INFO NASIONAL – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani menerima kunjungan Sime Darby Plantation Berhad Malaysia di Kantor BP2MI, Jalan MT. Harjono, Jakarta, Kamis, 16 Juni 2022.
Benny menjelaskan pertemuan tersebut membahas kerja sama penempatan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ke Malaysia. Benny meminta agar hubungan kerja sama tersebut mengusung kesetaraan dan saling menghormati. “Dalam rangka kerja sama ini, kita harus memposisikan diri setara, artinya tidak ada yang menempatkan diri di atas, dan tidak ada yang ditempatkan di bawah,” ujarnya.
Benny juga mengingatkan bahwa setiap pekerja yang akan berangkat ke luar negeri harus memiliki kelengkapan dokumen yang diperlukan. Dalam regulasi, yang memastikan dokumen-dokumen tersebut adalah BP2MI. Para CPMI juga harus mengikuti sejumlah tahapan agar layak diberangkatkan, salah satunya adalah Orientasi Pra Penempatan (OPP) yang berlangsung selama delapan jam.
Terkait tertundanya 147 CPMI dari Mataram yang akan diberangkatkan ke Malaysia, Benny Rhamdani menjelaskan bahwa yang dilakukan oleh BP2MI adalah pelaksanaan kewenangan terhadap UU 18 tahun 2017 yang harus dihormati oleh pihak Malaysia. "Semua harus berproses secara benar, tahapan wajib diikuti dan semua dokumen harus dilengkapi. Tidak boleh ada pihak yang bisa mebangkangi UU negara Republik Indonesia".
Sementara itu, Kepala Tenaga Kerja Sime Darby Plantation Berhad, Badrul Hisyam Ismail menyatakan sangat memahami dan menghormati sikap yang telah diambil oleh BP2MI dan juga undang-undang di Indonesia.
“Kami memahami dan menghormati atas proses yang dilakukan oleh BP2MI, sehingga tertundanya 147 CPMI asal NTB adalah konsekuensi atas hal tersebut. Kami akan menjadikan ini sebagai pelajaran penting agar kami bisa lebih tertib untuk melakukan penempatan PMI berikutnya. Memang pengalaman-pengalaman kami sebelumnya, belum pernah terjadi proses penempatan hanya dalam waktu 4 hari PMI langsung diterbangkan ke Malaysia. Bahkan setelah OPP pun masih ada jeda waktu 1 minggu sebelum ditermbangkan ke Malaysia,” kata Badrul.
“Kami lebih kepada mengambil pelajaran atas apa yang terjadi, untuk meningkatkan komunikasi dalan hal ketenagakerjaan ini.”
Sime Darby juga akan terus berkoordinasi dengan BP2MI terkait penempatan para CPMI ke Malaysia. Sime Darby turut meminta agar pelepasan pertama para CPMI ke Malaysia dilaksanakan oleh BP2MI. (*)