akhirnya, pada 29 Desember 1929, tokoh-tokoh PNI ditangkap. Beberapa tokoh yang ditangkap, antara lain Soekarno, Maskun Sumadiredja, Gatot Mangkupraja, dan Soepriadinata.

Setelah ditangkap,para tokoh PNI baru menjalani proses pengadilan pada 18 Agustus 1930. Setelah melalui proses pengadilan, mereka dijebloskan ke dalam Penjara Sukamiskin, Bandung. Dalam masa pengadilan ini, Bung Karno menuliskan sebuah pledoi yang monumental dan menjadi salah satu catatan sejarah yang pentig bagi pergerakan bangsa Indonesia, yaitu Indonesia Menggugat.

Setelah para tokoh-tokoh PNI dijebloskan ke penjara, terjadi pergantian pimpinan PNI. Pimpinan PNI yang semula dijabat oleh Bung Karno diganti oleh Mr. Sartono. Sartono selanjutnya membubarkan PNI dan membentuk Partindo pada 25 April 1931.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walau memiliki tujuan yang sama dengan PNI, pembentukan Partindo dengan membubarkan PNI banyak ditentang oleh tokoh-tokoh PNI, seperti Moh. Hatta. Bung Hatta tidak setuju dengan pembubaran PNI dan akhirnya ia membentuk PNI-Baru.

Pada 1933, Soekarno kembali ditangkap oleh Belanda dan ia dibuang ke Ende, Flores sampai 1942. Selanjutnya, pada 1934, giliran Hatta dan Sjahrir yang ditangkap dan keduanya dibuang ke Bandaneira sampai tahun 1942. Setelah proklamsi kemerdekaan, PNI menjadi salah satu partai besar di Indonesia dan berhasil memenangi Pemilihan Umum 1955.

Kiprah PNI sebagai partai harus berakhir setelah rezim Orde Baru mengeluarkan aturan mengenai peleburan partai politik di Indonesia. PNI bergabung bersama empat parati lain dan menjadi Partai Demokrasi Indonesia alias PDI.

EIBEN HEIZIER

Baca juga: 35 Partai Sudah Miliki Akun Sipol KPU Per 1 Juli, Ada Partai Mahasiswa

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koalisi Sipil Desak DPR Panggil Presiden dan BIN soal Data Intelijen Parpol

1 hari lalu

ilustrasi Gedung DPR/Tempo/Rahma Dwi Safitri
Koalisi Sipil Desak DPR Panggil Presiden dan BIN soal Data Intelijen Parpol

Koalisi Masyarakat Sipil mengirim surat kepada DPR guna mendesak DPR meminta keterangan Presiden soal data intelijen parpol


Soal Kabar Kaesang Bakal Jadi Ketum, Politikus PSI Bilang Mohon Doanya

1 hari lalu

Kaesang Pangarep saat mresmikan gerainya  di Jalan Abdul Wahab, RT. 3 RW. 3 Kelurahan Sawangan, Kecamatan Sawangan, Depok, Selasa, 25 Juli 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Soal Kabar Kaesang Bakal Jadi Ketum, Politikus PSI Bilang Mohon Doanya

Soal terbatasnya keterbukaan PSI soal kabar masuknya Kaesang di PSI, Isyana menolak anggapan partainya bermain gimmick untuk menarik atensi publik.


Kaesang Masuk PSI, Pengamat Bicara Potensi Tergerusnya Dukungan PDIP di Solo Raya

1 hari lalu

Putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep (tengah) saat menyaksikan JF3 Fashion Festival di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta, Jumat 21 Juli 2023. Kegiatan peragaan busana yang diadakan di area parkir tersebut untuk mempromosikan industri mode karya desainer Indonesia dan berlangsung 21-26 Juli 2023. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Kaesang Masuk PSI, Pengamat Bicara Potensi Tergerusnya Dukungan PDIP di Solo Raya

Anam menilai masuknya Kaesang ke PSI berpotensi meningkatkan peluang penetrasi kekuatan PSI di basis pemilih Jawa.


Sri Mulyani Proyeksikan Permintaan Dalam Negeri Terus Menguat Menjelang Pemilu 2024

3 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers Devisa Hasil Ekspor di Kemenko Perekonomian, Jumat, 28 Juli 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Sri Mulyani Proyeksikan Permintaan Dalam Negeri Terus Menguat Menjelang Pemilu 2024

Menkeu Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan permintaan dalam negeri terus menguat menjelang Pemilu 2024.


