INFO BISNIS - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melakukan pelepasan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), terutama untuk program Government to Government (G to G). kali ini sebanyak 287 CPMI dilepas ke Jepang pada Rabu, 22 Juni 2022.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, menyampaikan bahwa pemerintah sangat menghormati Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan BP2MI diserahkan amanat untuk memberi perlindungan.
"Pak Presiden Jokowi memberikan amanat kepada saya dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pak Erick Thohir untuk melayani Pekerja Migran Indonesia sepenuh hati. PMI kita jadikan warga negara VVIP (very very important person). Kalian adalah orang penting di negara ini. Karena itulah, BP2MI dan BUMN berkolaborasi untuk menghadirkan berbagai fasilitas khusus seperti PMI Lounge dan jalur cepat keimigrasian,” ujar Benny yang juga menyampaikan rasa bangga pada para CPMI karena mengharumkan nama Indonesia di luar negeri.
Benny mengingatkan kembali agar para CPMI menjadi corong untuk mengedukasi keluarga dan masyarakat sehingga dapat menghindari penempatan yang tidak sesuai prosedur. "Kalian adalah contoh wajah PMI yang sebenarnya, bukan seperti yang kerap kita lihat di media massa. Permasalahan dan kisah sedih dapat terjadi akibat penempatan PMI secara nonprosedural. Jadilah PMI yang berprestasi dan sandang gelar sebagai pahlawan devisa dengan rasa bangga,” tuturnya.
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan pentingnya sinergi antara BP2MI dan BUMN dibangun. Harapan tersebut telah mulai dilakukan dalam kerja-kerja strategi. Kerja terintegrasi dan tuntas.
"Kolaborasi BP2MI dan BUMN telah berbuah hasil positif. Contohnya, kita lahirkan fasilitas Kredit Tanpa Agunan (KTA) melalui Bank Negara Indonesia (BNI). Ini bentuk pelindungan PMI dari para rentenir yang merugikan para PMI dan keluarga,” jelas Erick.
Menteri yang energik dan murah senyum itu berharap para PMI program G to G ke Jepang dapat belajar dan mengadopsi berbagai kebiasaan baik dari Negeri Sakura tersebut.
"Orang Jepang terkenal akan kedisiplinan dan kerja kerasnya. Saya harap, rekan-rekan PMI dapat kembali ke Indonesia dengan membawa nilai-nilai baik dan pengalaman yang luar biasa," ujar Erick, Menteri yang juga purna PMI ini.
Sementara itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI, Afriansyah Noor, berpesan kepada para PMI untuk menyesuaikan diri dengan kondisi di Jepang. "BP2MI telah bekerja keras untuk kalian Pekerja Migran Indonesia. Ini kegiatan yang luar biasa. Saya harap berbagai pelatihan yang telah diberikan kepada rekan-rekan PMI dapat diaplikasikan selama bekerja. Ayo, bangun semangat kerja yang positif. Kalian kebanggaan Indonesia, tunjukkan yang terbaik," tutur Afriansyah.
Senada dengan pesan dari Afriansyah, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, juga mengingatkan para PMI untuk terus belajar bahasa Jepang.
"Saya apresiasi dengan proses pelepasan CPMI ini. Walau belajar bahasa Jepang itu tidak mudah, tapi berbahasa Jepang tentunya dapat mempermudah pekerjaan dan kehidupan rekan-rekan PMI nantinya di Jepang. Saya harap, rekan-rekan PMI dapat menikmati kehidupan di Jepang,” ucap Kanasugi.
Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Panama merangkap Honduras, Kosta Rika, dan Nikaragua, Sukmo Harsono, menuturkan bahwa PMI harus menyiapkan mental dan pandai beradaptasi saat berada di Negara penempatan. Karena situasi di tempat yang baru tentu berbeda.
"Kalian rekan-rekan PMI akan menemui keluarga, tempat kerja, lingkungan, hingga kehidupan yang baru di Jepang. Saya yakin, BP2MI telah menyiapkan Anda semua untuk hal itu. Tunjukkan kompetensi, dedikasi, dan potensi yang dimiliki rekan-rekan PMI semua dengan memberikan pelayanan terbaik bagi pasien dan lansia di Jepang," kata Sukmo. (*)