INFO NASIONAL - Presiden Joko Widodo didampingi Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, juga Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jarot Widyoko melakukan kunjungan kerja ke pembangunan Proyek Bendungan Sepaku Semoi yang sedang dikerjakan PT Brantas Abipraya (Persero) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Proyek bendungan ini merupakan proyek infrastruktur penunjang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru. Lokasi bendungan di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, ini memiliki luas kurang lebih 378 hektare.
Baca Juga:
Saat melakukan peninjauan, Jokowi juga mengatakan bahwa keberadaan bendungan ini menunjukkan pembangunan dasar di infrastruktur sudah mulai. Juli nanti, pembangunan jalan utama dari jalan tol Balikpapan juga dimulai di IKN.
Jokowi meminta pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dapat diselesaikan lebih cepat dari rencana. Semula bendungan ini akan rampung pada Desember 2023, namun sesuai instruksi, Brantas Abipraya akan bekerja lebih cepat agar bendungan ini rampung pada awal 2023.
Direktur Utama Brantas Abipraya, Sugeng Rochadi, mengatakan bahwa pembangunan bendungan ini menjadibukti komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan air dan pangan nasional. “Saat ini progres sekitar 56 persen. Bendungan Sepaku Semoi memiliki daya tampung 11 juta meter kubik dengan debit air 2.500 liter per detik,” ujarnya.
Bendungan Sepaku Semoi yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) ini akan menambah pasokan air baku untuk wilayah Balikpapan dan Penajam Paser Utara. Mulai konstruksi pada Juli 2020 lalu, bendungan ini memiliki luas genangan kurang lebih 280 hektare, sehingga nantinya saat musim kemarau bendungan ini dapat menyuplai air. Jadi masyarakat tak perlu lagi khawatirakan tertimpa kekeringan di area persawahannya, pasalnya hal ini pun dapat meningkatkan produktifitas pertanian.
Bendungan Sepaku Semoi memiliki tinggi bendungan 25 meter dan panjang 450 meter. Adapun tipe bendungan ini adalah urugan tanah homogen. Bendungan yang sedang dibangun oleh BUMN champion of water resource infrastructure ini juga dapat mengendalikan banjir dengan mereduksinya sebesar 55 persen di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Tengin. Bendungan inipun nantinya berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata di Kalimantan Timur.
Selain sedang merampungkan Bendungan Sepaku Semoi, Brantas Abipraya juga sedang mengerjakan beberapa proyek bendungan dan irigasi yang menjadi PSN. Antara lain bendungan tertinggi di Indonesia yaitu Bendungan Bener di Purworejo-Jawa Tengah, Bendungan Semantok di Nganjuk, Jawa Timur yang bakal menjadi bendungan terpanjang se-Asia Tenggara, serta Bendungan Ciawi di Jawa Barat yang merupakan bendungan kering pertama di Indonesia.
Selain memberi nilai tambah untuk daerah sekitar bendungan yang dibangun Brantas Abipraya, karya infrastruktur sumber daya air yang sedang dikerjakan dan telah dirampungkan ini adalah jawaban dari tantangan climate change atau perubahan iklim. Seperti diketahui hal ini membuat terjadinya kekurangan air pada musim kemarau yang berkepanjangan dan curah hujan tinggi yang dapat mendatangkan bencana banjir.
“Pembangunan bendungan dan infrastruktur air menjadi sangat penting saat ini, sehingga pekerjaan ini merupakan bukti Brantas Abipraya selalu hadir untuk Indonesia dalam mempersiapkan prasarana guna mendukung Pemerintah dalam mengatasi tantangan perubahan iklim global. Melalui bendungan kita dapat berkontribusi dalam meningkatkan produktifitas pertanian, memudahkan masyarakat sekitar dalam memperoleh air bersih, serta meningkatkan perekonomian masyarakat,” tutur Sugeng. (*)