TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB -OPM) mengklaim menembak sebuah pesawat sipil dan satu helikopter milik TNI di Kabupaten Nduga hari ini. Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom mengatakan, penembakan itu karena pesawat itu mengabaikan peringatan pihaknya agar tidak mengangkut diduga anggota TNI dan Polri.
“Dengan semua perlengkapan mereka melalui pesawat sipil dan tidak pernah gunakan pesawat milik TNI-Polri yaitu helikopter,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 7 Juni 2022.
Sebby mengatakan pihaknya juga memasuki ibu kota Kabupaten Nduga, Keneyam, dan mengibarkan bendera bintang kejora di lapangan terbang Keneyam. Langkah tersebut juga sebagai sikap penolakan OPM atas pemekaran provinsi, kabupaten, distrik, desa, di Papua.
Selain itu, OPM juga tidak menginginkan adanya pembangunan dari pemerintah di atas tanah leluhur mereka. “Jika tidak di indahkan penolakan maka kami akan bakar dan pesawat apa pun masuk juga kami akan tembak,” ujarnya.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Polisi Ahmad Musthofa Kamal membenarkan kejadian tersebut. Secara singkat dia hanya mengiyakan, namun belum menjelaskan perkembangan saat ini di lokasi.
“Iya (benar),” katanya lewat pesan singkat, Selasa, 7 Juni 2022.
Tempo juga telah mencoba menghubungi Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigadir Jenderal TNI Pranata Santosa. Namun hingga berita ini diberitakan, Pranata belum menanggapi atas kabar tersebut.
Baca juga: TPNPB-OPM Akui Serang Pos Marinir di Nduga yang Akibatkan Prajurit TNI Tewas
FAIZ ZAKI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.