Jokowi Pamer Pegang Data Intelijen Arah Parpol, Begini Bunyi Pasal 1 dan 2 UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat pembukaan Rapat Kerja Nsional (Rakernas) Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu 16 September 2023. Rakernas Seknas Jokowi yang diikuti sebanyak 25 perwakilan DPW se-Indonesia tersebut sebagai bagian konsolidasi organisasi dalam persiapan menjelang Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Jokowi Pamer Pegang Data Intelijen Arah Parpol, Begini Bunyi Pasal 1 dan 2 UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara

Pernyataan Jokowi pamer kantongi data parpol mengundang berbagai tanggapan. Perhatikan UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara.


Soal Data Intelijen Parpol, Jokowi Sebut Sesuai Undang-Undang

4 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan usai meninjau produksi kendaraan tempur di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, 19 September 2023. Presiden Jokowi memuji pesatnya produksi dan pengembangan kendaraan tempur buatan PT Pindad. Pendapatan PT Pindad dari produksi kendaraan tempur dan amunisi tahun ini naik menjadi Rp 27 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 25 triliun. Pemerintah yakin PT Pindad akan masuk 50 besar dunia di bidang industri pertahanan. TEMPO/Prima Mulia
Soal Data Intelijen Parpol, Jokowi Sebut Sesuai Undang-Undang

Presiden Jokowi menyebut dirinya rutin mendapat laporan dari berbagai lembaga intelijen. Laporan itu tak sebatas soal politik, tapi juga lainnya.


Respons PDIP, Gerindra, NasDem, Golkar Soal Jokowi Akui Kantongi Data Arah Parpol di Pemilu 2024 dari Intelijen

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat pembukaan Rapat Kerja Nsional (Rakernas) Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu 16 September 2023. Rakernas Seknas Jokowi yang diikuti sebanyak 25 perwakilan DPW se-Indonesia tersebut sebagai bagian konsolidasi organisasi dalam persiapan menjelang Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Respons PDIP, Gerindra, NasDem, Golkar Soal Jokowi Akui Kantongi Data Arah Parpol di Pemilu 2024 dari Intelijen

Sejumlah partai politik menanggapi pernyataan Jokowi ihwal data intelijen berisi arah atau tujuan parpol. Apa respons PDIP, NasDem, Gerindra, Golkar?


Jokowi Sebut Punya Data Intelijen Soal Parpol, Peneliti: Ingin Lihat Stabilitas di Proses Pemilu

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat pembukaan Rapat Kerja Nsional (Rakernas) Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu 16 September 2023. Rakernas Seknas Jokowi yang diikuti sebanyak 25 perwakilan DPW se-Indonesia tersebut sebagai bagian konsolidasi organisasi dalam persiapan menjelang Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Jokowi Sebut Punya Data Intelijen Soal Parpol, Peneliti: Ingin Lihat Stabilitas di Proses Pemilu

Peniliti BRIN Wasisto Raharjo Jati menilai Jokowi ingin melihat stabilitas keamanan dan kelancaran dalam proses pemilu.


Jokowi Bilang Pegang Data Intelijen soal Parpol, Pengamat: Masih dalam Koridor UU Sepanjang Tak Dibuka

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo didampingi Mensesneg Pratikno (kedua kanan), Kepala BIN Budi Gunawan (kiri), dan Gubernur Bali I Wayan Koster (kanan) berjalan usai memberi keterangan pers di VVIP I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis 17 November 2022. Presiden Joko Widodo akan bertolak menuju Bangkok, Thailand untuk menghadiri KTT APEC ke-29. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Jokowi Bilang Pegang Data Intelijen soal Parpol, Pengamat: Masih dalam Koridor UU Sepanjang Tak Dibuka

Pengamat intelijen menilai pernyataan Presiden Jokowi tersebut masih dalam koridor UU Intelijen sepanjang datanya tak dibuka ke publik.


Pro-Kontra Jokowi Pamer Pegang Data Arah Parpol dari Intelijen, Begini Respons YLBHI, Mahfud MD, NasDem, PDIP

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat pembukaan Rapat Kerja Nsional (Rakernas) Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu 16 September 2023. Rakernas Seknas Jokowi yang diikuti sebanyak 25 perwakilan DPW se-Indonesia tersebut sebagai bagian konsolidasi organisasi dalam persiapan menjelang Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Pro-Kontra Jokowi Pamer Pegang Data Arah Parpol dari Intelijen, Begini Respons YLBHI, Mahfud MD, NasDem, PDIP

Pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut pihaknya mengantongi data lengkap soal arah parpol menuai pro-kontra berbagai kalangan. Apa kata mereka?