TEMPO.CO, Jakarta - Pada 1 Juni tiap tahunnya, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila. Penetapan ini diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 yang bertujuan supaya seluruh masyarakat Indonesia memperingati Pancasila sebagai ideologi bangsa. Dalam sejarahnya, Pancasila memiliki perjalanan panjang sebelum ditetapkan sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia.
Dilansir Jurnal Sejarah dan Budaya edisi 2020, kelahiran dasar negara Pancasila tidak bisa dilepaskan dari sosok Soekarno. Pidatonya di sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai menjadi tonggak awal kelahiran Pancasila. Sidang itu berlangsung pada 1 Juni 1945 di Gedung Chuo Sangi In yang sekarang dikenal sebagai Gedung Pancasila.
Pada saat itu, sang Proklamator menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara Indonesia bernama Pancasila. Kata Pancasila berasal dari dua kata, yaitu panca berarti lima, dan sila yang bermakna prinsip atau asas. Kelima dasar tersebut terdiri atas nasionalisme atau kebangsaan, internasionalisme (peri kemanusiaan), mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan keadilan sosial,
Konsep Pancasila yang diutarakan Soekarno merupakan buah pikir yang dihasilkannya setelah melakukan perenungan panjang. Kota Ende yang berlokasi di Pulau Flores pun menjadi saksi bisu perjuangan Soekarno tentang angan dan citanya mengenai bangsa Indonesia. Selama pengasingan, Soekarno banyak menghabiskan waktu dengan duduk selama berjam-jam untuk merenung di bawah Pohon Sukun atau sekarang bernama Taman Renungan. Lokasi Taman Renungan ini tepatnya di Kelurahan Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende.
Pohon sukun yang menjadi tempat merenung Soekarno terletak menghadap ke teluk. Dengan pemandangan hamparan laut dan semilir angin adalah merupakan perpaduan suasana yang pas bagi Soekarno untuk merenungkan ide dasar falsafah dan cita-citanya untuk menyatukan Indonesia sebagai bangsa besar yang majemuk, termasuk menggali pemikiran tentang dasar negara.
Melansir kebudayaan.kemdikbud.go.id, buah perenungannya yang panjang akhirnya membuahkan hasil. Pancasila menjadi penjelmaan konkret dari ide Soekarno tentang dasar yang bertujuan sebagai pemersatu Bangsa Indonesia yang majemuk. Tak mengherankan, Kota Ende mendapat sebutan sebagai Kota Pancasila.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: Soekarno Rumuskan Konsep Pancasila di Kota Ende, Inggit Ganarsih Mendampingi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.