TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyindir pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di sela-sela acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP yang digelar di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Selasa, 21 Juni 2022. Djarot berbicara soal angka kemiskinan di Jakarta per September 2021 yang mencapai 4,67 persen atau mendekati situasi 15 tahun lalu.
Djarot menyatakan kenaikan angka kemiskinan di DKI Jakarta tak akan terjadi jika saja dirinya bersama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memenangkan Pilkada 2017.
"Kalau dulu saya bersama Pak Ahok diberikan satu kesempatan lagi (memimpin Jakarta), saya pastikan tidak akan begitu (angkanya)," ujar Djarot di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Selasa, 21 Juni 2022.
Djarot mengaku prihatin, angka kemiskinan naik, padahal APBD DKI Jakarta sangat besar. Menurut Djarot, APBD yang besar itu semestinya diperuntukkan untuk memberi subsidi bagi rakyat miskin.
"Ada program OKE OCE itu seperti apa, ini yang membikin kita miris jika kita mempertanyakan duit sebegitu besarnya untuk apa ya. Formula E kita dukung, tapi berapa yang diperuntukkan? Kalau seumpama diperuntukkan untuk membangun rusun buat rakyat itu jauh lebih efektif mengurangi kemiskinan. Rumah dibangun dengan DP 0 rupiah juga enggak jelas berapa, padahal APBD-nya besar banget," ujar Djarot.
Djarot Saiful Hidayat pun menyindir Anies yang sibuk retorika dengan sejumlah diksi-diksi baru yang digunakan belakangan.
"Hari Ultah Jakarta jadi hajatan, gotong-royong diganti kolaborasi, hal-hal semacam ini cuma diksi-diksi saja tidak membumi, padahal yang penting filosofi apa yang dia kerjakan," tuturnya.
Dikutip dari laman resmi jakarta.bps.go.id, angka kemiskinan di DKI Jakarta terus meningkat pada 2019-2021. Pada 2019 persentase penduduk miskin berada pada angka 3,47. Lalu, pada 2020 persentase penduduk miskin di DKI Jakarta ialah 4,53. Sementara, pada 2021 persentasenya menyentuh angka 4,72
Menurut Wakil Gubernur DKI Riza Patria, peningkatan angka kemiskinan di Jakarta terjadi faktor pandemi Covid-19. Hal yang sama, kata Riza, tidak hanya terjadi di Jakarta tapi juga daerah lain bahkan di luar negeri.
"Kalau peningkatan (kemiskinan) di semua wilayah di seluruh Indonesia meningkat karena adanya pandemi. Di semua negara di dunia, terjadi peningkatan karena pandemi," kata Riza kepada wartawan, kemarin.
Riza mengeklaim secara perlahan pertumbuhan ekonomi mulai membaik seiring dengan perbaikan kondisi pandemi Covid-19.
Masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan habis pada akhir tahun ini. Dia digadang-gadang akan maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Nama Anies sudah disebut sebagai satu dari tiga bakal calon presiden yang akan diusung oleh Partai NasDem.
Baca: Majelis Syura Sebut Banyak Kader PKS Ingin Anies Baswedan Jadi Capres 2024