TEMPO.CO, Surabaya - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) akan mengikuti latihan bersama multilateral Rim of The Pasific (RIMPAC) 2022 di Oahu, Hawai 29 Juni – 4 Agustus 2022. Pasukan yang akan mengikuti latihan perang laut terbesar didunia itu dilepas oleh Panglima Komando Armada II Laksamana Muda Iwan Isnurwanto di Markas Komando Armada II, Dermaga Ujung, Surabaya, Senin pagi, 6 Juni 2022.
Iwan melepas pasukan yang menggunakan KRI I Gusti Ngurah Rai-332. Menurut dia satuan tugas yang dikirim ke Hawai terdiri atas 129 personel anak buah kapal, satu peleton Marinir, serta tiga staf pengendali latihan.
Mereka akan bergabung dengan 25 negara Indo Pasifik lainnya, yakni Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Inggris, Jerman, Belanda, Denmark, Kanada, Prancis, India, Chile, Ekuador, Kolombia, Meksiko, Peru, Tonga, Israel, Jepang, Korea Selatan, Brunei, Singapura, Malaysia, Filipina, Sri Lanka dan Thailand.
Iwan berujar TNI AL berpartisipasi aktif dalam RIMPAC sejak 2006 dengan mengirim personel dan alat utama sistem peresenjataan (alutsista). Tahun ini, kata Iwan, merupakan ketujuh kalinya Indonesia terlibat dalam latihan bersama yang diprakarsai Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) tersebut.
“Kami bangga karena bisa terlibat dalam latihan bersama yang tahun ini total diikuti 25.000 personel, 38 kapal perang, 4 kapal selam, lebih dari 170 pesawat udara, dan pasukan pendarat (Marinir) dari 9 negara,” tutur Iwan.
Perwira tinggi bintang dua itu menerangkan RIMPAC merupakan salah satu program TNI AL dengan US Navy dalam meningkatkan profesionalisme, mempererat hubungan, dan secara eksternal bertujuan meningkatkan peran diplomasi TNI AL.
“US Navy dan TNI AL menggunakan RIMPAC ini untuk sekaligus menguji doktrin, taktik dan prosedur peperangan laut yang terbaru, kekinian, khususnya dalam operasi laut gabungan dan operasi amfibi,” kata Iwan.
RIMPAC 2022, menurut Iwan, juga untuk menguji ketangguhan alusista dalam operasi-operasi laut. Sebab sea phase dilaksanakan tiga minggu nonstop tanpa sandar di pangkalan. Namun tak semua kegiatan hanya soal pertempuran samudera. Di sela-sela itu diadakan lomba menembak, lari maraton 5 km, bola voli, serta penampilan kesenian.
Dalam perjalanan menuju Hawai, para prajurit TNI AL yang menggunakan KRI I Gusti Ngurah Rai diperkirakan menempuh waktu 20 hari. Rute yeng dilewati ialah Surabaya – Bitung – Guam dan Hawai. Secara keseluruhan operasi jarak jauh (long range operations) tersebut, ujar Iwan, memakan waktu 81 hari.